4.1.4 Hidrologi
Hidrologi wilayah dapat ditinjau dari keberadaan sumber-sumber air, baik itu dari air permukaan maupun air bawah tanah. Ketersediaan air di wilayah
penelitian didukung oleh air permukaan yang bersumber dari air sungai seperti Sungai Ayung dan Sungai Wos yang mempunyai aliran kontinyu sepanjang tahun
atau disebut sungai perennial. Jenis air permukaan juga bisa berasal dari mata air dengan potensi yang berbeda dan penyebarannya tidak sama. Kapasitas air sangat
dipengaruhi oleh kondisi hidrologi, iklim, daerah tangkapan, vegetasi, dan struktur geologi.
4.1.5 Pemanfaatan Ruang
Pemanfaatan ruang dalam wilayah penelitian menggambarkan penggunaan lahan pada saat ini. Penggunaan lahan seperti terlihat pada Tabel 12, didominasi
oleh tegalan seluas 3428 Ha atau 45,18 dari luas keseluruhan yaitu 7.588 Ha dan kedua terbesar adalah berupa lahan persawahan seluas 1.925 Ha 25,37.
Selanjutnya merupakan lahan pemanfaatan lainnya 21,85 dan diikuti pemanfaatan untuk permukiman serta sebesar 0,58 untuk lahan kuburan.
Tabel 12 Penggunaan Lahan Wilayah Payangan Tahun 2009
No Desa Penggunaan Lahan Ha
Jumlah Ha
Sawah Tegalan Permu-
kiman Kubu-
ran Lainnya
1. Buahan Kaja
270,00 161,81 32,05 4,50 606,64 1.075,00 2. Buahan
150,00 494,00 93,03 4,50 208,47 950,00 3. Kerta
153,00 871,95 31,69 10,00 375,36 1.442,00 4. Puhu
313,00 787,00 67,03 5,00 218,97 1.391,00 5. Kelusa
203,00 279,40 62,01 3,77 101,82 650,00 6. Bresela
153,00 79,27 50,56 1,23 7,94 292,00
7. Bukian 209,00 429,10 90,56 6,00 104,34 839,00
8. Melinggih Kelod 252,00 154,55 46,51 3,79
5,15 462,00 9. Melinggih
222,00 170,92 59,56 5,21 29,31 487,00 Jumlah
1.925,00 3.428,00 533,00 44,00 1.688,00 7.588,00 Persentase
25,37 45,18 7,02 0,58 21,85 100,00 Sumber : BPS Kab. Gianyar 2010
4.2 Sosial dan Budaya 4.2.1 Demografi
Berdasarkan hasil registrasi penduduk di Kecamatan Payangan dalam 5 tahun terakhir menunjukkan, komposisi penduduk laki-laki dan perempuan
hampir berimbang tiap tahun. Kondisi ini bisa dilihat dari nilai sex ratio yang berkisar antara 99,64 sampai 100,55. Dilihat dari sebaran penduduk dalam luas
wilayah 75,88 km
2
mencapai 461 jiwakm
2
pada tahun 2005, terus meningkat sampai pada tahun 2008 dan tahun 2009 menjadi 473 jiwakm
2
. Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Payangan selama periode
tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 sebesar 1,9, menjadi 0,42 pada periode berikutnya 2007-2008 dan terus menurun sampai pada periode tahun 2008
sampai dengan tahun 2009 menjadi 0,15. Secara lebih rinci kondisi penduduk di Kecamatan Payangan bisa dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Kondisi Penduduk Kecamatan Payangan Tahun 2005-2009
No Jenis Data
Tahun 2005
2006 2007
2008 2009 1. Laki-Laki
L 17.529
17.780 17.869
17.915 17.938 2. Perempuan
P 17.433
17.845 17.905
17.944 17.975 3. Penduduk
L+P 34.962
35.625 35.774
35.859 35.913 4.
Sex Ratio 100,55
99,64 99,80
99,84 99,79 5. Kepadatankm
2
461 469
471 473
473 6. Pertumbuhan
1,9 0,42
0,24 0,15
Sumber : BPS Kab. Gianyar 2010
4.2.2 Pendidikan
Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan suatu penduduk secara umum berkorelasi dengan Sumber Daya Manusia SDM yang dihasilkannya.
Peningkatan SDM melalui pendidikan bisa dilakukan karena pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran dan interaksi sosial. Melalui pendidikan
proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi iptek terjadi. Pendidikan juga merupakan instrumen utama dalam internalisasi, adaptasi, akulturasi, pewarisan