Uji Stabilitas Model VAR Uji Kointegrasi

Adapun variabel komoditas pangan hewani asal ternak yang lain hanya memberikan kontribusi sebesar 1, yaitu susu segar sebesar 0.94, telur itik sebesar 0.75, daging sapi bistik sebesar 0.19, hati sapi sebesar 0.05, serta daging kambingdomba sebesar 0.03. Kontribusi susu segar, telur itik, daging sapi bistik dan hati sapi dalam menjelaskan inflasi Kabupaten Bogor diduga karena adanya produk turunan. Susu segar dapat dikonsumsi dalam bentuk susu segar, susu pasteurisasi, yoghurt, serta keju. Telur itik biasa digunakan sebagai bahan baku telur asin, martabak telur, dan beberapa jenis makanan lainnya. Akibatnya, perubahan harga pada komoditas susu segar dan telur itik akan berdampak pada perubahan harga produk turunannya. Kontribusi daging sapi bistik, hati sapi, dan daging kambingdomba diduga karena beberapa hal. Daging sapi bistik merupakan substitusi dari daging sapi has, untuk membuat makanan seperti steak. Hati sapi digunakan sebagai tambahan pada beberapa masakan. Daging kambingdomba merupakan substitusi dari daging sapi. Selain itu, daging kambingdomba di Kabupaten Bogor, khususnya di Kecamatan Ciawi, banyak dijadikan sate sebagai makanan khas, salah satunya Sate Maranggi. Permintaan sate kambingdomba di Kecamatan Ciawi cukup tinggi karena Ciawi merupakan daerah destinasi wisata. 59 VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan harga komoditas pangan hewani asal ternak di Kabupaten Bogor pada tahun 2010-2013 pada umumnya memiliki kecenderungan meningkat. Identifikasi pola data terhadap harga komoditas daging ayam broiler karkas, daging sapi has, daging sapi bistik, daging sapi murni, hati sapi, daging kambingdomba serta telur ayam ras menunjukkan tren meningkat, sedangkan pada harga komoditas telur ayam buras, telur itik, serta susu segar cenderung stabil. 2. Dalam jangka pendek tidak terdapat komoditas pangan hewani asal ternak yang berdampak secara signifikan terhadap inflasi di Kabupaten Bogor. Dalam jangka panjang terdapat enam dari sepuluh komoditas yang berdampak positif terhadap inflasi Kabupaten Bogor, yaitu daging sapi bistik, daging sapi murni, daging kambingdomba, telur ayam ras, dan telur itik. Empat komoditas lainnya, yaitu daging ayam broiler karkas, daging sapi has, telur ayam buras, hati sapi, dan susu segar berdampak negatif terhadap inflasi Kabupaten Bogor.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat dipertimbangkan yaitu: 1. Perkembangan harga komoditas pangan hewani asal ternak selama tahun 2010-2013 pada umumnya cenderung menunjukkan peningkatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya stabilisasi harga pangan hewani asal ternak. Upaya stabilisasi harga bisa dilakukan diantaranya dengan memperlancar distribusi dan operasi pasar. 2. Inflasi Kabupaten Bogor merespon guncangan harga pada komoditas pangan hewani asal ternak. Oleh karena itu, harga komoditas pangan hewani asal ternak perlu dimasukkan dalam daftar komoditas strategis yang menjadi perhatian dalam upaya pengendalian inflasi yang dilakukan, khususnya oleh