Perumusan Masalah Dampak fluktuasi harga pangan hewani asal ternak terhadap inflasi di kabupaten Bogor
11 yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. Pangan nabati merupakan
bahan pangan yang berasal dari hasil tumbuhan dan turunannya, seperti padi, tempe, dan buah-buahan. Pangan hewani merupakan bahan pangan yang berasal
dari hewan dan turunannya, seperti ikan, daging, dan nugget. Komoditas pangan yang dianalisis pada penelitian ini adalah komoditas pangan hewani yang berasal
dari peternakan, yaitu daging ayam broiler karkas, daging sapi has, daging sapi bistik, daging sapi murni, hati sapi, daging kambingdomba, telur ayam ras, telur
ayam buras, telur itik, dan susu segar. a. Daging Ayam Broiler Karkas
Daging ayam broiler karkas menurut SNI no 3924 tahun 2009 merupakan bagian daging ayam broiler setelah dilakukan penyembelihan, pencabutan
bulu dan pengeluaran jeroan, tanpa kepala, leher, kaki, paru-paru, dan atau ginjal. Rata-rata ukuran berat karkas utuh daging ayam broiler di Kabupaten
Bogor yaitu 0.807 kg Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bogor. b. Daging Sapi
Menurut SNI no 3932 tahun 2008, daging sapi merupakan bagian otot skeletal dari karkas sapi yang aman, layak dan lazim dikonsumsi oleh manusia, dapat
berupa daging segar, daging segar dingin, atau daging beku. Berdasarkan karakteristiknya, daging sapi dibedakan menjadi tiga, yaitu daging sapi has,
daging sapi bistik, dan daging sapi murni. Daging sapi has merupakan daging sapi yang berasal dari otot yang jarang digunakan yaitu bagian has dalam dan
has luar, sehingga daging sapi has mempunyai tekstur lembut. Daging sapi bistik merupakan daging sapi dengan tekstur halus dan tidak liat, sedangkan
daging sapi murni merupakan daging sapi dengan tekstur kasar dan liat. c. Hati Sapi
Hati sapi merupakan produk ikutan dari pemotongan sapi berupa bagian jeroan yang dikeluarkan dari karkas.
d. Daging KambingDomba Daging kambingdomba menurut SNI no 3948 tahun 1995 adalah urat daging
yang melekat pada kerangka kecuali urat daging dari bagian bibir, hidung dan telinga yang berasal dari kambingdomba yang sehat waktu dipotong.
e. Telur Ayam Telur ayam dibagi menjadi dua yaitu telur ayam untuk pembibitan dan
konsumsi. Telur ayam konsumsi menurut SNI no 3926 tahun 2008 merupakan telur ayam yang belum mengalami proses fortifikasi, pengawetan, dan proses
pengeraman. Berdasarkan jenis induknya, telur ayam dibedakan menjadi dua yaitu telur ayam ras dan telur ayam buras lokal.
f. Telur Itik Telur itik merupakan telur yang belum mengalami fortifikasi, pengawetan, dan
proses pengeraman, yang berasal dari induk itik. g. Susu segar menurut SNI no 3141.1 tahun 2011 merupakan cairan yang berasal
dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alamiahnya tidak dikurangi atau ditambah
sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali pendinginan. Peternakan merupakan salah satu subsektor pertanian yang berperan penting
dalam pembangunan perekonomian Bernadien, 2012, Rukmana, 2005, yaitu sebagai penyedia protein hewani, menyumbang ketahanan pangan, sumber
pendapatan peternak, menyumbang pajak dan devisa negara, dan kontribusi dalam Pendapatan Asli Daerah PAD. Selain itu, pangan hewani asal ternak juga
berperan dalam peningkatan derajat kesehatan dan kecerdasan melalui kandungan asam amino essensial dalam protein yang lebih lengkap dan seimbang bila
dibandingkan dengan protein nabati Presetyo et al., 2005. Stabilisasi harga merupakan salah satu aspek dalam konsep ketahanan
pangan. Stabilisasi harga pada sektor peternakan perlu dilakukan karena sektor peternakan memiliki hubungan dengan sektor-sektor lainnya. Menurut Arifin
2007, sektor peternakan mempunyai keterkaitan ke belakang backward linkages dan ke depan forward linkages. Dalam keterkaitan ke belakang, sektor
peternakan memiliki ketergantungan yang tinggi dengan industri pakan ternak. Sedangkan dalam keterkaitan ke depan, peternakan memiliki hubungan dengan
sektor industri hasil makanan, industri hotel dan restoran, serta industri pariwisata.