Terdapat dua macam subak berdasarkan fungsinya, yaitu subak yeh subak untuk pertanian lahan basah terdata sebanyak 48 subak yang terdistribusi
di masing-masing desa. Untuk pertanian lahan kering disebut subak abian sejumlah 17 yang hanya terdapat di beberapa desa saja. Organisasi pemuda atau
sekehe truna sebagai wadah kaula muda menyalurkan aspirasi dan kreatifitasnya dalam ruang gerak pembangunan, terdapat disemua desa pada masing-masing
banjar.
4.3 Perekonomian
Perekonomian masyarakat Payangan bertumpu pada sektor-sektor seperti pertanian, industri, perdagangan dan jasa. Sebagai masyarakat agraris, pertanian
menjadi sektor utama yang dikembangkan dengan didukung oleh ketersediaan lahan yang memadai. Perkembangan perekonomian masyarakat juga ditunjang
oleh keberadaan koperasi-koperasi dan Lembaga Perkreditan Desa LPD yang ada di setiap desa.
4.3.1 Pertanian
Kegiatan pertanian secara luas yang meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan merupakan tulang punggung
perekonomian masyarakat Payangan. Pertanian tanaman pangan yang banyak dikembangan oleh petani meliputi tanaman padi, jagung, ubi jalar, ubi kayu, dan
kacang tanah Tabel 17. Hasil produksi tanaman-tanaman ini selain untuk dijual sebagian dipakai untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Tabel 17 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi, dan Produktifitas Pertanian Tanaman Pangan di Kecamatan Payangan Tahun 2009
No Jenis Tanaman
Luas Tanam ha
Luas panen ha
Produksi ton
Produktifitas kwha
1. Padi 3.761
3.761 2.0795,73
55,29 2. Jagung
110 60
301,17 50,20
3. Ubi Jalar
170 137
2.189,14 159,79
4. Ubi Kayu
170 137
2.183,14 159,35
5. Kacang Tanah
67 67
144,32 21,54
Sumber : BPS Kab. Gianyar 2010
Tanaman padi sebagai tanaman utama yang menempati luas lahan 3.761 ha mencapai hasil produksi sebesar 2.0795,73 ton dengan produktifitas mencapai
55,29 kwha. Kalau dilihat dari produktifitasnya tanaman ubi jalar dan ubi kayu
yang tinggi yaitu mencapai 159,79 kwha dan 159,35 kwha. Komoditi lain yang
dikembangkan oleh masyarakat Payangan adalah tanaman hortikultura seperti ditunjukkan dalan Tabel 18, dimana pada tahun 2009 berdasarkan kuantitasnya,
tanaman cabe rawit mencapai produksi paling tinggi yaitu 15.087 kw, disusul oleh tanaman buncis dengan produksi 8.281 kw, kubis sebesar 2.050 kw, petsai atau
sawi sebesar 1.605 kw, labu siam, tomat, cabe dengan masing-masing produksi mencapai 319 kw, 290 kw, dan 140 kw.
Kapasitas produksi dari budidaya tanaman sayur-sayuran maupun
pertanian lainnya dilakukan berdasarkan kebutuhan dan besarnya permintaan pasar. Peningkatan permintaan bisa dilakukan melalui perbaikan kualitas dan
kuantitas produksi dengan dukungan produktifitas yang memadai. Komoditi sayur-sayuran bisa dijadikan produk unggulan bila dilakukan pengelolaan dengan
baik dan benar Suambara 2007.
Tabel 18 Produksi Sayuran di Kecamatan Payangan Tahun 2009 No Jenis Tanaman
Produksi kw 1. Kubis
2.050 2. Petsaisawi
1.605 3. Cabai
140 4. Tomat
290 5. Buncis
8.281 6. Cabe
Rawit 15.087
7. Labu Siam
319
Sumber : BPS dan Bappeda Kabupaten Gianyar 2010a
Pada tanaman buah-buahan ada berbagai macam tanaman buah yang dikembangkan, seperti terinci pada Tabel 19. Jenis tanaman pisang menempati
jumlah terbanyak yaitu mencapai 262.568 pohon dengan produksi 1.720 ton per tahun. Tanaman pisang banyak diusahakan masyarakat karena disamping dipanen
buahnya, permintaan pasar terhadap daun pisang juga banyak terutama jenis pisang batu. Berikutnya tanaman jeruk sejumlah 39.969 pohon dengan produksi
mencapai 488,9 ton per tahun.