1. Membangun Pasar Hipotesis
Setting Up the Hyphotetical Market
Berdasarkan pernyataan tentang kondisi kualitas lingkungan sungai dan bantaran Sungai Ciliwung saat ini serta perbandingan kondisi lingkungan
jika dilakukan peningkatan kualitas lingkungan sungai dan bantaran Sungai Ciliwung oleh pemerintah, maka responden memperoleh gambaran tentang
situasi hipotetik mengenai upaya perbaikan kualitas lingkungan sungai dan bantaran Sungai Ciliwung.
2. Memperoleh Nilai Lelang
Bids
Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah dichotomous choice yaitu menanyakan apakah responden mau menerima biaya atau tidak. Setelah
itu kemudian ditawarkan kepada responden yang sama sejumlah uang tertentu terkait kesediaan di relokasi.
3. Menghitung Dugaan Nilai Rataan WTA Estimating Mean
WTAEWTA
Dugaan dari nilai rataan WTA EWTA responden dihitung berdasarkan data distribusi WTA responden dan dengan menggunakan rumus
4. Data distribusi WTA responden dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Distribusi WTA Responden RW 02 03 Kel. Kampung Melayu
No Kelas WTA
Nilai Tengah Frekuensi
Sampel orang
Frekuensi Relatif
Kelas Pfi
Jumlah WTA
1 Rp6.300.000,00
Rp9.539.999,00 Rp7.919.999,50
12 0,39
Rp2.438.709,68 2
Rp9.540.000,00 Rp12.779.999,00
Rp11.159.999,50 6
0,19 Rp1.846.451,61
3 Rp12.780.000,00
Rp16.019.999,00 Rp14.399.999,50
8 0,26
Rp3.298.064,52 4
Rp16.020.000,00 Rp19.259.999,00
Rp17.639.999,50 2
0,06 Rp1.033.548,39
5 Rp19.260.000,00
Rp22.499.999,00 Rp20.879.999,50
3 0,10
Rp1.863.870,97 Total
31 1
Rp10.480.645,16 Pembulatan
Rp10.480.600 Rata -Rata
6 Rp2.096.129,03
Pembulatan Rp2.096.100
Sumber: Data Primer diolah, 2013.
Kelas WTA responden diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu batas atas dan batas bawah dari nilai terkecil sampai nilai terbesar
WTA yang ditawarkan responden. Setelah Nilai tengah didapatkan langkah selanjutnya dengan mencari frekuensi banyaknya responden
dalam kategori kelas WTA yang telah disediakan. Langkah selanjutnya adalah dengan mengalikan nilai Tengah WTA yang telah didapatkan
dengan besarnya frekuensi relatif. Dengan demikian dapat diperoleh
Total nilai E WTA sebesar Rp10.480.600,-. 4.
WTA Agregat atau Total WTA TWTA
Nilai total WTA TWTA responden dihitung berdasarkan data distribusi WTA responden dan dengan menggunakan rumus 5. Kelas WTA
responden diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu batas atas dan batas bawah dari nilai terkecil sampai nilai terbesar WTA yang ditawarkan kepada
responden dan dengan menghitung jumlah kelas, rentang dan penjang kelas. Dari kelas WTA responden dihitung nilai tengahnya, sehingga jumlah
WTA diperoleh dari frekuensi sampel dibagi jumlah sampel dikalikan dengan jumlah populasi, kemudian dikalikan dengan nilai tengah WTA. Hasil
perhitungan TWTA dapat dilihat pada Tabel 10 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai total WTA dari populasi
adalah sebesar Rp4.271.527.600,-.
Tabel 10 Total WTA Masyarakat terhadap Upaya Relokasi
No Kelas WTA Rpsiklus banjir
Nilai Tengah Frek.
orang KK Jumlah Rp
1 Rp6.300.000,00
Rp9.539.999,00 Rp7.919.999,50
12 137
Rp1.082.229.609,10 2
Rp9.540.000,00 Rp12.779.999,00
Rp11.159.999,50 6
68 Rp762.479.965,84
3 Rp12.780.000,00
Rp16.019.999,00 Rp14.399.999,50
8 91
Rp1.311.793.502,84 4
Rp16.020.000,00 Rp19.259.999,00
Rp17.639.999,50 2
23 Rp401.736.762,81
5 Rp19.260.000,00
Rp22.499.999,00 Rp20.879.999,50
3 34
Rp713.287.724,85 Total
31 353
Rp4.271.527.565,44 Pembulatan
Rp4.271.527.600 Rata - rata
Rp854.305.513,09 Pembulatan
Rp854.305.500
Sumber: Data Primer diolah, 2013.
