Indeks Daya Penyebaran dan Indek Daya Kepekaan

Tercapainya keterpaduan antar sektor perekonomian diharapkan mampu memberikan pengaruh terhadap pembentukan total output. Melalui skenario peningkatan final demand pada tabel Input-Output Kabupaten Gianyar tahun 2009 terhadap konsumsi rumah tangga sebesar 10, meningkatkan total output sebesar 1,79 atau sebesar Rp 341.281,91 juta. Lima besar sektor yang mengalami peningkatan paling tinggi, adalah: peternakan dan hasil-hasilnya 4,11; perikanan 3,81; listrik, gas, dan air bersih 3,07; tanaman bahan makanan 3,05; dan sewa bangunan 2,94. Skenario peningkatan final demand melalui belanja pemerintah sebesar 10, mampu meningkatkan total output sebesar Rp 64.020,95 juta 0,34. Sektor yang mengalami peningkatan paling tinggi adalah pemerintahan umum 9,44, selanjutnya sektor jasa perorangan dan rumah tangga 0,56, jasa sosial kemasyarakatan 0,54, hotel 0,41, dan bangunan 0,19. Skenario peningkatan final demand melalui pembentukan modal tetap bruto investasi sebesar 10, meningkatkan total output sebesar Rp 141.440,10 juta 0,74. Lima besar sektor yang mengalami peningkatan paling tinggi, adalah: bangunan 4,80, penggalian 3,61, kehutanan 1,84, industri tanpa migas 1,38, dan jasa penunjang keuangan 1,27. Skenario peningkatan final demand melalui ekspor barang dan jasa sebesar 10, mampu meningkatkan total output sebesar Rp 1.338.074,26 juta 7,01. Lima besar sektor yang mengalami peningkatan paling tinggi, adalah: jasa hiburan dan rekreasi 9,99, hotel 8,70, angkutan jalan raya 8,13, perdagangan besar dan eceran 8,09, dan jasa perusahaan 7,86. Skenario yang dilakukan menunjukkan, bahwa kenaikan ekspor memberikan peningkatan tertinggi terhadap pembentukan total output. Bila dicermati, tingginya kenaikan ekspor masih didominasi oleh sektor-sektor sekunder dan tersier, sedangkan sektor-sektor primer sebagai tumpuan perekonomian masyarakat, seperti pertanian dan industri kerajinan industri tanpa migas peningkatannya masih cukup rendah. Kondisi ini juga memberikan gambaran, bahwa kegiatan ekspor secara langsung oleh pihak produsen masih tergolong rendah. Kenaikan terhadap konsumsi rumah tangga posisi kedua, memberikan pembentukan total output cukup besar pada sektor-sektor primer. Kenaikan investasi pada posisi ketiga sebelum kenaikan konsumsi pemerintah. Kenaikan investasi yang dilakukan ternyata memberikan pengaruh cukup kecil terhadap pembentukan total output perekonomian di Kabupaten Gianyar.

