Obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan di Kawasan Agropolitan Payangan

Uraian dari keenam obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan di Payangan memberikan gambaran, bahwa dengan datang ke Payangan wisatawan memiliki banyak pilihan jenis wisata yang diinginkan. Wisata yang berkaitan dengan alam beserta atraksi yang disediakan maupun disuguhkan, wisatawan bisa datang ke Agrowisata Payangan dan Sungai Ayung. Wisatawan yang menyukai adat dan tradisi setempat dapat datang ke Desa Buahan untuk merasakan suasana yang sepi dan tenang, atau ke Desa Kelusa untuk melihat Aci Keburan, atau bisa juga ke Desa Pakraman Pausan di Buahan Kaja. Bagi wisatawan yang menyukai sejarah dan kepurbakalaan bisa datang ke Desa Bukian untuk melihat sarkofagus. Untuk mengetahui sebaran obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan di Kawasan Agropolitan Payangan, ditunjukkan dalam Gambar 21. Obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan di Kawasan Agropolitan Payangan tersebut dinilai berdasarkan persepsi responden. Responden disini terdiri dari unsur pemerintah yang terkait 10 orang, dari swasta yang merupakan para pelaku wisata 15 orang dimana sebagian dari mereka ada yang bekerja pada perusahaan dan sebagian lagi freelance guide, untuk tokoh masyarakat 32 orang. Responden wisatawan mancanegara 135 orang: mereka berasal dari berbagai negara yang didominasi Warga Negara Australia 51,85; selanjutnya Jepang 10,37; Jerman 8,15; USA 5,19; Singapura 3,7; Perancis dan Inggris masing-masing 2,96; Malaysia, Belanda, dan Ukraina masing-masing 2,22; Brasil dan Rusia masing-masing 1,48; Kairo, Denmark, Itali, Sisilia, Skotlandia, Spanyol, Switzerland dan Taiwan masing-masing 0,74. Responden wisatawan nusantara 15 orang: sebagian besar dari Bali 60; dari Yogyakarta 13,33; dan 6,67 masing-masing berasal dari Jateng, Jatim, Papua, dan Palembang. Akumulasi skor yang didapat masing-masing obyek wisata dapat dilihat dalam Tabel 31. Berdasarkan total skor yang diperoleh masing-masing obyek wisata, Sungai Ayung berada di peringkat pertama dengan total skor 1.084 24,94, selanjutnya dengan selisih skor cukup tipis diikuti oleh Agrowisata Payangan dengan skor sebesar 1.036 23,83. Peringkat ketiga, keempat, dan kelima secara berurutan diperoleh obyek wisata Nyepi Kasa 15,27, Desa Pakraman Pausan 14,68, dan Aci Keburan 11,64. Obyek wisata yang perolehan skornya paling sedikit adalah Sarkofagus yaitu sebesar 419 9,64 menduduki peringkat keenam. Gambar 21 Peta Sebaran Obyek Wisata yang Berpotensi Untuk Dikembangkan di Kawasan Agropolitan Payangan - - - PAYANGAN TEGALLALANG UBUD UBUD TAMPAK SIRING Sarkofagus Aci Keburan Desa Pakraman Pausan 115°1626E 115°1626E 115°1424E 115°1424E 8 °1 9 4 S 8 °1 9 4 S 8 °2 1 4 2 S 8 °2 1 4 2 S 8 °2 3 4 4 S 8 °2 3 4 4 S 8 °2 5 4 6 S 8 °2 5 4 6 S 8 °2 7 4 8 S 8 °2 7 4 8 S PETA OBYEK WISATA POTENSIAL Sumber Peta : Bappeda Kab. Gianyar ± 1 2 3 Kilometers Kecamatan Payangan LEGENDA : Batas Desa Batas Kecamatan Batas Kabupaten Jalan Sungai Ayung - Desa Pakraman Pausan - Sarkofagus - Aci Keburan Agrowisata Nyepi Kasa SKALA : KAB. BANGLI KAB. BADUNG KAB. BADUNG S u n g a i A y u n g S u n g a i A y u n g Obyek Wisata Potensial : Tabel 31 Akumulasi Skor Obyek Wisata yang Berpotensi untuk Dikembangkan di Kawasan Agropolitan Payangan No Responden Skor Agrowisata Payangan Sungai Ayung Nyepi Kasa Aci Keburan Desa Pakraman Pausan Sarkofagus 1. Pemerintah 53 55 22 24 27 29 2. Swasta 80 81 43 31 47 33 3. Tokoh Masyarakat 156 140 94 100 85 97 4. Wisatawan Mancanegara 682 730 449 313 434 227 5. Wisatawan Nusantara 65 78 56 38 45 33 Total skor 1.036 1.084 664 506 638 419 Persentase 23,83 24,94 15,27 11,64 14,68 9,64 Sumber : Hasil Analisis 2011 Perolehan skor yang didapatkan masing-masing obyek wisata, bila dikelompokkan akan dapat diketahui obyek wisata yang paling disukai saat ini yaitu obyek wisata yang berkaitan dengan alam Sungai Ayung dan Agrowisata Payangan, kedua adalah obyek wisata yang berkaitan dengan adat dan tradisi masyarakat setempat Nyepi Kasa, Desa Pakraman Pausan, dan Aci Keburan, selanjutnya ketiga adalah obyek wisata sejarah dan kepurbakalaan Sarkofagus. Obyek wisata kepurbakalaan peminatnya relatif sedikit, karena sebagai obyek wisata minat khusus, kepurbakalaan hanya bisa dinikmati oleh orang-orang dari kalangan tertentu saja.

