Tahapan-Tahapan Pemberdayaan Masyarakat Tani Bina Avera

secara aktif dan langsung agar mereka merasakan sendiri bahwa permasalahan yang ada benar-benar bisa di atasi. Sistem pelaksanaannya dalam tahap ini, kelompok tani mengumpulkan semua anggota untuk membicarakan dan memprediksikan kebutuhan-kebutuhan kelompok tani, seperti kebutuhan akan transformasi teknologi pertanian, pupuk dan bibit. c. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan Designing Pada tahap ini, Bu Tantri sebagai agen perubahan secara partisipatif mencoba melibatkan anggota kelompok nya untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam upaya mengatasi permasalahan yang ada pada Kelompok diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat mereka lakukan. Seperti yang dikatakan oleh Bu Tantri. “Awalnya saya hanya memberikan kepada para anggota yaitu lima bibit untuk setiap anggota, dari situ banyak yang mati terus bilang ke saya, “kok bu tanaman saya pada mati yaa?” dari situ lah saya merencanakan kegiatan kelompok bersama para anggota agar mereka semua paham tentang Budidaya Lidah Buaya ”. 81 Dari hasil pengamatan peneliti 82 pada tahap ini kelompok tani Bina Avera melibatkan para anggotanya dalam memikirkan masalah- masalah yang dihadapinya dan mencari pemecahan masalah yang tepat. Dalam pemecahan atau mengatasi masalah disini diharapkan menjadi dasar dari kegiatan yang akan dilaksanakan Kelompok Tani Bina Avera. Rencana kegiatan tersebut harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi 81 Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 82 Observasi Peneliti terhadap Permasalahan Kelompok Tani Bina Avera, tanggal 12 April 2016. dilapangan, serta harus disesuaikan dengan tujuan yang bermanfaat bagi anggotanya. d. Tahap Performulasian Rencana Aksi Implementasi Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling penting dalam program pemberdayaan masyarakat. Bu Tantri dan anggota kelompok Bina Avera sudah merencanakan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan oleh kelompok. Kegiatan yang direncanakan tersebut seperti pertemuan rutin kelompok di minggu pertama setiap bulan, pelatihan untuk meningkatkan edukasi, melakukan kegiatan usaha kelompok, peningkatan kelompok tani lidah buaya dengan kelompok lainnya. Hal ini dinyatakan oleh Bu Tantri. “Ya seperti kelompok tani biasa pada umunya, kegiatan kami yaitu Pertemuan rutin anggota kelompok tani yang dilaksanakan tiap minggu pertama tiap bulannya, Melaksanakan pelatihan-pelatihan pertanian, Melakukan kegiatan usaha kelompok, Berkoordinasi dengan kelompok lain dalam peningkatan sesama kelompok tani lidah buaya, Menerima kunjungan Mahasiswa-mahasiswi untuk melakukan penelitian. Sudah banyak mahasiwa seperti kamu penelitian disini, ada anak IPB, UI, ada yang dari brawijaya malang juga dll”. 83 Dari hasil pengamatan peneliti 84 , pada tahap ini pengurus Kelompok Tani Bina Avera dan anggotanya melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya, karena tahap ini paling penting dalam pengembangan masayarakat kelompok tani. Walaupun biasanya perencanaan kegiatan telah disusun dengan baik bisa saja menemui kendala atau hambatan bila tidak ada kerjasama dengan baik antar pengurus kelompok tani dan anggotanya. Hambatan tersebut seperti 83 Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 84 Observasi Peneliti terhadap cara membudidayakan lidah buaya, 27 April 2016 kurangnya konsistensi dari anggota kelompok tani dan kas keuangan kelompok yang tidak berjalan dengan lancar. Hal ini dikemukakan oleh Bu Tantri. “Yang paling saya tidak suka dari para anggota kelompok itu tidak adanya konsisten dari mereka, misalkan sudah kita sepakati kalau pertemuan mingguan untuk hadir, tapinya banyak yang gak hadir. Alasannya banyak entah itu mengurusi rumah, atau apalah itu. Dan lagi kalau untuk bayar iuran khas kelompok dari hasil penjualan masing- masing anggota itu dikenakan dua setengah persen intinya untuk kegiatan amal dan juga kebutuhan kelompok, tetapi banyak yang gak b ayar”. 85