5.1.4.2 Total value added multiplier

Berdasarkan nilai total value added multiplier yang ditampilkan pada Gambar 13. Sektor-sektor yang bersentuhan langsung dengan industri pariwisata memiliki nilai dampak terhadap nilai tambah bruto NTB cukup bervariasi. Untuk sektor-sektor pertanian, secara umum masih relatif rendah memberikan dampak terhadap nilai tambah bruto NTB. Sektor perdagangan besar dan eceran mencapai nilai tertinggi yaitu sebesar 8,2933, yang menunjukkan bahwa apabila permintaan akhir sektor ini meningkat 1 milyar rupiah, akan memberikan dampak pada peningkatan NTB sebesar 8,2933 milyar rupiah. Gambar 13 Nilai Total value added multiplier Tipe I Sektor-Sektor Perekonomian Kabupaten Gianyar Tahun 2009 1.3591 1.3591 1.3591 1.3591 1.2673 1.8000 1.2424 1.8000 1.3682 1.5748 1.6200 1.6261 1.5976 2.1543 8.2933 2.8234 1.6277 2.4595 1.1108 1.4388 1.1587 2.5185 1.1844 1.0935 0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 Jasa Perorangan dan Rumah Tangga Jasa Hiburan dan Rekreasi Jasa Sosial Kemasyarakatan Pemerintahan Umum Jasa Perusahaan Lembaga Keuangan tanpa Bank Sewa Bangunan Jasa Penunjang Keuangan Bank Komunikasi Jasa Penunjang Angkutan Angkutan Jalan Raya Hotel Restoran Perdagangan Besar dan Eceran Bangunan Listrik, gas dan air bersih Industri Tanpa Migas Penggalian Perikanan Kehutanan Peternakan dan Hasil‐hasilnya Tanaman Perkebunan Tanaman Bahan Makanan Sektor-sektor berikutnya yang termasuk sepuluh besar pemberi dampak terhadap NTB, yaitu sektor bangunan 2,8234 peringkat ke-2; peternakan dan hasil-hasilnya 2,5185 peringkat ke-3; industri tanpa migas 2,4595 peringkat ke-4; restoran 2,1543 peringkat ke-5; jasa penunjang keuangan 1,8000 peringkat ke-6; lembaga keuangan tanpa bank 1,8000 peringkat ke-7; listrik, gas dan air bersih 1,6277 peringkat ke-8; angkutan jalan raya 1,6261 peringkat ke- 9; jasa penunjang angkutan 1,6200 peringkat ke-10. Sebagai sektor pemberi dampak terkecil terhadap NTB adalah sektor tanaman bahan makanan 1,0935 berada pada peringkat ke-24.

