Analisis Matriks Internal-Eksternal Matriks IE

VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Sektor pariwisata terkait erat dengan lima sektor, yaitu: industri tanpa migas; perdagangan besar dan eceran; restoran; hotel; jasa hiburan dan rekreasi. Berdasarkan keterkaitan dan multiplier effect yang ditimbulkannya, secara umum sektor pariwisata merupakan sektor unggulan di Kabupaten Gianyar. 2. Terdapat 6 enam obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan di Kawasan Agropolitan Payangan, yaitu: Agrowisata Payangan, Sungai Ayung, Nyepi Kasa, Aci Keburan, Desa Pakraman Pausan, dan Sarkofagus. Berdasarkan skor yang diperoleh masing-masing obyek wisata, apabila dikelompokkan dapat diketahui 3 kelompok obyek wisata yang paling disukai saat ini yaitu obyek wisata yang berkaitan dengan alam Sungai Ayung dan Agrowisata Payangan, kedua adalah obyek wisata yang berkaitan dengan adat dan tradisi masyarakat setempat Nyepi Kasa, Desa Pakraman Pausan, dan Aci Keburan, dan ketiga adalah obyek wisata sejarah dan situs kepurbakalaan Sarkofagus. 3. Faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Kawasan Agropolitan Payangan menurut persepsi wisatawan adalah: 1 pelayanan; 2 jenis wisata dan atraksi yang ditawarkan; 3 fasilitas yang tersedia; 4 sarana transportasi; dan 5 promosi. Faktor pelayanan, yang berpengaruh adalah keramahan masyarakat setempat dan kebersihan lingkungan, berpengaruh positif. Sementara itu, pemandu wisata dan kios pedagang asongan berpengaruh negatif. Faktor jenis wisata dan atraksi yang ditawarkan, yang berpengaruh positif adalah wisata budaya dan pada wisata alam termasuk agrowisata. 4. Ada tiga rencana dan strategi utama pengembangan obyek wisata secara terpadu dengan pengembangan Kawasan Agropolitan Payangan dalam kerangka pengembangan wilayah, yaitu: 1 rencana meningkatkan keterkaitan sektoral, dengan strategi meningkatkan keterpaduan antar sektor yang ada melalui pengembangan iptek; 2 memperkenalkan dan menawarkan potensi obyek wisata yang ada, dengan pengembangan paket-paket wisata melalui kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat; dan 3 memperkuat kepariwisataan, dengan membangun kemitraan dan membentuk jejaring.

6.2 Saran

Dalam upaya mensinergikan kepariwisataan dalam Pengembangan Kawasan Agropolitan Payangan, Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar disarankan untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut : 1. Meningkatkan keterkaitan sektoral dengan memadukan antar sektor-sektor perekonomian dan meningkatkan transaksi domestik. 2. Menggali sebanyak mungkin potensi obyek wisata yang bisa dikembangkan, sehingga dengan datang ke Payangan wisatawan memiliki banyak pilihan jenis wisata yang diinginkan. 3. Mempertahankan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan. Misalnya: mengadakan pelatihan- pelatihan untuk mencetak pemandu wisata yang handal; penataan kios pedagang asongan; menawarkan berbagai atraksi yang mampu menarik minat wisatawan; menyiapkan rumah-rumah penduduk sebagai sarana akomodasi sekaligus untuk mengurangi terjadinya alih fungsi lahan; mengembangkan wisata kuliner dengan menyajikan hidangan khas masyarakat setempat; pengadaan sarana transportasi umum yang mampu melayani setiap obyek wisata yang ada dengan tarif terjangkau dan pelayanan yang kontinyu; meningkatkan promosi dengan bekerja sama dengan agen- agen perjalanan dari daerah-daerah lain maupun dengan negara-negara lain yang potensi wisatawannya relatif tinggi. 4. Menerapkan rencana dan strategi yang ada secara konsisten dan berkesinambungan, serta diadakan pemantauan dan evaluasi pada tahap-tahap pelaksanaannya. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1990. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan. Republik Indonesia. Jakarta. Aryanto, R. 2010. Strategi Pengembangan Pariwisata Alam di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana IPB. [Bappeda Kab. Gianyar] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gianyar. 2008a. Profil Daerah Gianyar. Gianyar. [Bappeda Kab. Gianyar] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gianyar. 2008b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gianyar 2008-2013. Gianyar. [Bappeda Litbang Kab. Badung] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung dan [BPS Kab. Badung] Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung. 2010. Tabel Input-Output Kabupaten Badung Tahun 2009. Mangupura. [BPS Kab. Gianyar] Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar. 2010. Kecamatan Payangan Dalam Angka. Gianyar. [BPS Kab. Gianyar] Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar dan [Bappeda Kab. Gianyar] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gianyar. 2010a. Gianyar Dalam Angka. Gianyar. [BPS Kab. Gianyar] Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar dan [Bappeda Kab. Gianyar] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gianyar. 2010b. PDRB Kabupaten Gianyar 2009. Gianyar. [BPS Kab. Gianyar] Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar dan [Bappeda Kab. Gianyar] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gianyar. 2010c. PDRB Kecamatan Payangan 2009. Gianyar. [CIFOR] Center for International Forestry Research. 2004. Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat. Tim Pengelola Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau. Cifor 19:1-6. Daryanto, A., Hafizrianda, Y. 2010. Analisis Input-Output Social Accounting Matrix untuk Pembangunan Ekonomi Daerah. Bogor : PT Penerbit IPB Press. Dharma, I G. B. S., Yekti, M. I., Permana, G. I. 2007. Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Banjir. Berkala Ilmiah Teknik Keairan 133: 155-170.