Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA
perbedaannya terletak pada lokasi dan sampel penelitian. Dengan mempelajari penelitian sebelumnya diharapkan peneliti mampu memiliki gambaran mengenai
bagaimana metode dan hasil yang didapatkan sebelumnya untuk menganalisis persoalan yang serupa. Beberapa peneliti itu diantaranya adalah Muhammad
Yasser 2012, Tampubolon 2011, Emilia Yavanica 2009, Hamna Zulwahyuni 2007, Soegiarto 2005.
Penelitian lain dilakukan oleh Yasser 2012 dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pencapaian Proses Relokasi Pemukiman Masyarakat Suku
Bajau di Desa Kalumbatan Kabupaten Banggai Kepulauan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pencapaian proses relokasi pemukiman masyarakat suku
Bajau di Desa Kalumbatan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian proses relokasi pemukiman masyarakat suku Bajau. Data hasil
penelitian diolah dan dianalisis dengan metode tabulasi silang crosstab dan analisis korelasi bivariate untuk menunjukkan keterkaitan antara variabel terikat
dependent variable dan variabel bebas independent variable. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga indikator pencapaian proses relokasi pemukiman
masyarakat suku Bajau di Desa Kalumbatan, yaitu 1 kondisi rumah, 2 tingkat pendapatan dan 3 tingkat kebetahan; secara umum memiliki kecenderungan
“cukup berhasil”. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian proses tersebut adalah faktor internal masyarakat, yaitu: a tingkat pendidikan, b jenis
pekerjaan, c kepemilikan lahan dan d hubungan kekerabatan serta adanya faktor eksternal masyarakat, yaitu e sarana lingkungan, f prasarana lingkungan, g
aksesibilitas h dukungan pemerintah dan i kondisi alam. Tampubolon 2011 melakukan penelitian dengan judul Analisis
Willingness To Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Kegiatan Penambangan Batu Gamping Studi Kasus Desa Lulut Kecamatan Klapanunggal
Kabupaten Bogor. Tujuan dari penelitian tersebut diantaranya adalah mengidentifikasi eksternalitas negatif yang dirasakan masyarakat akibat dari
aktivitas penambangan batu gamping, mengkaji peluang kesediaan masyarakat dalam menerima dana kompensasi, mengkuantifikasi besarnya nilai kesediaan
menerima dana kompensasi, serta mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh pada besarnya nilai dana kompensasi masyarakat sekitar penambangan. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan, sebagian besar masyarakat menyatakan eksternalitas negatif yang dirasakan adalah kebisingan dan getaran, perubahan kualitas udara
serta perubahan kualitas dan kuantitas air. Hanya sebagian kecil responden yang menyatakan kehilangan keanekaragaman hayati. Mayoritas responden menyatakan
kesediaannya dalam menerima dana kompensasi atas eksternalitas negatif yang timbul. Nilai dugaan rataan WTA responden adalah sebesar Rp 137.500 per bulan
per kepala keluarga dan nilai total WTA responden sebesar Rp 6.325.000 per bulan. Nilai total WTA masyarakat adalah sebesar Rp 447.975.000 per bulan
Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Emilia Yavanica 2009 dengan judul “Analisis Nilai Kerusakan Lingkungan dan Kesediaan Membayar Masyarakat
Terhadap Program Perbaikan Lingkungan Kasus Pemukiman Bantaran Sungai Ciliwung”. Tujuan penelitian ini adalah menghitung besarnya kerugian ekonomi
akibat banjir, menganalisis persepsi dan tingkat penerimaan masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya,
menghitung besarnya WTP masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan sekunder. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa total kerugian yang
diterima masyarakat ketika terjadi banjir adalah Rp 1.254.097.156,-. Nilai ini mencerminkan total biaya yang dikeluarkan responden untuk mendapatkan
lingkungan yang lebih baik. Pengetahuan masyarakat terhadap lingkungan masih rendah, namun sebagian besar masyarakat menerima upaya perbaikan lingkungan,
faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah jumlah tanggungan, lama tinggal, status kependudukan dan jenis kelamin. Nilai rataan WTP responden sebesar Rp
206.800,- dan total WTP masyarakat sebesar Rp 160.673.400,-. Besarnya nilai WTP ini dipengaruhi oleh faktor tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan luas
tempat tinggal. Penelitian lain mengenai WTA juga dilakukan oleh Hamna Zulwahyuni
2007 dengan judul “Analisis Relokasi Pemukiman Penduduk di Bantaran
Sungai Ciliwung Dengan Pendekatan Willingness To Accept Kasus Kampung Pulo Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor
”. Penelitian ini bertujuan untuk 1 Mengkaji persepsi masyarakat bantaran Sungai Ciliwung di Kampung Pulo
terhadap lingkungan tempat tinggal mereka, 2 menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan atau ketidaksediaan masyarakat dalam menerima
skenario relokasi seperti yang diusulkan dalam pasar hipotesis, 3 menganalisis besarnya kompensasi yang bersedia diterima masyarakat serta mengidentifikasi
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya kompensasi tersebut. Metode yang digunakan menggunakan CVM Contingent Valuation Method. Hasil
penelitiannya yakni sebagian besar responden menyatakan lingkungan tempat tinggalnya kotor, tidak mengetahui fungsi sungai dan bantaran sungai,
mengetahui dampak kerusakan lingkungan berupa gangguan kesehatan, dan menyatakan penataan lingkungan tempat tinggalnya buruk.