5.1.4.3 Income multiplier

Analisis terhadap income multiplier, seperti ditunjukkan pada Gambar 14, sektor perdagangan besar dan eceran yang paling tinggi memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga yaitu sebesar 4,7240. Sebagai salah satu sektor yang bersentuhan langsung dengan pariwisata, sektor ini mampu memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga sebesar 4,7240 milyar tiap kenaikan 1 milyar permintaan akhirnya. Sektor peternakan dan hasil-hasilnya menduduki posisi ke-2 dengan nilai dampak terhadap pendapatan mencapai 3,2512. Sektor angkutan jalan raya 2,8213 berada pada posisi ke-3, ini menunjukkan sektor angkutan memegang peranan penting dalam pergerakan perekonomian, yaitu melalui mobilisasi barang maupun orang dalam memperlancar proses produksi. Sektor listrik, gas dan air bersih; jasa penunjang keuangan; industri tanpa migas; bangunan; restoran; sewa bangunan; dan penggalian, masing-masing menduduki posisi ke-4 sampai ke-10 dalam sepuluh besar sektor pemberi dampak terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga. Untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan, di Kabupaten Gianyar telah mengupayakan menekan sektor penggalian. Namun fenomena yang terjadi, justru sektor ini memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga cukup besar posisi ke- 10 dalam perekonomian di wilayah Kabupaten Gianyar. Ini menunjukkan sektor penggalian masih menjadi mata mencaharian yang menguntungkan bagi sebagian masyarakat, karena untuk mendapatkannya tidak membutuhkan skill yang tinggi, cukup bermodalkan tenaga dan peralatan seadanya. Gambar 14 Nilai Total Income multiplier Tipe I Sektor-Sektor Perekonomian Kabupaten Gianyar Tahun 2009 Sektor-sektor lain yang bersentuhan dengan industri pariwisata dan sektor- sektor pertanian, seperti: tanaman perkebunan 1,5732 di posisi ke-12, hotel 1,5639 pada posisi ke-13, perikanan 1,3838 di posisi ke-17, jasa hiburan dan rekreasi 1,3638 pada posisi ke-18, tanaman bahan makanan 1,2107 di posisi ke-21, serta kehutanan 1,0888 di posisi terakhir. Kenaikan permintaan akhir dari sektor-sektor tersebut masih menduduki posisi dibawah sepuluh besar pemberi dampak terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga. Berdasarkan analisis I-O Kabupaten Gianyar tahun 2009, baik menyangkut keterkaitan antar sektor maupun multiplier, menunjukkan pariwisata adalah sektor yang cukup strategis, terutama sektor pedagang besar dan eceran. 1.3412 1.3638 1.1517 1.0920 1.2232 1.6086 1.6544 2.2545 1.5175 1.4933 1.5023 2.8213 1.5639 1.7216 4.7240 1.8424 2.5499 1.8766 1.6152 1.3838 1.0888 3.2512 1.5732 1.2107 0.0000 1.0000 2.0000 3.0000 4.0000 5.0000 Jasa Perorangan dan Rumah Tangga Jasa Hiburan dan Rekreasi Jasa Sosial Kemasyarakatan Pemerintahan Umum Jasa Perusahaan Lembaga Keuangan tanpa Bank Sewa Bangunan Jasa Penunjang Keuangan Bank Komunikasi Jasa Penunjang Angkutan Angkutan Jalan Raya Hotel Restoran Perdagangan Besar dan Eceran Bangunan Listrik, gas dan air bersih Industri Tanpa Migas Penggalian Perikanan Kehutanan Peternakan dan Hasil‐hasilnya Tanaman Perkebunan Tanaman Bahan Makanan Sektor ini adalah salah satu sektor penyangga perekonomian Kabupaten Gianyar karena dijadikan sebagai sumber-sumber pertumbuhan. Kondisi ini sangat memungkinkan, terutama dengan keberadaan art shop maupun perdagangan lainnya sebagai penunjang industri kepariwisataan. Sektor penyangga lainnya adalah: sektor pertanian, sektor industri pengolahan, hotel dan restoran, serta jasa-jasa BPS Bappeda Kab. Gianyar 2010b. Dari sektor-sektor ini, jasa hiburan dan rekreasi sebagai bagian dari jasa- jasa dan terutama sektor pertanian pada komponen tanaman bahan makanan, memiliki dampak multiplier yang cukup rendah. Disamping itu nilai keterkaitannya juga rendah dan sektor yang berkaitan juga sedikit. Kebelakang sektor tanaman bahan makanan berkaitan dengan 14 sektor, yaitu: 7 industri tanpa migas, 1 tanaman bahan makanan, 13 angkutan jalan raya, 10 perdagangan besar dan eceran, 24 jasa perorangan dan rumah tangga, 3 peternakan dan hasil-hasilnya, 19 lembaga keuangan tanpa bank, 9 bangunan, 11 restoran, 22 jasa sosial kemasyarakatan, 14 jasa penunjang angkutan, 18 sewa bangunan, 16 bank, dan 4 kehutanan. Kedepan sektor tanaman bahan makanan berkaitan dengan 8 sektor, yaitu: 7 industri tanpa migas, 23 jasa hiburan dan rekreasi, 12 hotel, 11 restoran, 1 tanaman bahan makanan, 3 peternakan dan hasil-hasilnya, 22 jasa sosial kemasyarakatan, dan 5 perikanan. Sebagai sektor riil, pertanian telah terdesak oleh perkembangan sektor- sektor lainnya, dimana salah satunya adalah akibat perkembangan sektor pariwisata. Faktor lain yang terjadi adalah menurunnya produktivitas pertanian akibat tingginya biaya produksi pertanian dibandingkan harga jualnya. Banyak para petani beralih pada usaha lain yang lebih menguntungkan dan karena adanya desakan ekonomi, memicu terjadi alih funsi lahan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan keterkaitan antar sektor perekonomian yang ada di Kabupaten Gianyar. Semakin kuat keterkaitan antar sektor dan semakin banyak sektor-sektor yang terkait, maka akan berdampak pada meningkatnya perekonomian wilayah, baik menyangkut total output, nilai tambah, maupun pendapatan masyarakat.