Perubahan Sosial Kelompok Tani Bina Avera

membuktikan bahwa masyarakat di Cilodong mengetahui pentingnya kesadaran demi kemajuan bersama. b. Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan untuk Maju Di sisi lain dengan antusiasnya masyarakat tani Lidah Buaya Cilodong dalam menghadiri musyawarah, ada yang lebih membanggakan dari itu karena ada beberapa anggota dari kelompok tani Bina Avera yang menjabat di lembaga-lembaga kemasyarakatan. Seperti halnya yang di peroleh bu Tantri yaitu sebagai ketua KTNA Kelompok Tani Nelayan Andalan di Kecamatan Cilodong. Seperti yang di ucapkan oleh Bu Tantri. “Saya di percaya oleh KTNA Kelompok Tani Nelayan Andalan Depok untuk menjabat sebagai ketua KTNA khusus di kecamatan cilodong. Karena saya aktif dalam menjalin hubungan terhadap sesama para petani, baik itu petani padi, petani sayur, semua petani di Wilayah Depok”. 94 Seperti halnya yang di ucapkan oleh Bu Manih: “Alhamdulillah semenjak bergabung dengan kelompoknya bu Tantri, saya mendapat banyak masukan dari beliau. Bahkan bukan saya saja tetapi anggota lainnya mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat dari bergabung nya menjadi anggota kelompok tani ini. Saya sendiri di percaya sebagai ketua ibu-ibu PKK di Cilodong, ini adalah amanah yang di berikan para ibu-ibu kepada saya dan saya harus menjalankan sebaik- baiknya”. 95 Begitu pun juga hal yang senada di ucapkan oleh Pak Muhayar: “Tak jarang juga saya untuk di undang ke acara-acara majlis ta’lim, ibu-ibu PKK untuk memipin pengajian yang di selenggarakan setiap seminggu sekali. Terkadang juga saya mengisi khutbah jumat di masjid- masjid Depok untuk berceramah”. 96 94 Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 95 Wawancara pribadi dengan Manih Ferdiana, Depok, 18 April 2016. 96 Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016. Menurut hasil penelitian saya hal ini membuat kepercayaan diri para anggota kelompok tani Bina Avera menjadi termotivasi dan ingin untuk menjadi seperti Bu Tantri. Menjadi pemimpin atau pun mengisi acara itu tidak lah mudah, karena butuh keikhlasan hati yang tulus dalam mengemban amanah yang di berikan. Seperti halnya bu Tantri yang menjadi ketua KTNA Cilodong, bu Manih sebagai ketua ibu-ibu PKK setempat dan pak Muhayar yang di percaya untuk mengisi pengajian dan sidang khutbah di majlis ta’lim ataupun masjid-masjid. Ini membuktikan bahwasannya ada perubahan sosial yang terjadi dalam diri bermasyarakat. c. Ketidakpuasan Masyarakat Pada Bidang-Bidang Tertentu Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses terhadap informasi yang di dapat masyarakat tani Cilodong menjadi semakin mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari berbagai media komunikasi, seperti koran, televisi, internet, dan lain-lain. Hal tersebut membuat masyarakat tani lidah buaya semakin cerdas dan kritis, seperti halnya dengan masyarakat tani yang ikut berpendapat dalam musyawarahrapat-rapat yang di adakan dalam desa, tak jarang juga mereka selalu mengomentari kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk daerah Cilodong, terlebih jika kebijakan tersebut tidak populis dimata warga. Seperti yang di ucapkan oleh Pak Asmawi: “Saya tuh sebenarnya tidak suka dengan kepemimpinan lurah sekarang, karena kebijakan-kebijakan yang di buat tidak pro ke rakyat, jalan aja sekarang masih banyak yg rusak belon di bener-benerin, berbeda dengan lurah sebelumnya yang selalu bersosialisasi dengan warganya, jika klo ada aspirasi dari masyarakat pak lurah cepat tanggap”. 97 Seperti yang di ucapkan oleh Pak Muhayar: “Saya senang jika di undang ke rapat-rapat warga, jadi saya bisa mengemukakan aspirasi saya. karena sudah seharusnya tugas pemerintah untuk menampung pendapat-pendapat dari warga seperti kami ini”. 