5.3 Persepsi Wisatawan Atas Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan

ke Kawasan Agropolitan Payangan Kemajuan pengembangan suatu kawasan yang memiliki potensi obyek wisata sangat ditunjang oleh beberapa faktor berpengaruh. Terdapat 7 tujuh faktor penting yang perlu dipertimbangkan beserta kriterianya masing-masing. Faktor-faktor tersebut antara lain: promosi, sarana transportasi, fasilitas yang tersedia, jenis wisata dan atraksi yang ditawarkan, harga tiket masuk ke lokasi wisata, pelayanan yang diberikan, dan jarak obyek wisata dari tempat tinggalmenginap. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Kawasan Agropolitan Payangan diketahui melalui persepsi wisatawan dengan AHP. Persepsi yang dibangun, berdasarkan pengalaman mereka selama mengunjungi obyek-obyek wisata di Kawasan Agropolitan Payangan. Persepsi atas faktor- faktor tersebut dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: persepsi wisatawan mancanegara, persepsi wisatawan nusantara, dan persepsi seluruh wisatawan sebagai gabungan persepsi wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.

5.3.1 Persepsi Wisatawan Mancanegara

Berdasarkan persepsi wisatawan mancanegara Gambar 22, faktor yang paling berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Kawasan Agropolitan Payangan, dengan nilai Consistency Ratio CR 0,029 adalah pelayanan bobot 0,347, selanjutnya jenis wisata dan atraksi yang ditawarkan 0,220, urutan ke-3 adalah fasilitas yang tersedia 0,186. Urutan ke-4, 5, 6, dan 7 berikutnya adalah sarana transportasi 0,086, harga tiket masuk ke lokasi wisata 0,074, promosi 0,057, dan jarak obyek wisata dari tempat tinggalmenginap 0,030. Pembobotan yang berada di atas rata-rata 0,143 dari tujuh faktor berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Kawasan Agropolitan adalah faktor pelayanan, jenis wisata dan atraksi yang ditawarkan, dan ketersediaan fasilitas. Artinya secara umum wisatawan mancanegara berpendapat, bahwa ketiga faktor ini merupakan faktor dominan penting yang harus ada pada suatu kawasan obyek wisata, disamping juga dukungan faktor-faktor lainnya. Dilihat dari faktor pelayanan pada nilai CR 0,016. Menurut pendapat wisatawan, keramahan masyarakat setempat diberikan bobot tertinggi 0,410, setelah itu kebersihan lingkungan 0,314. Untuk pemandu wisata 0,189 kelihatannya masih perlu ditingkatkan mutu pelayanannya, dan kios atau pedagang asongan 0,087 dalam menawarkan dagangannya sebaiknya lebih bisa menjaga frivasi wisatawan. Berdasarkan jenis wisata dan atraksi yang ditawarkan, wisatawan dominan menyukai obyek wisata alam ataupun agrowisata 0,515, urutan ke-2 pada wisata budaya 0,296, dan kedua jenis obyek wisata tersebut berada pada urutan ke-3. Hal ini menunjukkan obyek wisata yang paling disukai saat ini adalah obyek wisata yang berkaitan dengan alam beserta atraksi yang disediakan. Pendapat wisatawan dengan nilai CR 0,020 terhadap fasilitas yang tersedia, ketersediaan toilet 0,444 merupakan kebutuhan terpenting buat mereka dan sudah tersedia di setiap obyek wisata yang mereka kunjungi. Selanjutnya untuk fasilitas restoran maupun penginapan perlu peningkatan pelayanan terhadap wisatawan. Sarana transportasi nilai CR 0,001 yang kebanyakan wisatawan gunakan dalam melakukan kunjungan ke obyek-obyek wisata di Kawasan Agropolitan Payangan, yaitu dengan menggunakan travel atau mobil carteran diberikan bobot tertinggi 0,570, menggunakan mobil pribadi dengan bobot 0,224, menggunakan angkutan umum dengan bobot terendah 0,187. Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar sarana transportasi yang ada disediakan oleh biro-biro perjalanan wisata, sedangkan keberadaan angkutan umum di kawasan memang masih sangat kurang. Mengenai harga tiket nilai CR 0,012, wisatawan berpendapat harga yang ditawarkan terkait obyek wisata maupun atraksi yang ditawarkan masih murah 0,479 pada bobot tertinggi. Pendapat untuk obyek wisata yang ditawarkan gratis dengan bobot 0,356, ini memungkinkan karena untuk menikmati pemandangan alam sepanjang perjalanan memang tidak dipungut biaya, biaya dikenakan hanya pada obyek-obyek wisata yang menawarkan atraksi. Faktor promosi nilai CR 0,000, wisatawan kebanyakan mendapatkan informasi mengenai obyek wisata di Kawasan Agropolitan Payangan dari media non elektronik 0,459, seperti dari pampflet, koran, maupun dari informasi temankerabat mereka atau secara lisan. Selanjutnya melalui media elektronik diberikan bobot 0,341 dan untuk kedua media non elektronik maupun elektronik dengan bobot 0,199. Terkait dengan faktor jarak, dengan konsistensi pendapat CR sebesar 0,000 menyatakan bahwa lokasi wisata yang ditawarkan terhadap tempat tinggal atau menginap wisatawan jaraknya dekat 0,474, jarak sedang dan jauh masing- masing diberikan bobot 0,378 dan 0,148. Hal ini mengindikasikan faktor jarak bukan persoalan bagi mereka dibandingkan dengan daya tarik obyek wisata yang ditawarkan. Gambar 22 Persepsi Wisatawan Mancanegara Atas Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan ke Kawasan Agropolitan Payangan