e. Tahap Evaluasi Evaluation

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari anggota kelompok dan Bu Tantri terhadap program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya di lakukan dengan melibatkan kelompok. pada tahap ini Bu Tantri sudah melibatkan para anggotanya dalam melakukan pengawasan secara internal agar kegiatan ke depannya berjalan dengan lebih baik dari sebelumnya. Sehingga dalam jangka panjang diharapkan akan dapat membentuk suatu program dalam kelompok yang lebih mandiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Seperti yang dikatakan Bu Tantri. “Waktu dulu masih fresh nya kelompok kami para anggota setiap ada permasalahan pasti di bicarakan, dari masalah sepele sampai yang rumit disetiap para anggota terus bagaimana ini bisa terjadi sampai kita menyikapinya itu seperti apa, itu ada dulu dalam rangka pertemuan mingguan kelompok ”. 86 Dari hasil wawancara peneliti, pada tahap ini tim kelompok tani Bina Avera dan para anggotanya harus mengadakan evaluasi internal 85 Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 86 Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 terhadap usaha tani yang mereka lakukan agar dalam jangka panjang para petani mampu mengembangkan potensi dan sumber daya yang ada untuk mengatasi masalah dan mengembangkan usaha taninya agar meraka mampu menjadi petani yang lebih mandiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. f. Tahap Terminasi Disengagement Sampai saat ini Kelompok Tani Bina Avera sedang dalam tahap terminasi. Ada beberapa anggota yang sudah keluar dari kelompok Lidah Buaya di Cilodong ini karena ada yang ingin membuka rumah industri sendiri seperti Bu Tantri dan ada juga yang sudah bisa menjalankan usaha sendiri. namun walaupun sudah tidak menjadi anggota Kelompok Tani Bina Avera Bu Tantri tetep bersedia menolong mereka dan memberikan informasi seputar tentang Lidah Buaya. Seperti yang di katakan oleh Pak Muhayar: “Saya sudah tidak ikut lagi pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh kelompok tani Bina Avera karena saya udah bisa menerapkan sendiri di sawah. Tapi terkadang jika saya mengalami kesulitan di sawah, saya tetap meminta bantuan kepada lainnya, termasuk Bu Tantri sendiri ”. 87 Sama halnya dengan Bu Manih katakan yaitu: “Karena pertemuan-pertemuan dengan kelompok sudah jarang jadi melakukan budidaya tanaman lidah buaya ini sendiri, saya juga sudah menguasai ilmu-ilmu yang sudah diberikan kelompok, tinggal saya kembangkan lagi nantinya tetapi komunikasi kita tetap berjalan dengan yang lainnya ”. 88 87 Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016. 88 Wawancara pribadi dengan Manih Ferdiana, Depok, 18 April 2016. Seperti yang dikatakan Pak Asmawi: “Saya ini lagi mencari-cari pabrik di banten sampe bekasi, untuk hasil olahan lidah buaya yang saya budidaya. Saya tinggal cari karyawan kalau udeh menemukan pabrik nya. Ini rencana jangka pendek saya, saya juga udeh berkonsultasi dengan bu Tantri, dan alhamdulillah bu Tantri support”. 89 Jadi, semua tahapan-tahapan tersebut merupakan sebuah proses agar kelompok tani bina Avera maupun anggota selalu menjadi petani yang bisa mandiri dan bisa menjadikan hidupnya agar lebih baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya hasil kemampuan pertanian mereka. Serta tidak meninggalkan atau melupakan apa yang telah ia pelajari selama menjadi anggota kelompok.

B. Perubahan Sosial, Budaya dan Ekonomi Kelompok Tani Bina Avera

Masyarakat Cilodong mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam. Kehidupan sehari-hari masyarakat Cilodong terbentuk atas dasar sistem kekeluargaan. Pada umumnya kehidupan mereka berasal dari pertanian dan perkebunan. Apalagi ditinjau dari segi mata pencaharian, sangat terikat dan sangat tergantung dari tanah. Karena sama-sama tergantung pada tanah, maka kepentingan pokok juga sama, sehingga mereka juga akan bekerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan bersama. Dan pada dasarnya masyarakat petani Lidah Buaya di Cilodong merupakan masyarakat yang kuat terhadap nilai-nilai kebersamaan, kehidupan mayarakat tani di Cilodong masih terbilang normal bagi masyarakat pada umumnya. Begitu pun juga dengan perubahan yang cukup 89 Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. besar mengarah ke kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar, khususnya masyarakat petani lidah buaya. Memang tidak bisa di pungkiri terbentuknya kelompok tani Bina Avera membuat dampak yang postif bagi anggotanya. Kehadiran kelompok tani bina avera ini cukup berpengaruh bagi perubahan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat petani Cilodong. Bila di lihat dari kacamata ekonomi, memang pemberdayaan kelompok tani bina Avera ini mengubah perekonomian masyarakat petani menjadi lebih baik dari sebelumnya. Seiring berjalannya waktu karena perubahan ekonomi yang meningkat, secara otomatis akan berpengaruh bagi perubahan lainnya seperti perubahan prilaku, sosial maupun budaya. Untuk mengetahui lebih jauh perubahan-perubahan yang terjadi bagi masyarakat tani Bina Avera, dibawah ini penulis akan memaparkan hasil penelitian tentang perubahan sosial, ekonomi dan budaya bagi para petani Lidah Buaya.

