Penelitian-Penelitian Terdahulu The Tourism Potential And Its Integration In Area Development Of Payangan Agropolitan, Gianyar Regency, Bali Province

beroperasi di Kecamatan Payangan, sehingga dalam menentukan proporsi kunjungan diambil 10 untuk memudahkan perhitungan, jadi dari 150 orang responden wisatawan terdiri dari 135 orang wisatawan mancanegara dan 15 orang wisatawan nusantara. ‐ Untuk melakukan Analytical Hierarchy Process AHP, respondennya 30 orang wisatawan mancanegara dan 3 orang wisatawan nusantara 10 dari jumlah responden wisatawan mancanegara. ‐ Untuk melakukan analisis A’WOT, respondennya 10 orang yang expert terdiri dari unsur-unsur yang berkompeten antara lain 8 orang dari pemerintah Bappeda, Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Dinas PU, Dinas Pertanian, BPMD, MMDP Majelis Madya Desa Pakraman Kabupaten Gianyar, dan Kecamatan Payangan; 1 orang dari swasta yaitu dari Ubud Tourist Information UTI; 1 orang dari akademisi. Pelaksanaan wawancara dengan menggunakan kuesioner dilakukan melalui 3 jenis kuesioner yaitu : ‐ Kuesioner pertama, untuk mendapatkan data untuk analisis scoring system dan untuk analisis A’WOT dalam penentuan faktor-faktor internal dan eksternal dari responden pemerintah, swasta, dan tokoh masyarakat. ‐ Kuesioner kedua, untuk mendapatkan data untuk analisis scoring system dan AHP dari responden wisatawan. Kuesioner ini dibuat dalam dua versi bahasa, yaitu bahasa Ingggris dan bahasa Indonesia. ‐ Kuesioner ketiga, untuk mendapatkan data untuk analisis A’WOT dalam penentuan strategi dari responden pemerintah, swasta dan akademisi. Tabel 4 Cakupan Responden Penelitian No Responden Analisis Scoring System AHP A’WOT 1. Pemerintah 10 - 8 2. Swasta 15 - 1 3. Tokoh masyarakat 32 - - 4. Akademisi - - 1 5. Wisatawan mancanegara 135 30 - 6. Wisatawan nusantara 15 3 - Jumlah 207 33 10 Sumber : Hasil Analisis 2011

3.3 Bahan dan Alat

Bahan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang berbentuk cetak dan digital serta peta-peta Kabupaten Gianyar khususnya untuk Kecamatan Payangan. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini berupa alat tulis, kamera, dan peralatan penunjang lainnya, serta laptop yang dilengkapi software Microsoft Word, Microsoft Exel, GAMS dan software ArcGis 9.3.

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian adalah : analisis input-output, analisis scoring system, Analytical Hierarchy Process AHP, dan analisis A’WOT.