5.3.2 Persepsi Wisatawan Nusantara

Persepsi wisatawan nusantara dengan nilai CR 0,018 memprioritaskan faktor sarana transportasi dengan bobot 0,307 sebagai faktor yang paling mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Kawasan Agropolitan Payangan, selanjutnya jenis wisata dan atraksi yang ditawarkan 0,179, fasilitas yang 0.148 0.378 0.474 0.410 0.314 0.087 0.189 0.165 0.479 0.356 0.189 0.515 0.296 0.218 0.444 0.193 0.145 0.187 0.570 0.244 0.199 0.341 0.459 0.000 0.200 0.400 0.600 Jauh Sedang Dekat Keramahan masyarakat setempat Kebersihan lingkungan Kiospedagang asongan Pemandu wisata Mahal Murah Gratis Wisata budaya wisata alamagrowisata Wisata alamagrowisata Wisata budaya Penginapan, restoran toilet Toilet Restoran Penginapan Angkutan umum Travelcarteran Mobil pribadi Non elektronik elektronik Elektronik Non elektronik 0,030 0,347 0,074 0,220 0,186 0,086 0,057 Ja ra k 7 P elayanan 1 H arg a tik e t 5 Jeni s wisata atrak si 2 F asilitas 3 Sarana tr anspor tasi 4 Promosi 6 tersedia 0,162, promosi 0,149, pelayanan yang diberikan 0,114, harga tiket masuk ke lokasi wisata 0,061, dan yang terakhir adalah faktor jarak obyek wisata dari tempat tinggalmenginap 0,029. Data selengkapnya ditunjukkan dalam Gambar 23. Dari ketujuh faktor tersebut ada empat faktor yang dominan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Kawasan Agropolitan Payangan yaitu sarana transportasi, jenis wisata dan atraksi yang ditawarkan, fasilitas yang tersedia, dan promosi. Penentuan keempat faktor tersebut berdasarkan besarnya pembobotan yang diberikan berada di atas rata-rata 0,143. Persepsi wisatawan dengan nilai CR 0,000 terhadap sarana transportasi, bahwa untuk berwisata ke Kawasan Agropolitan Payangan mereka memberikan bobot teringgi pada penggunaan mobil pribadi 0,461. Berwisata menggunakan travel atau carteran diberikan bobot 0,373, dan untuk penggunaan angkutan umum mendapat bobot paling rendah yaitu 0,166. Berdasarkan jenis wisata dan atraksi yang ditawarkan CR 0,005, wisatawan nusantara memberikan pembobotan terbesar dengan nilai 0,418 pada wisata budaya dan wisata alam agrowisata. Hal ini menunjukkan, wisatawan nusantara mempunyai minat yang besar terhadap kedua jenis wisata ini. Berarti juga, dalam sekali berkunjung mereka bisa menikmati keindahan alam dengan atraksi yang disuguhkan dan sekaligus menyaksikan kegiatan adat budaya masyarakat setempat. Dari fasilitas yang tersedia CR 0,033, keberadaan toilet diberikan bobot tertinggi yaitu sebesar 0,455. Fasilitas yang lainnya mendapatkan bobot jauh lebih rendah dari rata-rata empat kriteria yang ada 0,250. Hal ini mengindikasikan dua kemungkinan. Pertama, wisatawan nusantara tidak menjumpai restoran atau penginapan yang sesuai dengan selera mereka. Kedua, mereka tidak terlalu membutuhkan fasilitas tersebut dikarenakan waktu kunjungan mereka yang pendek. Berdasarkan faktor promosi nilai CR 0,030, informasi mengenai obyek wisata yang ditawarkan di Kawasan Agropolitan Payangan, terbanyak mereka dapatkan dari media elektronik dengan bobot yang diberikan sebesar 0,464. Untuk media non elektronik dan elektronik mendapatkan bobot 0,309 dan informasi dari media