Kondisi Sosial Ekonomi Gambaran Umum Lokasi Penelitian
terjadi di wilayah ini bisa mencapai atap rumah lantai 2. Sementara itu Keterangan pembagian RT dan RW dapat dilihat pada Gambar 5 dimana posisi RW 2 berada
di selatan RW 3. Wilayah Kampung Pulo yang terdiri dari RW 2 dan 3 terkenal sebagai
daerah yang penduduknya sebagian besar bekerja di Pasar Jatinegara. Mereka bekerja di Pasar Jatinegara dengan berbagai macam pekerjaan yaitu menjadi
penjaga toko, pedagang, tukang parkir, buruh, kuli panggul dan mengajar. Tidak heran kaum ibu juga ikut membantu mencari nafkah keluarga. Sebagai sebuah
komunitas wilayah yang sudah bertempat cukup lama, Kampung Pulo memiliki ikatan sosial yang cukup kuat. Karena kondisi pemukiman yang berdempetan dan
padat, interaksi sosial diantara para penduduk sering terjadi. Biasanya di sore hari dan malam hari para penduduk cukup sering berada di luar rumah, berkumpul
dengan para tetangganya setelah pekerjaan hariannya selesai. Saat berkumpul itulah, pertukaran informasi umumnya terjadi, beserta diskusi ringan mengenai isu
yang sedang hangat diperbincangkan baik lingkup tempat tinggal daerah atau yang muncul di media massa.
Sumber : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2013
Gambar 5 Wilayah Pelebaran Sungai Ciliwung di Kampung Pulo Pada Gambar 5 bisa di lihat bahwa wilayah kampong pulo menyerupai tapal
kuda yaitu yang berada di dalam garis berwarna biru. Perumahan warga yang berbatasan langsung dengan garis berwarna biru harus direlokasi. Garis hijau tipis
merupakan DAS Ciliwung dan garis hijau tua merupakan daerah pelebaran sungai. Saat ini sedang hangat diperbincangkan warga mengenai daerah mana saja yang
terkena wajib relokasi. Solusi pemerintah dalam mengatasi bencana banjir salah
satu yang paling diandalkan yaitu dengan relokasi warga di bantaran sungai ke rumah susun. Namun, berdasarkan hasil studi menunjukkan keinginan masyarakat
dalam upaya normalisasi sungai dalam bentuk penggantian rugi saja, tidak sampai kepada kewajiban relokasi ke rumah susun. Persoalan relokasi ke rumah susun tidak
diinginkan mayoritas penduduk dikarenakan biaya yang relatif lebih mahal, kebingungan segala bentuk operasional tinggal di rumah susun, dan keinginan
hidup bersama para warga Kampung Pulo. Sudah ada pertemuan perdana antara pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan warga untuk mendiskusikan
program normalisasi warga bantaran sungai. Keterangan wilayah yang terkena relokasi dapat dilihat pada Gambar 6. Daerah yang dibatasi warna hijau garis tipis
merupakan luas real penampang sungai Ciliwung yang mengelilingi wilayah Kampung Pulo. Sementara itu daerah yang dibatasi oleh warna hijau garis tebal
merupakan daerah yang wajib normalisasi, sementara itu pelebaran untuk jalan pedestrian dibatasi oleh garis biru tebal.