konsep Manajemen Strategi TINJAUAN PUSTAKA

positif ataupun negatif terhadap perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus memiliki beberapa strategi untuk menghadapi segala perubahan tersebut, sehingga perubahan tersebut akan memberikan manfaat pada perkembangan perusahaan. Manajemen pada perusahaan atau organisasi pada dasranya dimaksudkan sebagai suatu proses aktivitas penentuan dan pencapaian tujuan melalui pelaksanaan empat fungsi dasar yaitu : planning, organizing, actuating, dan controlling dalam penggunaan sumberdaya perusahaan atau organisasi. Menurut J David Hunger dan Thomas L. Wheelen 2004 Manajemen strategis merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi perencanaan strategi atau perencanaan jangka panjang, implementasi strategi, dan evaluasi serta pengendalian. Manajemen strategis menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan atau organisasi. Manajemen startegi dibuat melalui perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi empat David, 2004 diantaranya : 1. Penentuan misi perusahaan Misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi atau perusahaan tersebut berdiri. 2. Menentukan tujuan yang ingin dicapai Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Beberapa bidang dan tujuan yang perlu dibuat perusahaan diantaranya : profitabilitas laba bersih, efisiensi biaya produksi, pertumbuhan usaha perrusahaan, kekayaan pemegang saham, penggunaan sumberdaya, reputasi perusahaan, kontribusi untuk karyawan, kontribusi untuk lingkungan, kondisi pasar, kondisi perkembangan teknologi, kelangsungan hidup perusahaan dan kebutuhan pribadi manajemen puncak. 3. Pengembangan strategi Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. 4. Penetapan pedoman kebijakan Kebijakan merupakan pedoman perusahaan secara luas yang menghubungkan perumusan strategi dengan implementasi. Manajemen strategi paling utama adalah untuk membuat strategi pengembangan usaha yang dilakukan oleh para perencana strategi guna menentukan sasaran dalam membuat kesimpulan strategis yang bersifat dinamis dan berkesinambungan. Adapun pengertian dari bersifat dinamis karena suatu perusahaan selalu berubah sesuai dengan lingkungan yang dihadapi baik lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Berkesinambungan maksudnya karena proses manajemen strategi akan lebih baik jika terus dilakukan oleh setiap perusahaan untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan memperoleh manfaat dalam pencapaian tujuan.

2.8 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Kusumah 2004 mengenai Analisis Perbandingan Usahatani dan Pemasaran antara Padi Organik dan Padi An-Organik Kasus : Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor selatan. Penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu daerah yang mengembangkan usahatani padi organik. Penelitian ini membandingkan usahatani padi organik dan an-organik. Pada kegiatan usahataninya, proses budidaya yang dilakukan oleh petani organik dan an-organik sama. Perbedaannya hanya pada waktu pembajakan. Input yang digunakan pada usahatani padi organik adalah benih, pupuk orgamik dan tenaga kerja, sedangkan pada usahatani padi an- organik adalah pupuk Urea, TSP, KCL, pestisida, dan tenaga kerja. Jumlah benih yang digunakan oleh petani padi organik lebih sedikit dibandingkan dengan padi an-organik. Sedangkan untuk penggunaan pupuknya, petani padi organik menggunakan pupuk dalam jumlah yang lebih besar 1 tonha dari padi an- organik, begitu pula dengan jumlah tenaga kerja HOK yang digunakannya. Berdasarkan hasil analisis pendapatan diketahui ternyata pendapatan atas biaya tunai petani padi organik lebih rendah dari petani an-organik. Hal ini didukung oleh hasil uji-z yang menyimpulkan bahwa perubahan sistem usahatani yang dilakukan oleh petani padi ternyata tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani. Sedangkan apabila dilihat dari pendapatan atas biaya totalnya diketahui ternyata pendapata atas biaya total petani padi organik lebih besar dari pendapatan atas biaya total petani padi an-organik. Namun apabila dilihat dari hasil uji-z ternyata disimpulkan bahwa perubahan sistem usahatani yang dilakukan oleh petani padi di kelurahan Mulyaharja tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan petani. Apabila dilihat dari imbangan penerimaan dan biaya RC rasio diketahui bahwa RC rasio atas biaya tunai yang diperoleh petani padi organik 1,95 lebih rendah dari RC rasio yang diperoleh petani padi an-organik, yaitu 2,23. Hal ini