8.3. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi nilai
Willingness to Accept
Setelah memperhatikan bahwa data yang diperoleh melalui penelitian terlihat bahwa jumlah tanggungan, kependudukan dan jenis kelamin tidak
memiliki pengaruh terhadap nilai WTA. Hal ini ditandai ketika diuji bersama- sama peubah tersebut tidak mempengaruhi secara nyata terhadap nilai WTA yang
ditunjukkan dengan nilai P-value yang lebih besar dari α baik pada tingkat
kepercayaan 80 persen hingga 99 persen. Data WTA dibuat kategorik dengan segmentasi kurang dari 10 juta masuk ke dalam kategori 1, antara 10 sampai kurang
dari 20 juta masuk ke dalam kategori 2 dan untuk lebih dari atau sama dengan 20 juta masuk ke dalam kategori 3. Hasil analisis nilai WTA responden dapat dilihat
pada Tabel 11. Tabel 11 Hasil Analisis nilai WTA Responden RW 02 dan 03 Kel. Kampung
Melayu Tahun 2013
Predictor Coef
SE Coef T
P Constant
5345628 2996157
1,78 0,087
PDPTN 4,429
0,4246 10,43
0,000 LMTGL
-28927 38203
-0,76 0,456
LSTGL 39564
32218 1,23
0,231 IZMBG
2079054 1501767
1,38 0,178
SSRMH 2698100
1558498 1,73
0,096 S = 1992913 R-Sq = 84,6 R-Sqadj =
81,6 Analysis of Var
Source DF SS MS
F P
Regression 5
5,47E+14 1,09E+14 27,55
0,00 Residual Error
25 9,93E+13 3,97E+12
Total 30
6,46E+14 Source
DF Seq SS PDPTN
1 5,22E+14
LMTGL 1
1,22E+12 LSTGL
1 4,56E+12
IZMBG 1
7,84E+12 SSRMH
1 1,19E+13
Unusual Obs.
Obs PDPTN
Nilai WTA
Fit SE Fit
Residual St Resid 4
50000 8100000
7354784 1583516
745216 0,62 X
31 3500000 22500000 23245216 1583516
-745216 -0,62 X
Sumber: Data Primer diolah, 2013.
Model yang dihasilkan dalam penelitian ini cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh
R-Sq sebesar 84,6 persen
, yang berarti sebesar 84,6 persen keragaman WTA responden dapat diterangkan oleh keragaman variabel-variabel penjelas yang
terdapat dalam model, sedangkan sisanya 15,4 persen diterangkan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model. Nilai P sebesar 0,016, hal tersebut
menunjukkan variabel-variabel penjelas dalam model secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap nilai WTA responden terhadap biaya pengganti
relokasi pada α = 0,05. Sementara itu model yang dihasilkan dalam analisis ini
adalah: Nilai WTA = 5345628 + 4,43 PDPTN - 28927 LMTGL + 39564 LSTGL+ 2079054
IZMBG + 2698100 SSRMH + e Pada model tersebut variabel yang memiliki pengaruh nyata berada di level
kepercayaan 90 persen adalah variabel pendapatan. Variabel pendapatan PDPTN memiliki nilai P-value sebesar 0,000 yang artinya bahwa variabel ini
berpengaruh nyata terhadap nilai WTA responden pada taraf nyata 10 persen α
= 0,1. Nilai koefisien sebesar 4,43 dan bertanda positif + yang berarti bahwa
ketika pendapatan meningkat satu rupiah maka akan meningkatkan WTA sebesar Rp 4,43. Variabel status rumah STRMH memiliki nilai P-value sebesar 0,096
yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap nilai WTA responden pada taraf nyata 10 persen
α = 0,1. Nilai koefisien sebesar 2698100 yang berarti dapat dijelaskan bahwa bangunan yang milik sendiri akan
mempengaruhi nilai WTA sebesar 2698100. bertanda positif + berarti bahwa responden yang memiliki status rumah milik sendiri maka responden tersebut
kecenderungannya tidak akan menerima nilai WTA yang lebih tinggi. Variabel lama tinggal, luas tinggal dan izin mendirikan bangunan, ternyata
tidak berpengaruh nyata karena nilai P lebih besar dari taraf nyata 10 persen α