98 Sama seperti yang di ucapkan oleh Bu Tantri: “Saya tuh selalu mengajarkan kepada para anggota saya cara bagaimana berdiskusi di dalam suatu forum, dengan melakukan pertemuan kelompok setiap seminggu sekali. kita selalu berdiskusi tentang masalah organisasian, administrasi kelompok dan banyak lagi, agar mereka semua terbiasa serta mempunyai mental yang kuat dan terlebih lagi kita juga akan siap jika di undang ke forum- forum resmi”. 99 Menurut hasil peneliti, hal ini membuktikan jika masyarakat tani lidah buaya Cilodong telah menjadi masyarakat yang kritis. Karena dengan mengemukakan pendapat di dalam suatu rapat-rapat menjadi suatu kebanggaan bagi dirinya sendiri. d. Adanya Orientasi Masa Depan Adapun visi dari kelompok tani Bina Avera ini adalah menjadikan kelompok tani yang bermanfaat dalam membangun potensi masyarakat serta berkontribusi guna menumbuhkan ketrampilan dalam bidang pertanian yang produktif dan inovatif. Sudah sewajarnya suatu perkumpulan atau pun kelompok yang bertaraf kecil sampai yang besar itu mempunyai visi dan misi. Visi bukan semata-mata hanya di jadikan hiasan di suatu kelompok, tetapi juga harus di aplikasikan sebagaimana mestinya. Seperti halnya visi dari Bu Tantri. 97 Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. 98 Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016. 99 Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 “Saya menjadi wirausaha seperti sekarang ini karena ada keinginan tersendiri, yaitu menyekolahkan anak sampai setinggi mungkin. Karena fondasi dalam kehidupan itu berawal dari pendidikan, bagaimana terbentuk baik atau pun buruknya anak, itu dari hal yang namanya pendidikan. Sukur- sukur anak bisa ke luar negeri amin”. 100 Sama halnya juga yang disampaikan oleh Pak Muhayar: “Sebagai orang tua kan saya harus memberikan pendidikan lebih untuk anak, karena apa? Saya ingin anak tidak ada yang seperti saya tamatan SD, Minimal itu saya memberikan pendidikan yang tinggi agar dia bisa berguna bagi dirinya sendiri”. 101 Berbeda dengan hal yang disampaikan Bu Dewi: “Yaaaa de buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau entar juga nganggur, lagian kami hidup secara pas-pasan de gimana caranya nyekolahin anak, saya mah kepingin anak itu bantuin bapak nya di Terminal, yaa untuk makan sehari-hari ama buat nambahin uang jajannya dia sendiri. Biar dia juga bisa belajar bagaimana susahnya cari uang ”. 102 Senada dengan Bu Dewi yaitu Bu Wiyah yang mengatakan: “Tujuan saya bergabung dalam kelompok tani bina avera ini karena ingin membantu keluarga, paling enggak kebutuhan dapur terpenuhi. Tetapi lama kelamaan yang di dapet hanya cape, karena hasil dari kerja keras nanem lidah buaya sampai panen itu tidak sebanding. Jadi saya memutuskan untuk fokus di warung kecil-kecilan saya, semoga aja lancar”. 103 Berbeda dengan Pak Asmawi yang mengatakan: “Saya ini lagi mencari-cari pabrik di Banten sampe Bekasi, untuk hasil olahan lidah buaya yang saya budidaya. Saya tinggal cari karyawan kalau udeh menemukan pabrik nya. Ini rencana jangka pendek saya, saya juga udeh berkonsultasi dengan bu Tantri, dan alhamdulillah bu Tantri support”. 104 Menurut hasil penelitian saya bukan tidak mungkin visi dari para anggota kelompok tani Bina Avera ini bisa terealisasikan dengan baik. 100 Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 101 Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016. 102 Wawancara pribadi dengan Dewi Utari, Depok, 12 April 2016. 103 Wawancara pribadi dengan Wiyah, Depok, 17 April 2016. 