Berdasarkan draft Ranperda RTRW Kabupaten Gianyar Tahun 2011- 2030, wilayah Payangan dijadikan bagian dari kawasan pariwisata Ubud sebagai
kawasan pariwisata alam, meliputi Desa Melinggih Kelod, Desa Melinggih, dan Desa Puhu, seperti terlihat pada Gambar 8. Hal ini karena potensi yang dimiliki
desa-desa cukup besar sebagai kawasan pengembangan wisata. Model pengembangan wisata yang paling cocok dikembangkan adalah
pariwisata yang berbasiskan masyarakat. Pengembangan pariwisata berbasiskan masyarakat adalah pengembangan pariwisata yang mendukung keterlibatan
masyarakat dalam kegiatan pariwisata dan dapat dipertanggungjawabkan dari aspek sosial maupun lingkungan CIFOR 2004.
Pola pengembangan pariwisata berbasiskan masyarakat memiliki banyak keuntungan, selain mampu menciptakan nilai tambah bagi masyarakat setempat
juga mampu membuka lapangan pekerjaan. Selain itu, pengembangan pariwisata berbasiskan masyarakat juga mampu melestarikan lingkungan dan adat budaya
setempat.
Gambar 8 Peta Kawasan Pariwisata Kecamatan Payangan
Kerta
Puhu
Bukian Buahan
Buahan Kaja
Kelusa Melinggih
Bresela
Melinggih Kelod PAYANGAN
TEGALLALANG
UBUD UBUD
TAMPAK SIRING
115°1626E 115°1626E
115°1424E 115°1424E
8 °1
9 4
S 8
°1 9
4 S
8 °2
1 4
2 S
8 °2
1 4
2 S
8 °2
3 4
4 S
8 °2
3 4
4 S
8 °2
5 4
6 S
8 °2
5 4
6 S
8 °2
7 4
8 S
8 °2
7 4
8 S
PETA KAWASAN PARIWISATA
Sumber Peta : Bappeda Kab. Gianyar
±
1 2
3 Kilometers
Kecamatan Payangan
LEGENDA :
Batas Desa Batas Kecamatan
Batas Kabupaten Jalan
Sungai Kawasan Pariwisata
SKALA :
KAB. BANGLI
KAB. BADUNG
KAB. BADUNG
V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Keterkaitan Sektor Pariwisata dengan Sektor Lainnya
Keterkaitan masing-masing sektor dalam perekonomian Kabupaten Gianyar bisa diketahui dari analisis Input-Output I-O, disamping itu peranannya
akan dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Sektor-sektor yang akan ditinjau disini adalah sektor-sektor yang bersentuhan langsung dengan
industri pariwisata industri tanpa migas; perdagangan besar dan eceran; restoran; hotel; jasa hiburan dan rekreasi dan sektor-sektor pertanian tanaman bahan
makanan; tanaman perkebunan; peternakan dan hasil-hasilnya; kehutanan; perikanan.
5.1.1 Struktur Perekonomian Kabupaten Gianyar
Struktur perekonomian Kabupaten Gianyar bila dilihat dari PDRB akan didapat gambaran awal perkembangan pembangunan dalam suatu periode
tertentu. PDRB merupakan jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh sektorlapangan usaha yang melakukan kegiatan di suatu daerah tanpa
memperhatikan kepemilikan atas faktor produksi BPS Kab. Gianyar 2010b. PDRB Kabupaten Gianyar atas dasar harga konstan tahun 2000 menurut
lapangan usaha tahun 2009 ditampilkan dalam Tabel 27. Lapangan usaha atau sektor-sektor perekonomian dalam PDRB dimaksud, sebelumnya telah diagregasi
menyesuaikan Tabel I-O. Berdasarkan tabel tersebut, laju pertumbuhan total PDRB dalam periode tahun 2008-2009 mencapai 5,93.
Lapangan usaha yang mencapai laju pertumbuhan diatas 10 ada lima, bila diurutkan dari yang terbesar yaitu: jasa penunjang keuangan 14,36, jasa
perorangan dan rumah tangga 11,06, jasa sosial kemasyarakatan 11,00, bangunan 10,62, dan lembaga keuangan tanpa bank 10,25. Jasa penunjang
keuangan yang mengalami laju pertumbuhan paling besar hanya mampu berkontribusi terhadap PDRB sebesar 0,59 dan berada di peringkat ke-16.
Tanaman bahan makanan yang laju pertumbuhannya paling kecil 0,98 justru kontribusinya terhadap PDRB mencapai peringkat ke-3 yaitu sebesar 11,99.