non elektronik saja mendapatkan bobot paling rendah yaitu sebesar 0,227. Gambar 23 Persepsi Wisatawan Nusantara Atas Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan ke Kawasan Agropolitan Payangan Persepsi terhadap faktor pelayanan dengan nilai CR 0,034 yang menunjukkan konsistensi baik terhadap keputusan yang diambil. Dimana kebersihan lingkungan mendapatkan bobot tertinggi 0,425, dan berikutnya dengan bobot 0,279 untuk keramahan masyarakat setempat. Sedangkan pemandu 0.164 0.534 0.302 0.279 0.425 0.078 0.218 0.115 0.464 0.421 0.418 0.269 0.313 0.229 0.455 0.163 0.154 0.166 0.373 0.461 0.309 0.464 0.227 0.000 0.200 0.400 0.600 Jauh Sedang Dekat Keramahan masyarakat setempat Kebersihan lingkungan Kiospedagang asongan Pemandu wisata Mahal Murah Gratis Wisata budaya wisata alamagrowisata Wisata alamagrowisata Wisata budaya Penginapan, restoran toilet Toilet Restoran Penginapan Angkutan umum Travelcarteran Mobil pribadi Non elektronik elektronik Elektronik Non elektronik 0,029 0,114 0,061 0,179 0,162 0,307 0,149 Ja ra k 7 P elayanan 5 H arg a tik e t 6 Jeni s wisata atrak si 2 F asilitas 3 Sarana tr anspor tasi 1 Promosi 4 wisata, dan kios atau pedagang asongan mendapatkan bobot masing-masing 0,218 dan 0,078. Dilihat dari harga tiket masuk ke obyek wisata nilai CR 0,015, wisatawan nusantara berpendapat harga yang ditawarkan murah 0,464, selanjutnya dengan bobot 0,421 pada pernyataan gratis untuk memasuki kawasan wisata. Untuk pernyataan harga tiket yang ditawarkan mahal mendapatkan bobot terendah yaitu sebesar 0,115. Pendapat wisatawan nusantara dengan nilai CR 0,001 pada faktor jarak obyek wisata yang ditawarkan. Mereka beranggapan jaraknya sedang 0,534 terhadap tempat tinggal atau dari tempat mereka menginap. Sedangkan kriteria jaraknya dekat diberikan bobot 0,302 dan kriteria jaraknya jauh 0,164 diberikan bobot terendah.

5.3.3 Persepsi Seluruh Wisatawan

Gambar 24 menampilkan hasil analisis persepsi seluruh wisatawa terhadap tujuh faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Kawasan Agropolitan Payangan beserta kriterianya masing-masing. Faktor pelayanan mendapatkan bobot tertinggi yaitu mencapai 0,323. Bobot 0,221 diberikan untuk faktor jenis wisata dan atraksi yang ditawarkan, dan untuk fasilitas yang tersedia sebesar 0,188. Pembobotan selanjutnya adalah: sarana transportasi 0,099, harga tiket 0,075, promosi 0,064, dan faktor jarak 0,03 dengan bobot terkecil. Pembobotan yang diberikan berdasarkan pada nilai CR 0,023. Dari tujuh faktor yang berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Kawasan Agropolitan Payangan, terdapat tiga faktor yang mendominasi berdasarkan bobot yang diperoleh, yaitu berada di atas nilai rata-rata bobot dari ketujuh faktor tersebut 0,143. Ketiga faktor tersebuat yaitu: pelayanan; jenis wisata dan atraksi yang ditawarkan; dan faktor fasilitas. Pada faktor pelayanan dengan nilai CR 0,010, keramahan masyarakat setempat memperoleh bobot tertinggi yaitu sebesar 0,339, dan untuk kebersihan lingkungan dengan bobot 0,325. Pembobotan berikutnya sebesar 0,191 diperoleh pemandu wisata, sedangkan bobot terkecil sebesar 0,086 diperoleh kios atau pedagang asongan.