Hasil perhitungan Johansen Cointegration Test disajikan pada Tabel 17. Hasil uji kointegrasi menunjukkan bahwa pada taraf nyata 5 terdapat empat
persamaan yang memiliki nilai trace statistic yang lebih besar dari critical value. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa terdapat empat persamaan yang
berkointegrasi dalam jangka panjang, sehingga estimasi menggunakan VECM bisa dilakukan pada tahap berikutnya.
6.5 Estimasi Vector Error Corection Model VECM
Model VECM digunakan untuk menganalisis hubungan jangka pendek antarvariabel terhadap jangka panjangnya. VECM merupakan VAR yang
terestriksi karena dalam estimasi VECM kesalahan yang ada akan dikoreksi secara bertahap melalui penyesuain parsial jangka pendek. Hasil estimasi VECM
menginterpretasikan dua penafsiran, yaitu mengukur kointegrasi atau hubungan jangka panjang antarvariabel serta mengukur error-corection atau kecepatan
masing-masing variabel dalam bergerak menuju keseimbangan jangka panjangnya Besimi et al, 2006 dalam Firdaus, 2011. Hasil estimasi VECM dapat dilihat
pada Tabel 18. Hasil estimasi VECM menunjukkan pengaruh harga masing-masing
komoditas pangan hewani asal ternak terhadap inflasi Kabupaten Bogor yang dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu estimasi jangka panjang dan estimasi
jangka pendek. Pada estimasi jangka pendek, tidak terdapat komoditas yang berpengaruh nyata terhadap inflasi Kabupaten Bogor. Hal ini dapat diterima
karena suatu variabel bereaksi terhadap variabel lainnya membutuhkan waktu lag, dan pada umumnya reaksi suatu variabel terhadap variabel lainnya terjadi
dalam jangka panjang Firdaus, 2011. Adanya mekanisme penyesuaian dari jangka pendek ke jangka panjang ditunjukkan oleh parameter kointegrasi
kesalahan CointEq1 yang bernilai negatif. Menurut Ariefianto 2012, model koreksi kesalahan adalah valid dan stabil jika nilai parameternya adalah negatif
dengan nilai absolut kurang dari satu dan signifikan. Interpretasi dari nilai kointegrasi kesalahan sebesar -0.001844, yaitu terdapat adanya penyesuaian dari
jangka pendek ke jangka panjang pada inflasi Kabupaten Bogor yang dikoreksi setiap bulannya sebesar 0.0018.
53 Tabel 18 Hasil Estimasi VECM
Jangka Panjang Variabel
Koefisien ʈ-statistik
Ln Daging Ayam Broiler -1 0.061455
[8.78086] Ln Daging Sapi Has -1
0.014140 [-7.87752]
Ln Daging Sapi Bistik -1 -0.002200
[-0.78720] Ln Daging Sapi Murni -1
-0.020498 [-7.5202]
Ln Hati Sapi -1 -0.003646
[-1.74284] Ln Daging KambingDomba -1
-0.006624 [-5.14955]
Ln Telur Ayam Ras -1 -0.063760
[-10.1268] Ln Telur Ayam Buras -1
0.275876 [5.03800]
Ln Telur Itik -1 -0.455406
[-10.3486] Ln Susu Segar -1
0.121860 [14.7734]
C -15.50750
- Jangka Pendek
Variabel Koefisien
ʈ-statistik CointEq1
-0.001844 [-0.50672]
DLn Indeks Harga Konsumen -1 0.222181
[1.36328] DLn Daging Ayam Broiler -1
0.000425 [1.94156]
DLn Daging Sapi Has -1 1.78E-05
[0.22735] DLn Daging Sapi Bistik -1
4.73E-05 [0.34297]
DLn Daging Sapi Murni -1 -0.000147
[-1.43035] DLn Hati Sapi -1
-0.000113 [-1.30277]
DLn Daging KambingDomba -1 7.64E-05
[0.56433] DLn Telur Ayam Ras -1
-0.000224 [-0.86574]
DLn Telur Ayam Buras -1 -0.000387
[0.18762] DLn Telur Itik -1
0.001902 [1.02001]
DLn Susu Segar -1 -0.000802
[-1.57520] C
0.550822 [3.17298]
Keterangan: signifikan pada taraf nyata 5
Menurut Perda DKI Jakarta no 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030, menyatakan bahwa Kabupaten Bogor termasuk dalam kawasan
strategis nasional karena merupakan salah satu daerah administrasi sekitar ibukota. Hal ini berdampak pada sosial masyarakat di Kabupaten Bogor, diantaranya
sebagian penduduk Kabupaten Bogor merupakan pendatang dari beberapa daerah di Indonesia. Penduduk pendatang mempunyai tradisi dan budaya sesuai dengan
daerah asalnya, termasuk dalam konsumsi pangan. Akibatnya, tidak ada komoditas pangan hewani asal ternak yang secara dominan dikonsumsi oleh
penduduk Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, tidak ada komoditas pangan hewani