104 Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. Karena suatu perubahan sosial cenderung ikut berubah asal ada tujuan dan ambisi dari manusianya itu sendiri. Seperti pepatah mengatakan gapailah cita-cita mu setinggi langit, jika kita tidak mempunyai cita-cita bagaimana kita bisa menggapai langit. e. Pembangunan dan Pengembangan Jaringan Jaringan atau hubungan itu penting bagi manusia, karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri. Itu artinya kita tidak dapat melakukan segala hal apapun itu dengan sendiri, karena kita pasti membutuhkan orang lain. Begitu pun juga dengan kelompok yang pastinya membutuhkan jaringan agar bisa tetap eksis. Seperti yang di ucapkan oleh Bu Tantri: “Saya mendirikan kelompok ini atas bantuan dari pemerintah Cilodong sampai ada SK dari kelurahan yang berlakukan untuk meresmikan kelompok tani bina avera ini. Sampai sejauh ini saya sudah menjalin hubungan dengan KTNA Kelompok Tani Nelayan Andalan kota Depok, APEBEDE Depok Asosiasi Petani Belimbing Dewa, sampai kelompok tanaman hias kota Depok”. 105 Menurut hasil penelitian saya masyarakat tani Cilodong mempunyai ikatan batin yang kuat dengan masyarakat di sekitarnya. Perubahan sosial masyarakat desa Cilodong Tengah terjalin dengan baik dan kehidupan bertetangga sesama warga sekitar sangat terjalin secara kekeluargaan. Bahkan diluar kegiatan kelompok tani, ibu-ibu disana selalu ada aktifitas tertentu yang berkaitan dengan kepentingan bersama, seperti pengajian Majlis Ta’lim, kegiatan ibu-ibu PKK, kerja bakti seluruh warga di Desa, dan sebagainya. Mereka secara serempak tanpa membedakan status dan kependudukan, Selain itu hubungan satu 105 Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 kampung dengan kampung yang lain mempunyai ikatan yang sangat kental dan saling kenal-mengenal antara satu dengan yang lainnya. Tabel 5 Perubahan Sosial Kelompok Tani Bina Avera No. Aspek Perubahan Sebelum terbentuk Kelompok Tani Bina Avera Setelah terbentuk Kelompok Tani Bina Avera 1. Tumbuhnya Nilai bahwa Manusia Harus Selalu Berusaha Untuk Memperbaiki Kehidupannya Sebelum adanya komunitas-komunitas yang berfungsi sebagai penyalur aspirasi masyarakat dan sarana untuk bertukar pendapat, maka masyarakat Cilodong, Depok cenderung pasif dan acuh. Mereka sibuk dengan urusan dan aktivitas kesehariannya masing-masing tanpa berpikir akan perubahan ke arah yang lebih baik. Berkat adanya kelompok Tani Bina Avera, masyarakat Cilodong, Depok mulai menyadari pentingnya peran serta masyarakat dalam musyawarah desa ataupun rapat-rapat yang di adakan. Kesadaran tersebut tumbuh karena mereka ingin lebih maju dan memperbaiki kehidupan dari waktu ke waktu. 2. Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan untuk Maju Sebelum terbentuknya komunitas ini, masyarakat Cilodong hanya menjadi masyarakat biasa yang tidak memiliki peran penting dalam suatu kelompok. Mereka tidak termotivasi untuk menjadi seseorang yang lebih dihargai di masyarakat dengan perannya yang penting. Sosok inspiratif dari ketua Kelompok Tani Bina Avera telah memberikan banyak teladan, motivasi serta kepercayaan diri bagi masyarakat Cilodong untuk menjadi bagian dari suatu kelompok dan memiliki peran penting bagi kelompok tersebut. Mereka ingin lebih bermanfaat bagi diri sendiri serta masyarakat luas. 3. Ketidakpuasan Masyarakat Pada Bidang-bidang Tertentu Sebelum bergabung dengan komunitas tersebut, masyarakat Cilodong cenderung pasif dan tidak peduli terhadap hal-hal ataupun informasi baru yang muncul di masyarakat. Mereka terlihat individual dan kurang peka terhadap lingkungan sosialnya. Setelah bergabung dengan kelompok tani Bina Avera, mereka lebih sadar dan kritis terhadap informasi ataupun kebijakan- kebijakan yang dibuat untuk masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyak masyarakat tani yang ikut aktif dalam rapat dan memberikan berbagai pendapatnya demi kemajuan bersama. 