menilai bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka biaya yang dikeluarkan akan semakin tinggi.
5.3.5. Jumlah Tanggungan
Berdasarkan jumlah tanggungan setiap kepala keluarga, sebagian besar responden adalah kepala keluarga yang memiliki jumlah tanggungan hanya
sebanyak 1 orang yaitu sebesar 44,19. Sebagian besar jumlah tanggungan masyarakat Kampung Pulo menunjukkan bahwa tiap kepala keluarga telah
memasuki usia matang dimana dengan kematangan usia itu berpengaruh pada jumlah tanggungan yang semakin sedikit. Sebanyak 25,58 dan hanya 2,33 yang
memiliki minimal tiga orang tenangan.
5.3.6. Tingkat Pendapatan
Berdasarkan sebaran pendapatan, sebagian besar responden memiliki tingkat pendapatan per bulan pada kisaran di bawah Rp 1.000.000,00.
Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa responden memiliki tingkat pendapatan yang rendah. Hal ini terkait dengan jenis pekerjaan utamanya
sebagai pedagang kecil, buruh tidak tetap, serabutan dan sebagian lainnya hanya menggantungkan hidupnya dari sumbangan para keluarga dan sanak famili.
Jumlah pendapatan bergantung kerjaan yang dimiliki dan dari banyaknya kerjaan sampingan. Perbandingan distribusi tingkat pendapatan setiap bulannya
dapat dilihat pada Tabel 4.
5.3.7. Lama Tinggal
Lama tinggal responden di Kampung Pulo sebagian besar berkisar antara 25-50 tahun sebanyak 51,16. Jumlah ini merupakan jumlah terbesar. Responden
dengan lama tinggal kurang dari 25 tahun memiliki persentase sebesar 2,33 yang merupakan persentase terkecil. Masyarakat yang menjadi responden sebagian besar
merupakan penduduk yang sejak lahir sudah berada di Kampung Pulo. Hal ini yang menyebabkan sebagian besar responden cenderung mempunyai lama tinggal
tergolong cukup lama di Kampung Pulo dan memahami betul kondisi lingkungan di daerahnya. Perbandingan distribusi lama tinggal dapat dilihat pada Tabel 4.
5.3.8. Status Kepemilikan Lahan
Status kepemilikan lahan di lokasi penelitian terbagi ke dalam dua kategori,
lahan milik sendiri dan lahan sewa. Lahan milik sendiri merupakan lahan responden di lokasi penelitian yang kepemilikannya bersifat pribadi. Lahan sewa
merupakan lahan responden di lokasi penelitian yang kepemilikannya bersifat dimiliki oleh orang lain. Responden dengan status kepemilikan lahan berupa lahan
sewa memiliki kewajiban untuk membagi hasil panen dari lahan kepada Kampung. Sebanyak 93,02 responden merupakan responden dengan status kepemilikan
lahan milik pribadi. Sebanyak 6,98 merupakan responden dengan status kepemilikan lahan sewa. Perbandingan distribusi status kepemilikan lahan dapat
dilihat pada Tabel 4.