Variabel Lain FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN

sebagian besar responden tingkat pendidikannya rendah, sehingga seberapapun tinggi rendahnya tingkat pendidikan tidak mempengaruhi kesediaan untuk menerima relokasi. Variabel jumlah tanggungan tidak berpengaruh nyata karena nilai P lebih besar dari α 15 persen yaitu 0,103. Hal ini disebabkan sebagian besar responden tidak memiliki tanggungan, sehingga seberapapun tinggi rendahnya tingkat pendidikan tidak mempengaruhi kesediaan untuk menerima relokasi. Variabel tingkat usia tidak berpengaruh nyata karena nilai P lebih besar dari α 15 persen yaitu 0,155. Hal ini disebabkan tingkat kedewasaan responden yang sudah tidak terlalu muda lagi, ditunjukkan dengan tingkat kepedulian mereka yang rendah terhadap lingkungan, sehingga tidak mempengaruhi kesediaan untuk menerima biaya pengganti kerugian. Berdasarkan pendapat responden mengenai kesediaannya untuk menerima biaya pengganti kerugian terdapat 31 responden 72 yang bersedia di relokasi. Sedangkan 12 responden 28 tidak bersedia menerima relokasi. Alasan responden yang bersedia menerima relokasi adalah karena besarnya ganti rugi sesuai dengan yang diharapkan, selain itu juga responden merasa bahwa dengan adanya relokasi maka mereka akan mendapatkan lingkungan yang lebih bersih, nyaman, aman, sehat dan mendapatkan lingkungan hidup yang lebih baik. Responden yang tidak bersedia menerima biaya relokasi beranggapan bahwa lingkungan bantaran sungai sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka yang tidak terpisahkan, bencana banjir dapat pulih dengan sendirinya dan keengganan ditempatkan di rumah susun, mereka juga tidak terlalu terganggu dengan kondisi lingkungan mereka, serta keadaan ekonomi mereka yang tidak mencukupi.

VIII. ESTIMASI BESARNYA NILAI KOMPENSASI

Willingness To Accept MASYARAKAT KAMPUNG PULO AGAR BERSEDIA DIRELOKASI SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA.

8.1. Analisis Tingkat Penerimaan Responden terhadap Upaya Pengganti

kerugian relokasi Bantaran Sungai Variabel respon yang digunakan dalam analisis ini adalah peluang responden memilih bersedia atau tidak bersedia menerima biaya pengganti kerugian terhadap upaya perbaikan kualitas lingkungan sungai dan bantaran sungai oleh pemerintah. Jika responden bersedia menerima biaya pengganti kerugian, maka diberi nilai satu, sementara itu jika responden tidak bersedia menerima biaya pengganti kerugian, maka diberi nilai nol. Variabel yang akan menjelaskan variabel respon terdiri atas delapan variabel penjelas, yaitu tingkat pendidikan, pendapatan, jumlah tanggungan, lama tinggal, kependudukan, luas tinggal, jenis kelamin dan usia. Dengan menggunakan analisis regresi logit akan diperoleh model yang tepat untuk peluang responden bersedia atau tidak bersedia menerima biaya pengganti kerugian dan variabel-variabel yang secara nyata dapat mempengaruhi peluang. Sebanyak 31 responden diminta pendapatnya mengenai kesediaan untuk menerima biaya pengganti kerugian. Jumlah responden yang setuju tapi tidak bersedia di relokasi terdapat 5 responden. Alasan responden yang menjawab bahwa mereka setuju dengan adanya rencana pengganti kerugian namun tidak bersedia di relokasi adalah responden tidak sepakat dengan besaran pengganti rugian karena pendapatannya sedikit dan responden tidak mampu lagi untuk mencari uang lebih karena usianya yang sudah lanjut, merasa bahwa lingkungan yang mereka tempati sudah menjadi tempat kelahiran mereka bertahun-tahun lamanya, banjir seperti sudah menjadi suatu hal yang biasa.

8.2. Analisis Willingness To Accept terhadap Upaya Perbaikan Kualitas

Lingkungan Pendekatan CVM dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis WTA responden terhadap upaya perbaikan kualitas lingkungan sungai dan bantaran Sungai Ciliwung oleh pemerintah. Hasil pelaksanaan metode CVM adalah sebagai berikut:

1. Membangun Pasar Hipotesis

Setting Up the Hyphotetical Market Berdasarkan pernyataan tentang kondisi kualitas lingkungan sungai dan bantaran Sungai Ciliwung saat ini serta perbandingan kondisi lingkungan jika dilakukan peningkatan kualitas lingkungan sungai dan bantaran Sungai Ciliwung oleh pemerintah, maka responden memperoleh gambaran tentang situasi hipotetik mengenai upaya perbaikan kualitas lingkungan sungai dan bantaran Sungai Ciliwung.

2. Memperoleh Nilai Lelang

Bids Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah dichotomous choice yaitu menanyakan apakah responden mau menerima biaya atau tidak. Setelah itu kemudian ditawarkan kepada responden yang sama sejumlah uang tertentu terkait kesediaan di relokasi.

3. Menghitung Dugaan Nilai Rataan WTA Estimating Mean

WTAEWTA Dugaan dari nilai rataan WTA EWTA responden dihitung berdasarkan data distribusi WTA responden dan dengan menggunakan rumus 4. Data distribusi WTA responden dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Distribusi WTA Responden RW 02 03 Kel. Kampung Melayu No Kelas WTA Nilai Tengah Frekuensi Sampel orang Frekuensi Relatif Kelas Pfi Jumlah WTA 1 Rp6.300.000,00 Rp9.539.999,00 Rp7.919.999,50 12 0,39 Rp2.438.709,68 2 Rp9.540.000,00 Rp12.779.999,00 Rp11.159.999,50 6 0,19 Rp1.846.451,61 3 Rp12.780.000,00 Rp16.019.999,00 Rp14.399.999,50 8 0,26 Rp3.298.064,52 4 Rp16.020.000,00 Rp19.259.999,00 Rp17.639.999,50 2 0,06 Rp1.033.548,39 5 Rp19.260.000,00 Rp22.499.999,00 Rp20.879.999,50 3 0,10 Rp1.863.870,97 Total 31 1 Rp10.480.645,16 Pembulatan Rp10.480.600 Rata -Rata 6 Rp2.096.129,03 Pembulatan Rp2.096.100 Sumber: Data Primer diolah, 2013. Kelas WTA responden diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu batas atas dan batas bawah dari nilai terkecil sampai nilai terbesar WTA yang ditawarkan responden. Setelah Nilai tengah didapatkan langkah selanjutnya dengan mencari frekuensi banyaknya responden