Penelitian lain dilakukan oleh Soegiarto 2005 dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan partisipasi Masyarakat dalam
kegiatan relokasi pemukiman kumuh di kelurahan Kauman Kabupaten Jepara”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukenali faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan partisipasi masyarakat dalam kegiatan relokasi pemukiman kumuh di Kelurahan Kauman. Metode analisis yang digunakan adalah
analisis kualitatif deskriptif dan analisis kuantitatif dengan tabulasi Silang Cross Tabulation. Penelitian ini memiliki beberapa tahapan analisis antara lain analisis
karakteristik individu masyarakat yang terkonsolidasi, analisis karakteristik sosial ekonomi masyarakat terkonsolidasi, analisis ekspektasi harapan masyarakat
terkonsolidasi dan analisis faktor-faktor yang sangat mempengaruhi keputusan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemukiman kumuh di kelurahan kauman.
Hasilnya adalah bahwa masyarakat yang terkonsolidasi adalah mendukung variabel-variabel yang ditawarkan faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi
keputusan masyarakat. Diantaranya adalah pendapatan rata-rata, anggota keluarga yang bekerja, tingkat pendapatan keluarga, kemampuan membangun, kepemilikan
lahan, tingkat pendidikan dan perolehan lahan, sedangkan dari faktor ekspektasi harapan adalah jenis peruntukan lingkungan pemukiman, kondisi fisik lahan
relokasi, ketersediaan fasilitas dan utilitas, status lahan, aksesibilitas lahan, lokasi lahan dan jaringan jalan, jarak lahan terhadap pusat kota. Hal ini terjadi karena
lahan relokasi memiliki beberapa keunggulan secara spasial yaitu strategis dan aksesibilitas yang tinggi.
Judul Tujuan Penelitian
Hasil
Analisis Willingness To Accept Masyarakat akibat Eksternalitas Negatif Kegiatan Penambangan Batu
Gamping Studi Kasus Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pencapaian Proses Relokasi Pemukiman Masyarakat Suku Bajau Di
Desa Kalumbatan Kabupaten Banggai Kepulauan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi
eksternalitas negatif yang dirasakan masyarakat akibat dari aktivitas penambangan batu gamping, mengkaji
peluang kesediaan masyarakat dalam menerima dana kompensasi, mengkuantifikasi besarnya nilai kesediaan
menerima dana kompensasi, serta mengkaji faktor- faktor yang berpengaruh pada besarnya nilai dana
kompensasi masyarakat sekitar penambangan.
Bertujuan untuk mengukur pencapaian proses relokasi pemukiman masyarakat suku Bajau di Desa
Kalumbatan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian proses relokasi pemukiman
masyarakat suku Bajau. Data hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan metode tabulasi silang crosstab.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat menyatakan eksternalitas
negatif yang dirasakan adalah kebisingan dan getaran, perubahan kualitas udara serta perubahan
kualitas dan kuantitas air. Hanya sebagian kecil responden
yang menyatakan
kehilangan keanekaragaman
hayati. mayoritas responden
menyatakan bersedia menerima dana kompensasi atas eksternalitas negatif yang timbul. Nilai dugaan
rataan WTA responden adalah sebesar Rp 137.500 per bulan per kepala keluarga dan nilai total WTA
responden sebesar Rp 6.325.000 per bulan. Nilai total WTA masyarakat adalah sebesar Rp
447.975.000 per bulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga indikator pencapaian proses relokasi pemukiman
masyarakat suku Bajau di Desa Kalumbatan, yaitu 1 kondisi rumah, 2 tingkat pendapatan dan 3
tingkat kebetahan tinggal; secara umum memiliki kecenderungan “cukup berhasil”. Adapun faktor-faktor
Tabel 2 Rangkuman Penelitian Terdahulu
15
Analisis Relokasi Pemukiman Penduduk di Bantaran Sungai Ciliwung Dengan Pendekatan
Willingness To Accept Kasus Kampung PuloKecamatan Bogor Utara Kota Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk 1 Mengkaji persepsi masyarakat bantaran Sungai Ciliwung di
Kampung Pulo terhadap lingkungan tempat tinggal mereka, 2 menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kesediaan atau ketidaksediaan masyarakat dalam menerima skenario relokasi seperti
yang diusulkan dalam pasar hipotesis, 3 menganalisis besarnya kompensasi yang bersedia diterima
masyarakat serta mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya kompensasi
tersebut. Metode yang digunakan menngunakan CVM Contingent Valuation Method.