4. Orientasi Masa Depan Sebelum dibentuknya komunitas untuk bertukar inspirasi dan pendapat, mindset masyarakat Cilodong, Depok masih terbilang rendah dan cenderung bersifat pesimis. Misalnya dalam hal pendidikan untuk anak, sebagian berpikir untuk tidak menyekolahkan anak hingga ke jenjang yang lebih tinggi karena nantinya hanya akan jadi pengangguran. Setelah adanya komunitas atau kelompok tani Bina Avera, masyarakat Cilodong jadi lebih sering bertukar pikiran sehingga cara pandang mereka pun perlahan- lahan mulai berubah. Mereka ingin terus berinovasi untuk mengembangkan usaha tersebut agar tidak tertinggal, sehingga mereka bisa memperbaiki hidup ke arah lebih baik lagi. 5. Pembangunan dan Pengembangan Jaringan Sebelum bergabung dengan kelompok tani Bina Avera ini, masyarakat tani Cilodong hanya mengenal orang-orang dari satu wilayah saja, mereka tidak memiliki mitra ataupun jaringan sosial dari wilayah lain. Setelah bergabung dengan kelompok Tani Bina Avera, masyarakat Cilodong kini telah menjalin hubungan kemitraan dengan berbagai kelompok tani yang lain, dimana hal tersebut sangat baik bagi perkembangan usaha.

2. Perubahan Budaya Kelompok Tani Bina Avera

Seperti yang dijelaskan Sulaeman 1998 perubahan budaya yaitu perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan dan norma- norma yang digunakan sebagai pedoman hidup. Di era teknologi modern seperi saat ini masyarakat dapat dengan mudah menjangkau informasi baik dalam maupun luar negeri. Dengan adanya Internet masyarakat Indonesia dapat mengetahui, mengamati, mempelajari perilaku orang asing, bahkan tidak mustahil untuk berinteraksi atau malah meniru perilaku orang asing. inilah yang biasa kita sebut globalisasi atau modernisasi. Dampak langsung dari globalisasi dan modernisasi di Indonesia adalah perubahan sosial budaya itu ada di dalam kehidupan masyarakat. Ini lah yang sebagian besar Masyarakat Tani Bina Avera alami di era digital seperti sekarang. Untuk mengetahui adanya perubahan budaya yang mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat tani Cilodong, di bawah ini penulis akan memaparkan hasil penelitian mengenai perubahan budaya yang terjadi. a. Gaya Hidup Sebagaimana yang dijelaskan oleh Suyanto 2014 lifestyle adalah perubahan gaya hidup masa sekarang yang tengah di nikmati masyarakat banyak. Salah satu perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tani lidah buaya Cilodong adalah dari segi gaya hidup. Sejak bergabung dalam kelompok tani Bina Avera, masyarakat petani lidah buaya lebih berkembang dalam hal perekonomian sehingga turut merubah kebiasaan dan gaya hidup yang semula biasa saja menjadi lebih baik. Salah satu contonya adalah gaya hidup sang pelopor kelompok tani Bina Avera yaitu Bu Tantri, dan juga para anggotanya. Dengan penghasilan lidah buaya yang cukup besar, gaya hidup Bu Tantri bisa dibilang sudah berkecukupan. Beliau bisa memenuhi kebutuhan primer, sekunder bahkan tersier dengan hasil usahanya tersebut. Salah satu contoh pemenuhan kebutuhan tersier misalnya seperti berbelanja ke Mall dan makan di restoran mewah seperti McD, KFC dan lain lain. Seperti yang di ucapkan Bu Tantri. “Saya selalu menyempatkan waktu kepada anak-anak untuk jalan-jalan biar gak bosan dirumah terus, minimal di akhir pekan kita harus refreshing bersama keluarga. Kadang shopping ke Mall beli pakaian anak, terus pergi tempat rekreasi, agar kita bisa liburan untuk menghilangkan kejenuhan”. 