Fluktuasi Harga Komoditas Pangan Hewani Asal Ternak

dimana: ΔY t = vektor yang berisi variabel dalam penelitian µ 0x = vektor intercept µ 1x = vektor koefisien regresi t = tren waktu  x =  x  ’ dimana ’ mengandung persamaan kointegrasi jangka panjang Y t-1 = variabel in-level  = matriks koefisien regresi k-1 = ordo VECM dari VAR  t = error term Menurut Besimi, et al. 2006 dalam Firdaus 2011, hasil estimasi VECM memberikan dua penafsiran, yaitu mengukur kointegrasi atau hubungan keseimbangan jangka panjang antarvariabel dan mengukur error- correction atau kecepatan masing-masing variabel dalam bergerak menuju keseimbangan jangka panjangnya. Hasil estimasi VAR sulit diinterpretasikan sehingga untuk menginterpretasikannya dilakukan analisis IRF Impuls Response Function dan FEVD Forecast Error Variance Decomposition. 6. Analisis Impuls Response Function IRF Analisis IRF digunakan untuk melihat respon suatu variabel endogen pada nilai sekarang dan yang akan datang, akibat adanya shock pada variabel lainnya. Hal ini dikarenakan shock pada suatu variabel tidak hanya berpengaruh terhadap variabel itu sendiri, tetapi ditransmisikan ke variabel lainnya melalui struktur dinamis atau struktur lag dalam VAR. 7. Analisis Forecast Error Variance Decomposition FEVD FEVD merupakan suatu metode yang digunakan untuk melihat perubahan error variance suatu variabel, sebelum dan sesudah terjadinya shock. Hasil FEVD juga dapat menjelaskan kekuatan dan kelemahan masing- masing variabel dalam mempengaruhi variabel lainnya.

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh harga pangan terhadap inflasi telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, diantaranya Prastowo, et al. 2008, Rahmah 21 2013, dan Christanty 2013. Persamaan dengan penelitian ini adalah kesamaan topik penelitian, yaitu harga komoditas pangan dan dampaknya terhadap inflasi. Perbedaannya, pada penelitian ini komoditas yang diteliti lebih difokuskan pada pangan hewani asal ternak. Penelitian mengenai pangan hewani asal ternak juga telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, diantaranya Prasetyo, et al. 2005, Mu’minah, et al. 2012, dan Burhani 2013. Penelitian yang telah dilakukan mempunyai kesamaan dengan penelitian ini yaitu pada komoditas yang diteliti. Namun, terdapat perbedaan yaitu pada penelitian ini bagian dari komoditas yang diteliti yaitu fluktuasi harga. Adapun penelitian menggunakan metode Vector Autoregression VAR telah dilakukan salah satunya oleh Respati 2005. Persamaan dengan penelitian ini yaitu metode yang digunakan. Perbedaannya, metode VAR pada penelitian ini lebih difokuskan pada respon inflasi akibat fluktuasi harga. Tinjauan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Matriks Penelitian Terdahulu No PenelitiJudul Penelitian Tujuan Metode Hasil 1 Nama: E. Prasetyo, Mukson, T. Ekowati, dan A. Setiadi Tahun: 2005 Judul: Pengaruh faktor penawaran dan permintaan terhadap ketahanan pangan hewani asal ternak di Jawa Tengah Mengetahui tingkat pengaruh aspek penawaran dan permintaan pangan terhadap ketahanan pangan hewani asal ternak di Jawa Tengah 1. Data yang digunakan didapatkan dengan metode survey 2. Analisis data dilakukan dengan analisis Regresi Linear Berganda 1. Faktor penawaran yang terdiri produksi daging, produksi telur, dan produksi susu berpengaruh signifikan dan positif terhadap ketahanan pangan hasil ternak 2. Jumlah penduduk sebagai faktor permintaan berpengaruh signifikan dan negatif terhadap ketahanan pangan hasil ternak 3. Produk Domestik Regional Bruto sebagai faktor permintaan tidak berpengaruh signifikan terhadap No PenelitiJudul Penelitian Tujuan Metode Hasil ketahanan pangan hasil ternak 2 Nama: Efi Respati Tahun: 2005 Judul: Analisis VAR Vector Auto- regression untuk mekanisme pemodelan harga daging ayam 1. Mengkaji penggunaan model ekonometrik VAR guna membangun pemodelan harga daging ayam 2. Melakukan peramalan jangka pendek untuk peubah harga daging ayam menggunakan model VAR 1. Data yang digunakan merupakan data sekunder time series bulanan 1996-2004 2. Metode penelitian yang digunakan adalah model persamaan VAR 1. Model VAR cukup baik dalam menganalisis hubungan antar peubah yang mempengaruhi harga rata-rata daging ayam 2. Harga rata-rata daging ayam secara nyata dipengaruhi oleh harga rata-rata ayam broiler hidup, harga rata- rata pakan finisher, harga rata-rata telur, harga eceran tahu mentah dan tempe kedelai serta inflasi sub kelompok daging dan hasil-hasilnya 3. Untuk peramalan jangka pendek, model VAR menghasilkan nilai ramalan yang tidak jauh berbeda dengan nilai aktualnya 3 Nama: Nugroho Joko Prastowo, Tri Yanuarti, Yoni Depari Tahun: 2008 Judul: Pengaruh distribusi dalam pembentukan harga komoditas dan implikasinya terhadap inflasi 1. Memperoleh gambaran mengenai mekanisme pembentukan harga dan pola distribusi dari komoditas pangan, khususnya komoditas beras, gula pasir, minyak goring, daging sapi dan cabe merah 2. Mengidentifikasi pengaruh 1. Data yang digunakan merupakan data sekunder dan primer yang diperoleh dengan metode survey 2. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis survey, dan 1. Komoditas pangan mempunyai peranan yang penting karena sumbangannya yang cukup signifikan dalam pembentukan inflasi 2. Semakin cepat busukrusak suatu komoditas tingkat fluktuasi harganya semakin tinggi 3. Manajemen stok suatu komoditas dapat mengurangi