Perubahan Ekonomi PERUBAHAN MASYARAKAT
Universitas Indonesia. Dari sana, Tantri kemudian terinspirasi untuk memulai usaha pengolahan lidah buaya, khususnya jenis chinensis yang
dapat dikonsumsi dan berpelepah besar. Seperti yang dikatakan oleh Bu Tantri berikut.
“Karena ada dua jenis utama dari tanaman lidah buaya yaitu lidah buaya barbadensis miller dan aloe vera chinensis. Kalau barbadensis
miller itu dari Eropa dan biasanya jenis ini banyak permintaan dari industri kosmetik farmasi sedangkan aloe vera chinensis dari Asia
diperuntukan menjadi berbagai produk olahan makanan seperti yang saya budidaya itu jenisnya Cinensis
”.
43
Setelah itu Bu Tantri menguji Lidah Buaya tersebut yang bermodalkan 10 kilogram pelepah lidah buaya yang ia beli di pasar kembang.
“....Bu Tantri dulu awalnya penjual minuman Lidah Buaya keliling, kadang nitip barang dagangannya itu ke warung-warung kecil disekitar Desa....
”
44
, ungkap Pak Asmawi. Seperti yang dikatakan oleh Bu Tantri:
“Saya olah awalnya di jadiin es mambo lidah buaya, terus saya jualin ke SD-SD, anak-anak pada seneng kan, saya suruh orang untuk jualin
Ke SD rutin, lalu saya buat olahan seperti minuman nata de coco dalam bentuk gelas saya pasarin ke masyarakat disini dan responnya
bagus”.
45
Pembuatan olahan minuman yang berbahan dasar lidah buaya yang ia buat pertama adalah es mambo. Es mambo itu kemudian dipasarkan di
sekolah-sekolah dan
ternyata laku
keras dengan
harga Rp
1.000 per buah. Dan hasil eksperimennya ini lama-lama membuahkan hasil serta
mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. Maka bu Tantri sendiri membentuk suatu usaha home industry yang berbasis Lidah Buaya yang
43
Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.
44
Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016.
45
Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.
dinamai “Tanolavera”. “... Mulai dari situ lah saya mendapatkan hasil yang cukup Lumayan besar serta memperkerjakan empat karyawan yang
membantu dalam usaha Lidah Buaya ini.... ”,
46
ungkap Bu Tantri. Semakin berkembangnya usaha yang ia geluti selama beberapa tahun belakangan ini,
Bu Tantri tidak hanya membuat yang berbahan dasar Lidah Buaya ini menjadi minuman saja tetapi telah mengubah Tanaman ini menjadi Olahan
produk lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Bu Tantri berikut. “Selain minuman Lidah Buaya saya membuat produk olahan lainnya
seperti Krupuk Libuy Lidah Buaya, krupuk ini saya inovasi sedemikian rupa agar bisa diterima ke konsumen seperti saya berikan
bumbu-bumbu pedas, asin bahkan ada yang keju. Dan saya juga menjual krupuk-krupuk mentah ini yang berbahan dasar Lidah Buaya
yang dikemas dalam plastik, agar penjual juga bisa memasaknya sendiri di rumah dengan men
ambahkan varian lainnya”.
47
Selain minuman dan krupuk yang Bu Tantri buat ada lagi suatu produk olahan beliau yang cukup unik yaitu membuat Teh Lidah Buaya.
“....selain produk olahan minuman dan krupuk ini, saya juga membuat teh celup dari kulit Lidah Buaya, teh celup ini cukup digemari oleh masyarakat
cilodong sendiri.... ”,
48
ungkap Bu Tantri. Produk-produk tersebut merupakan hasil olahan unggulan yang dan juga unik bagi seorang petani seperti Bu
Tantri, tetapi ini suatu terobosan yang bagus bagi para Petani lainnya untuk terus mengembangkan usaha pertanian.
Berawal dari modal 10 kilogram lidah buaya yang di produksi hingga kini setiap bulan beliau mengolah hampir 800 kilogram lidah buaya untuk di
46
Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.
47
Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.
48
Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.