yang mempengaruhi pencapaian proses tersebut adalah faktor internal masyarakat, yaitu : a tingkat
pendidikan, b jenis pekerjaan, c kepemilikan lahan dan d hubungan kekerabatan serta adanya
faktor eksternal masyarakat, yaitu e sarana lingkungan, f prasarana lingkungan, g aksesibilitas
h dukungan pemerintah dan i kondisi alam.
Hasil Penelitiannya yakni sebagian besar responden menyatakan lingkungan tempat tinggalnya
kotor, tidak mengetahui fungsi sungai dan bantaran sungai, mengetaui dampak kerusakan lingkungan
berupa gangguan kesehatan, dan menyatakan penataan lingkungan tempat tinggalnya buruk.
Judul Tujuan Penelitian Hasil
16
Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan partisipasi Masyarakat dalam kegiatan relokasi
pemukiman kumuh di kelurahan Kauman Kabupaten Jepara.
Analisis Nilai Kerusakan Lingkungan dan Kesediaan Membayar Masyarakat terhadap program
perbaikan lingkungan Kasus Pemukiman Bantaran Sungai Ciliwung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukenali faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan partisipasi masyarakat dalam kegiatan relokasi pemukiman kumuh di Kelurahan Kauman.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif dan analisis kuantitatif dengan
tabulasi Silang Cross Tabulation. Penelitian ini memiliki beberapa tahapan analisis antara lain analisis
karakteristik individu masyarakat yang terkonsolidasi, analisis karakteristik sosial ekonomi masyarakat
terkonsolidasi dan analisis ekspektasi harapan masyarakat
Tujuan penelitian ini adalah menghitung besarnya kerugian ekonomi akibat banjir, menganalisis
persepsi dan tingkat penerimaan masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya, menghitung besarnya WTP masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
Hasilnya adalah bahwa masyarakat yang Terkonsolidasi adalah mendukung variabel-variabel
yang ditawarkan faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi keputusan masyarakat. Diantaranya
adalah pendapatan rata-rata, anggota keluarga yang bekerja, tingkat pendapatan keluarga, kemampuan
membangun, kepemilikan lahan, tingkat pendidikan dan perolehan lahan, sedangkan dari faktor ekspektasi
harapan adalah jenis peruntukan lingkungan pemukiman, kondisi fisik lahan relokasi, ketersediaan
difasilitas dan utilitas, status lahan, aksesibilitas lahan, lokasi lahan dan jaringan jalan, jarak lahan terhadap
pusat kota. Hal ini terjadi karena lahan relokasi memiliki beberapa keunggulan secara spasial yaitu
strategis dan aksesibilitas yang tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa total kerugian yang diterima masyarakat ketika
terjadi banjir adalah Rp 1.254.097.156,-. Nilai ini menunjukan total biaya yang dikeluarkan responden
untuk mendapatkan lingkungan yang lebih baik. Pengetahuan masyarakat terhadap lingkungan masih
rendah, namun sebagian besar masyarakat menerima upaya perbaikan lingkungan, faktor-faktor yang
Judul Tujuan Penelitian Hasil
17
sekunder. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif.
mempengaruhinya adalah jumlah tanggungan, lama tinggal, status kependudukan dan jenis kelamin. Nilai
rataan WTP responden sebesar Rp 206.800,- dan total WTP masyarakat sebesar Rp 160.673.400,-. Besarnya
nilai WTP dipengaruhi oleh faktor tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan luas tempat tinggal.
Judul Tujuan Penelitian Hasil