106 Kebutuhan untuk rekreasi tersebut sebelumnya tidak di dapatkan ketika beliau masih menjadi pegawai perusahaan. Karena setiap hari beliau harus berangkat ke kantor dan tidak punya waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Namun setelah beralih menjadi pengusaha lidah buaya, beliau bisa meluangkan waktunya untuk berekreasi bersama keluarga. Perubahan gaya hidup ini juga dirasakan oleh anggota kelompok tani Bina Avera yaitu Bu Manih. Setelah bergabung dengan Bina Avera, beliau bisa membeli dan mencoba makanan-makanan yang belum pernah dicoba, seperti penuturannya berikut. “Anak saya suka banget makan chiken-chikenan itu ayam yang ditepung terus pake saos, bapaknya sihh yang suka beliin klo saya sih suka –suka aja ”. 107 106 Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 107 Wawancara pribadi dengan Manih Ferdiana, Depok, 18 April 2016. Begitu pula dengan Pak Asmawi yang telah bergabung dengan kelompok Tani Bina Avera dan bisa membeli kebutuhan-kebutuhan tersier seperti alat komunikasi yaitu telpon seluler. 108 “Dari hasil panen itu uangnya saya gunakan untuk keperluan rumah tangga, jika ada sisa bisa saya kumpulin untuk membeli Handphone. Soalnya udeh banyak orang make Handphone sekarang lebih praktis mudah di bawa kemana- mana”. 109 Sama halnya dengan Pak Muhayar yang saat ini mampu memenuhi kebutuhan tersiernya yaitu dengan menyicil kendaraan bermotor. Seperti penuturannya berikut. “Saya sudah bisa membeli motor X salah satu motor yang bermerek mahal walaupun kredit, jika ada rezeki lebih lagi saya ada keinginan untuk membeli mobil”. 110 Menurut hasil penelitian saya perubahan gaya hidup yang di rasakan masyarakat tani Cilodong tergolong dalam kebutuhan Tersier, yaitu untuk kebutuhan menengah ke atas. karena masih belum dibutuhkan sekali keperluan seperti kendaraan mewah, handphone atau pun jalan-jalan bagi masyarakat tani. Tetapi Bukan tidak mungkin faktor gaya hidup seperti ini akan menjamur terhadap masyarakat tani bina avera cilodong Depok. b. Nilai-Nilai Keagamaan Masyarakat tani Cilodong mayoritas mempunyai nilai-nilai keagamaan yang tinggi, mereka tidak terpengaruh oleh maraknya budaya asing yang tengah merajalela di negeri ini. Ini suatu modal yang sangat 108 Observasi Peneliti terhadap Kehidupan Anggota Kelompok Tani Bina Avera, 18 April 2016 109 Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. 110 Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016. penting dan pantas untuk di pertahankan agar kita tetap di berikan keberkahan oleh Allah SWT. Seperti yang dikatakan Bu Manih. “Kegiatan keagamaan masyarakat tani Cilodong masih terus berjalan, kegiatan ya seperti pengajian-pengajian yang di adakan oleh warga sini”.... 111 Sama dengan yang di ucapkan oleh Pak Muhayar. “Kalau disini rata-rata warga sangat antusias dalam mengikuti kegiatan kerohanian. saya kan pengelola pengajian yang biasanya mengisi di pengajian ibu-ibu dan menjelang malam pengajian bapak-bapak. Selain di daerah sendiri saya juga mengisi pengajian di luar Cilodong ”. 112 Nilai-nilai keagamaan masyarakat Tani Cilodong tergolong bagus, Seperti halnya dengan perubahan nilai-nilai keagamaan masyarakat tani Cilodong yang masih kental dengan keislamannya. karena didikan masyarakat Tani yang lebih mengutamakan agama daripada kehidupan duniawi. Seperti solat yang tidak pernah ditinggalkan, pengajian yang selalu diikuti serta sosok Ustadz yang masih banyak di Cilodong. Dan ini menjadikan masyarakat Cilodong selalu meningkat nilai-nilai keagamaannya dalam kelompok Tani Bina Avera. c. Emansipasi Wanita Salah satu bentuk perubahan budaya yang terjadi dimasyarakat Indonesia adalah emansipasi wanita, artinya wanita memiliki derajat yang sama dengan pria. Dahulu jarang sekali melihat wanita yang 111 Wawancara pribadi dengan Manih Ferdiana, Depok, 18 April 2016. 112 Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016.