3.4.1 Kerangka Analisis

Tahapan-tahapan penelitian dilakukan dengan serangkaian analisis untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan. Pertama, untuk mengetahui keterkaitan sektor pariwisata dengan sektor lainnya di Kabupaten Gianyar dilihat dari keterkaitannya melalui analisi Input-Output. Untuk melakukan analisis ini dibutuhkan tabel Input-Output Kabupaten Gianyar yang didapat dari tabel Input- Output Kabupaten Badung yang diturunkan melalui metode RAS. Berdasarkan tabel Input-Output Kabupaten Gianyar, selanjutnya dilakukan beberapa analisis untuk mengetahui keterkaitan ke belakang maupun ke depan antara sektor pariwisata dengan sektor lainnya, daya sebar, indek daya kepekaan, dan multiplier effect yang ditimbulkan sektor pariwisata terhadap sektor lainnya menyangkut output, total nilai tambah maupun pendapatan. Kedua, untuk mengetahui obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan dilakukan dengan analisis scoring system. Data analisis diperoleh melalui persepsi pemerintah, swasta, tokoh masyarakat, dan wisatawan yang didapat dari hasil survei dan wawancara yang dilakukan. Ketiga, untuk mengetahui persepsi wisatawan atas faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan dilakukan dengan melakukan Analytical Hierarchy Process AHP melalui data persepsi wisatawan yang didapat dari hasil survei dan wawancara yang dilakukan. Selanjutnya hasil pertama, kedua dan ketiga diinterpretasikan, serta melalui analisis A’WOT dari persepsi stakeholders yang terdiri dari unsur pemerintah, swasta dan akademisi untuk mendapatkan rumusan rencana dan strategi pengembangan obyek wisata secara terpadu dengan pengembangan Kawasan Agropolitan Payangan dalam kerangka pengembangan wilayah. Secara sistematis rangkaian tahapan penelitian bisa dilihat dari bagan alir seperti tertera pada Gambar 2. Gambar 2. Kerangka Analisis Persepsi Stakeholders Analisis A’WOT Rencana dan Strategi Pengembangan Obyek Wisata Secara Terpadu dengan Pengembangan Kawasan Agropolitan Payangan dalam Kerangka Pengembangan Wilayah Metode RAS Tabel Input-Output Kab. Badung Data PDRB Kab. Gianyar Tabel Input-Output Kabupaten Gianyar Analisis Input-Output Keterkaitan Sektor Pariwisata dengan Sektor Lainnya Persepsi Obyek Wisata yang Berpotensi untuk Dikembangkan Analisis Scoring System AHP Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Persepsi Wisatawan

3.4.2 Analisis Input-Output

Keterkaitan antara sektor pariwisata dengan sektor lainnya, atau secara umum, bisa dilihat dari keterkaitan secara fungsional antar sektor pembangunan. Adanya keterkaitan antar sektor ekonomi wilayah menunjukkan suatu wilayah yang berkembang, dimana terjadi input dan output barang dan jasa antar sektor secara dinamis. Analisis Input-Output I-O secara teknis dapat menjelaskan karakteristik struktur ekonomi wilayah yang ditunjukkan dengan distribusi sumbangan sektoral serta keterkaitan sektoral dan efek multiplier perekonomian wilayah Rustiadi et al. 2009. Mengingat adanya keterbatasan ketersediaan data Tabel Input-Output I- O untuk Kabupaten Gianyar, maka untuk mendapatkan Table I-O dalam penelitian ini dilakukan dengan metode non survey. Metode ini lebih efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu, walaupun keakurasian data yang dihasilkan harus mempertimbangkan beberapa hal yang berpengaruh terhadap Table I-O yang dihasilkan Vipriyanti 1996. Salah satu metode yang biasa dan banyak dipakai adalah metode RAS. Daryanto dan Hafizrianda 2010 menyebutkan bahwa metode RAS merupakan metode yang bertujuan untuk menaksir matriks koefisien teknologi koefisien input I-O yang baru berdasarkan matriks koefisien teknologi pada tahun sebelumnya dengan ditambahkan beberapa informasi mengenai total penjualan output antar sektor, total pembelian input antar sektor, dan total output secara keseluruhan. Metode RAS merupakan rumus matriks yang dikembangkan oleh Richard Stone, dimana R dan S merupakan matrik diagonal berukuran n x n dan A matriks koefisien teknologi berukuran n x n yang menunjukkan sektor industri. Untuk menaksir elemen matriks A pada periode t atau At dengan mengetahui elemen matriks A pada periode t = 0 atau A0, maka At dapat ditaksir dengan rumus At = R . A0 . S, dimana R dan S mewakili tingkat perubahan koefisien teknologi pada dua periode yang berbeda. Elemen matriks diagonal R mewakili efek substitusi teknologi yang diukur melalui penambahan jumlah permintaan antara tiap output sektor-sektor industri. Elemen matriks S menunjukkan efek perubahan jumlah input pada tiap sektor industri efek pabrikasi.