Tahap persiapan Engagement Tahap-tahap Pemberdayaan

menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan. Kader ini biasanya dipilih dari ibu-ibu rumah tangga ataupun pemudi yang masih memiliki waktu luang dan mau melibatkan diri dalam kegiatan tersebut.

e. Tahap Evaluasi Evaluation

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya di lakukan dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga pada tahap ini di harapkan akan terbentuk suatu sistem dalam komunitas untuk melakukan pengawasan secara internal. Sehingga dalam jangka panjang di harapkan akan dapat membentuk suatu sistem dalam masyarakat yang lebih mandiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Tidak jarang juga dari hasil pemantauan dan evaluasi ternyata yang dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bila hal ini terjadi maka evaluasi proses diharapkan akan dapat memberikan umpan baik yang berguna bagi perbaikan suatu program ataupun kegiatan. Sehingga apabila diperlukan dapat dilakukan kembali assessment terhadap permasalahan yang dirasakan masyarakat. Karena pelaku perubahan juga menyadari bahwa tolak ukur suatu masyarakat juga dapat berkembang sesuai dengan pemenuhan kebutuhan yang sudah terjadi.

f. Tahap Terminasi Disengagement

Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal dengan komunitas sasaran, terminasi dalam suatu program pemberdayaan masyarakat, tidak jarang dilakukan bukan karena masyarakat sudah dianggap mandiri, tetapi lebih karena proyek sudah harus dihentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang ditetapkan sebelumnya, atau karena anggaran sudah selesai dan tidak ada penyandang dana yang dapat dan mau meneruskan.

B. PERUBAHAN MASYARAKAT

Siapa yang akan membuat perubahan? Apakah perubahan akan terjadi dengan paksaan satu kelompok atas kelompok lain atau melalui partisipasi semua orang yang terlibat? Persoalan ini berkaitan dengan target yang harus di capai. Di tingkat individual, ahli terapi menggunakan teknik otoriter dan partisipatif. Di tingkat kelompok dan struktural, telah digunakan elitis dan demokratis. Elitnya mungkin ahli dibidang tertentu, misalnya pengusaha, intelektual, atau politisi kawakan. Tugas elit adalah untuk mempengaruhi perubahan dengan atau tanpa keinginan orang lain yang terlibat dalam perubahan itu. Menurut strategi demokratis, mungkin masih terdapat elit ahli tetapi mereka bekerja dengan rakyat sehingga semua orang yang di pengaruhi oleh perubahan itu berpeluang berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. 26 26 Robert H. Lauer, Perspektif tentang Perubahan Sosial Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003, h. 491