1. Perubahan Sosial Kelompok Tani Bina Avera

Seperti yang dijelaskan oleh Nanang Martono 2012 bahwa perubahan sosial meliputi segala perubahan-perubahan pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok didalam masyarakat. Desa Cilodong merupakan salah satu desa yang mempunyai keuntungan yang cukup besar karena di desa itu terdapat lahan pertanian, seperti Padi, Lidah buaya, sayur-sayuran dan sebagainya. Kehadiran kelompok Tani Bina Avera ini cukup berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat tani lidah buaya. Oleh karena itu menimbulkan perubahan sosial terhadap kehidupan di masyarakat Desa Cilodong. Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dan observasi dengan masyarakat tani lidah buaya, penulis mendapat banyak informasi bahwa ternyata ada perubahan sosial yang mempengaruhi kehidupan sosial terhadap para anggotanya. Untuk mengetahui adanya perubahan sosial yang mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat tani Cilodong, di bawah ini penulis akan memaparkan hasil penelitian mengenai perubahan sosial yang terjadi. a. Tumbuhnya Nilai bahwa Manusia Harus Selalu Berusaha Untuk Memperbaiki Kehidupannya Masyarakat tani Cilodong pada umumnya sangat antusias untuk hadir dalam rapat-rapat desa yang bertujuan untuk kepentingan bersama. karena hal ini sangat penting agar kemajuan desa bisa tercapai. Menurut para warganya, hal itu seakan menambah informasi dalam hal apapun. Disamping mereka sangat sibuk dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti di sawah atau pun di kebun, bisa menghadiri rapat adalah suatu progres perubahan ke arah yang lebih baik. Seperti yang di katakan oleh ketua RT setempat. “Para warga disini walaupun pada punya kesibukan masing-masing, mereka tetap menyempatkan waktu untuk datang jika ada undangan dari kelurahan atau kecamatan. jangankan untuk rapat resmi dari kelurahan... kumpul warga se RT juga pada antusias warga disini mah ”. 90 Seperti yang di Ucapkan Pak Muhayar: “Saya sudah berapa kali menghadiri rapat, banyak de tidak terhitung. Pokoknya jika bu Tantri di Undang di acara-acara penting pasti saya di suruh untuk menemani beliau sebagai perwakilan kelompok tani bina avera”. 91 Seperti yang di ucapkan Pak Asmawi: “Kalau saya sih cuma beberapa kali ngikutin rapat-rapat gitu, tapi jika wajib untuk hadir misalkan acara peresmian pak lurah, saya harus datang kan saya mantan Sekdes sekertaris desa disini de waktu periode 1999- 2004”. 92 Seperti yang dijelaskan menurut Bu Manih: “Pertemuan terhadap para warga di Cilodong adalah hal yang sangat penting karena dengan pertemuan-pertemuan seperti itu bisa menghidupi keharmonisan antar warga dan juga mempererat hubungan tali silaturahmi di desa ini”. 93 Berbeda dengan masyarakat tani Lidah Buaya yang gagal seperti bu Wiyah dan bu Dewi yang tidak suka dengan acara musyawarah atau rapat-rapat bersama warganya. Menurut mereka itu adalah hal yang buang-buang waktu, dan mereka lebih baik mengurusi rumah tangganya karena lebih berguna. Menurut hasil penelitian saya sebagian besar perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tani Lidah Buaya Cilodong terbilang naik walaupun hanya berperan aktif dalam menghadiri rapat maupun musyawarah yang baik di adakan di desa atau di luar desa. Ini 90 Wawancara pribadi dengan ketua RT, Depok, 18 April 2016. 91 Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016. 92 Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. 93 Wawancara pribadi dengan Manih Ferdiana, Depok, 18 April 2016.