Teknik Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data
teknologi. Data-data yang dibutuhkan disini adalah Tabel I-O Kabupaten Badung Tahun 2009 54 x 54 sektor; PDRB Kabupaten Gianyar Tahun 2009 untuk
mendapatkan nilai impor, final demand dan total PDRB. Tahapan Metode RAS yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tabel I-O Kabupaten Badung Tahun 2009 54 x 54 sektor diagregasi menjadi Tabel I-O Kabupaten Badung Tahun 2009 24 x 24 sektor.
2. Selanjutnya dibuat matriks koefisien teknologi Tabel I-O Kabupaten Badung Tahun 2009 24 x 24 sektor.
3. Dari data PDRB Kabupaten Gianyar 2009, dilakukan konversi data PDRB menjadi total input Kabupaten Gianyar Tahun 2009 berdasarkan proporsi data
PDRB dan total input Kabupaten Badung Tahun 2009. 4. Berdasarkan data-data yang sudah disiapkan, selanjutnya dengan metode RAS
akan didapatkan Tabel I-O Kabupaten Gianyar Tahun 2009 24 x 24 sektor.
Tabel 5 Sektor-Sektor Perekonomian Tabel I-O Kabupaten Gianyar Tahun 2009 24 sektor Hasil Update
Kode Sektor Kode Sektor
1. Tanaman Bahan Makanan
13. Angkutan Jalan Raya
2. Tanaman Perkebunan
14. Jasa Penunjang Angkutan
3. Peternakan dan
Hasil-hasilnya 15. Komunikasi
4. Kehutanan 16. Bank
5. Perikanan
17. Jasa Penunjang Keuangan
6. Penggalian 18. Sewa
Bangunan 7.
Industri Tanpa Migas 19.
Lembaga Keuangan tanpa Bank 8.
Listrik, gas dan air bersih 20.
Jasa Perusahaan 9. Bangunan
21. Pemerintahan Umum
10. Perdagangan Besar dan Eceran
22. Jasa Sosial Kemasyarakatan
11. Restoran
23. Jasa Hiburan dan Rekreasi
12. Hotel
24. Jasa Perorangan dan Rumah Tangga
Sumber : Hasil Analisis 2011
Tabel I-O Kabupaten Gianyar yang dihasilkan, masih perlu dirinci lagi terutama pada bagian input primer yaitu nilai tambah bruto PDRB menjadi upah
dan gaji, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tidak langsung. Pendetailan dilakukan dengan pendekatan secara proporsional dari Tabel I-O dasar Tabel I-O
Kabupaten Badung Tahun 2009. Secara umum struktur dasar tabel input-output ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel 6 Struktur Dasar Tabel Input-Output
Output Input
Permintaan Internal Wilayah Permintaan
Akhir Eksternal
Wilayah Output
Total Sektor Produksi dalam Wilayah Permintaan
Antara Permintaan Akhir
dalam Wilayah 1 2 ... j ... n
C G
I E
Input Internal Wila
yah Sektor
Pr oduksi
dalam Wilayah I
nput Antar a
1 X
11
... X
1j
... X
1n
C
1
G
1
I
1
E
1
X
1
2 X
21
X
2j
X
2n
C
2
G
2
I
2
E
2
X
2
... ...
i ... X
ij
... ... C
i
G
i
I
i
E
i
X
11
... n X
n1
X
nn
C
n
G
n
I
n
E
n
X
i
Input Prime
r Nilai
Tamb ah
W W
1
W
j
W
n
C
w
G
W
I
W
E
W
W T T
1
T
j
T
n
C
T
G
T
I
T
E
T
T V V
1
V
j
V
n
C
V
G
V
I
V
E
V
V
Input Ek
stern al
Wilayah M
M
1
M
j
M
n
C
M
G
M
I
M
- M Total Input
X
1
M
j
X
n
C G I E
Sumber : Rustiadi et al. 2009
Keterangan : i,j :
sektor ekonomi
x
ij
: banyaknya output sektor i yang digunakan sebagai input sektor j X
i
: total permintaan akhir sektor i X
j
: total
input sektor j C
i
: konsumsi rumah tangga terhadap sektor i G
i
: konsumsi pemerintah terhadap sektor i I
i
: pembentukan modal tetap investasi di sektor i, output sektor i yang menjadi barang modal
E
i
: ekspor barang dan jasa sektor i C
j
: konsumsi rumah tangga dari sektor j G
j
: konsumsi pemerintah dari sektor j I
j
: investasipengeluaran ke modal tetap usaha sektor j M
j
: impor sektor j W
j
: upah dan gaji sebagai input sektor j T
j
: surplus usaha sektor j
Vj : PDB Produk Domestik Bruto, dimana V
j
= W
j
+ T
j
Koefisien teknologi a
ij
sebagai parameter utama dalam analisis I-O secara matematis diformulasikan sebagai berikut :
atau
dimana : a
ij
: rasio antara banyaknya output sektor i yang digunakan sebagai input sektor j X
ij
terhadap total input sektor j X
j
atau disebut pula sebagai koefisien input.
Hasil perhitungan yang dilakukan menghasilkan matriks A matriks Leontif dan setelah diinverskan menghasilkan matriks B invers matriks Leontief sebagai
matrik pengganda. Ada beberapa parameter teknis yang bisa diperoleh dari analisis I-O antara
lain : 1. Kaitan langsung ke belakang direct backward linkage B
j
, menunjukkan efek permintaan suatu sektor terhadap perubahan tingkat produksi sektor-
sektor yang menyediakan input antara bagi sektor tersebut secara langsung dan diformulasikan sebagai berikut :
Untuk mengukur secara relatif perbandingan dengan sektor lainnya terdapat ukuran normalized
yang merupakan rasio antar kaitan langsung ke belakang sektor j dengan rata-rata backward linkage sektor-sektor lainnya,
dimana :
2. Kaitan langsung ke depan direct forward linkage F
i
, menunjukkan banyaknya output suatu sektor yang dipakai oleh sektor-sektor lain, dimana :
j ij
ij
X X
a =
j ij
ij
X a
X .
=
∑
=
n i
ij j
a B
∑ ∑
= =
j j
j j
j n
i j
j
B B
n B
B B
.
j
B