semakin banyak perubahan dan adopsi yang diperlukan dalam lahan pertanian, semakin tinggi pula resiko ekonomi yang ditanggung untuk perubahan
– perubahan tersebut. Prawoto, 2006.
Tabel 4. Luasan Lahan Pertanian Oganik di Kawasan Asia Tahun 2004 Country
Year Organic
Farms of all
Farms Organics
Hectares of
Agricultural Area
Azerbaijan 2002
285 0,75
2.540 0,2
Bangladesh 2002
100 177.700
7 China
2001 2.910
901.295 0,06
India 2002
5.147 97.050
0,03 Indonesia
2001 45.000
40.000 0,09
Israel 2002
420 5.000
0,90 Japan
1999 4
5.003 0,09
Kazakhstan 2002
1 26.992
Rep. of Korea 1999
1.237 902
0,05 Laos
2001 150
0,01 Lebanon
2001 17
0,01 250
0,07 Malaysia
2002 4
Nepal 2001
26 45
0,001 Pakistan
2001 405
0,06 2.009
0,09 Philippines
2000 500
2.000 0,02
Russia 2002
5.276 0,003
Sri Lanka 2001
9.201 15.215
0,65 Syria
2000 1
74 0,001
Thailand 2002
1.154 0,02
3.993 0,02
Ukraina 2002
69 239.542
0,09 Vietnam
2002 1.022
6.475 0,09
SUM 61.595
Sumber : SOEL – Survey, 2004
2.6 Konsep Pengembangan Kelompok Tani Cibeureum Beras Organik
Lima konsep utama pengembangan usahatani pada Kelompok Tani Cibeureum Jempol Wawan, 2008 diantaranya :
1. Berkelanjutan sustainable, yaitu pada setiap berusahatani maka petani harus
memperoleh keuntungan sehingga petani dapat meneruskan usahanya dalam agribisnis.
2. Berkerakyatan, yaitu setiap teknologi dapat diterapkan oleh petani untuk
mengadopsi teknologi-teknologi yang diberikan oleh peneliti dengan tidak mengeluarkan biaya yang tinggi.
3. Berwawasan lingkungan, yaitu berusahatani dengan tidak merusak lingkungan
dan menggunakan saprodi yang ramah lingkungan. 4.
Spesifik lokal, yaitu memaksimalkan kearifan lokal produk unggulan lokal serta memotivasinya.
5. Usahatani yang berorientasi pada pasar, yaitu setiap petani harus mengetahui
pasar mana yang akan dimasuki. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Kelompok Tani Cibeureum Jempol
diprioritaskan pada pengembangan produk dan usaha untuk mengenalkan dan memasarkan produk
– produk beras organik. Kegiatan produksi pada Kelompok Tani Cibeureum Jempol belum dilakukan secara optimal dikarenakan keterbatasan
teknologi, sarana dan prasarana, lahan, ketersediaan air, sumberdaya serta sistem manajemen yang masih kurang terstruktur.
Perkembangan Kelompok Tani Cibeureum Jempol juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, baik lingkungan internal organisasi terkait dengan
permasalahan usaha yang dihadapi oleh Kelompok Tani Cibeureum Jempol serta lingkungan eksternal. Faktor lingkungan eksternal Kelompok Tani Cibeureum
Jempol adalah faktor – faktor luar organisasi yang berpengaruh langsung dan
tidak langsung terhadap perkembangan kemajuan Kelompok Tani Cibeureum
Jempol. Sedangkan faktor internal Kelompok Tani Cibeureum Jempol adalah sarana dan sumberdaya yang ada dalam kelompok tani tersebut secara langsung
mempengaruhi perkembangan kemajuan usahanya.
2.7 konsep Manajemen Strategi
Setiap perusahaan atau organisasi akan selalu dihadapkan pada lingkungan yang selalu berubah dengan cepat setiap saat yang akan memberikan pengaruh
positif ataupun negatif terhadap perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus memiliki beberapa strategi untuk menghadapi segala perubahan
tersebut, sehingga perubahan tersebut akan memberikan manfaat pada perkembangan perusahaan. Manajemen pada perusahaan atau organisasi pada
dasranya dimaksudkan sebagai suatu proses aktivitas penentuan dan pencapaian tujuan melalui pelaksanaan empat fungsi dasar yaitu : planning, organizing,
actuating, dan controlling dalam penggunaan sumberdaya perusahaan atau organisasi.
Menurut J David Hunger dan Thomas L. Wheelen 2004 Manajemen strategis merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi perencanaan strategi atau
perencanaan jangka panjang, implementasi strategi, dan evaluasi serta pengendalian. Manajemen strategis menekankan pada pengamatan dan evaluasi
peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan atau organisasi.
Manajemen startegi dibuat melalui perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi empat David, 2004 diantaranya :
1. Penentuan misi perusahaan
Misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi atau perusahaan tersebut berdiri.
2. Menentukan tujuan yang ingin dicapai
Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Beberapa bidang dan tujuan yang perlu dibuat perusahaan diantaranya : profitabilitas laba bersih,
efisiensi biaya produksi, pertumbuhan usaha perrusahaan, kekayaan pemegang saham, penggunaan sumberdaya, reputasi perusahaan, kontribusi
untuk karyawan, kontribusi untuk lingkungan, kondisi pasar, kondisi perkembangan teknologi, kelangsungan hidup perusahaan dan kebutuhan
pribadi manajemen puncak. 3.
Pengembangan strategi Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang
bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. 4.
Penetapan pedoman kebijakan Kebijakan merupakan pedoman perusahaan secara luas yang menghubungkan
perumusan strategi dengan implementasi. Manajemen strategi paling utama adalah untuk membuat strategi
pengembangan usaha yang dilakukan oleh para perencana strategi guna menentukan sasaran dalam membuat kesimpulan strategis yang bersifat dinamis
dan berkesinambungan. Adapun pengertian dari bersifat dinamis karena suatu perusahaan selalu berubah sesuai dengan lingkungan yang dihadapi baik
lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Berkesinambungan maksudnya karena proses manajemen strategi akan lebih baik jika terus dilakukan oleh setiap
perusahaan untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan memperoleh manfaat dalam pencapaian tujuan.
2.8 Hasil Penelitian Terdahulu