untuk kesehatan, tanaman tersebut juga bisa memberikan pendapatan yang baik bagi pet
aninya”.
66
Ini membuktikan bahwa pembudidayaan tanaman lidah buaya cukup memberikan peran besar terhadap perkembangan pertanian di Kota Depok
khususnya masyarakat Petani di Cilodong.
G. Tanaman Lidah Buaya
Lidah buaya adalah satu-satunya tanaman di dunia yang secara alami mengandung vitamin B 12. Dan juga sebagai tanaman yang di sebut
“tanaman keabadian” oleh bangsa mesir, karena gambar lidah buaya juga ditemukan di situs makam Raja-Raja Mesir dahulu.
1. Sejarah Pemanfaatan Lidah Buaya
Al-Kindi seorang filsuf, Dokter, dan ilmuwan Arab abad ke 9 menyatakan bahwa lidah buaya manjur untuk mengobati sakit akibat
radang, borok pada mata, dan masalah kesehatan lain. Di tambahkan, lidah buaya di gunakan masyrakat Iran sebagai pencahar, sementara di Mesir
sebagai detersive untuk membersihkan sistem pencernaan dan membasmi racun pada tubuh. Setelah itu pemanfaatan lidah buaya makin meluas, di
abad 16-17 tanaman lidah buaya di kembangkan secara komersial di Pulau Barbados, Karibia, oleh bangsa Spanyol dan oleh petani Belanda di
Pulau Curacao. Dan hasilnya di ekspor ke seluruh Eropa. Pada tahun 1720, untuk kali pertama tanaman lidah buaya di beri nama Aloe Vera oleh Carl
66
Pemerintah Kota Depok, “Aloevera potensi unggulan lain kota Depok”, artikel di akses pada tanggal 24 januari 2016 dari http:www.depok.go.id3103201101-berita-depokaloevera-
potensi-unggulan-lain-kota-depok
Von Linne. Dan secara resmi tanaman ini di publikasikan oleh para Dokter sebagai tanaman obat untuk pelindung kulit oleh Badan Farmasi Amerika
Serikat USP. Lalu di abad 19 barulah tanaman ini di budidayakan di seluruh dunia sebagai tanaman obat dan untuk kepentingan Komersil.
67
2. Tanaman Lidah Buaya di Indonesia
Sejalan perkembangan pengetahuan dan teknologi, lidah buaya dari jenis Aloe barbadensis Milleer dimanfaatkan sebagai bahan baku
industri farmasi dan kosmetik, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan. Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis
tanaman terlaris di dunia yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri.
Mengutip data dari artikel femina
68
tentang Lidah buaya, tanaman ini kaya kandungan zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin,
polisakarida, dan komponen lain yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, juga menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes,
mengontrol tekanan darah, dan menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker.
Tak cuma negara-negara di Eropa, Amerika dan Australia, Indonesia pun sudah sejak lama memanfaatkan lidah buaya. Pontianak di
Kalimantan Barat misalnya, sejak tempo doeloe dikenal sebagai kota penghasil olahan lidah buaya. Di pinggiran kota ini, ladang-ladang lidah
67
Rostita, Sehat, Cantik, dan penuh Vitalitas berkat Lidah Buaya Bandung: PT Mizan Pustaka, 2008, h. 12
68
Gaya hidup masa kini Femina. “Trend Lidah Buaya.” Artikel di akses pada tanggal 10 April 2016 dari http:www.femina.co.idarticlelidah-buaya
buaya menghampar. Di pasar-pasar ataupun kios pinggir jalan, penjual es lidah buaya merupakan komoditas yang mudah ditemukan. Bahkan ada
juga pusat penelitian dan pengembangan lidah buaya, lengkap dengan pabrik pengaleng dan toko ragam produk camilan dari lidah buaya. Tak
hanya di Pontianak kalimantan saja trend Lidah Buaya menjadi hangat di perbincangkan, tetapi ada juga di Palembang dan Depok yang sudah
menghasilkan tanaman yang bernama Latin Aloe Vera ini untuk dijadikan barang komersil.
3. Penyakit-penyakit yang bisa di obati dengan Lidah Buaya
Selain Lidah Buaya bisa dijadikan tanaman hias di pekarangan rumah, tanaman ini bisa juga di jadikan obat. Hampir semua orang
mengetahui bahwa Tanaman Lidah Buaya bisa menyembuhkan segala penyakit yang di derita manusia, penyakit-penyakit tersebut antara lain:
69
Batuk yang membandel Diabetes
Radang tenggorokan Kadar kolestrol tinggi
Infeksi lambung dan usus Sakit otot sendi
Menurunkan kadar kolestrol dan kadar lemak Menurunkan kadar gula dalam darah
69
Rostita, Sehat, Cantik, dan penuh Vitalitas berkat Lidah Buaya Bandung: PT Mizan Pustaka, 2008, h. 24-25
Mengatasi obesitas Ambeien
Rematik Kencing manis
Buang air kecil berdarah Hipertensi
Batu empedu Muntah darah
Pusing Radang usus dan lambung
Amandel Radang gusi
Haid tidak lancar Nyeri saraf
Mabuk kendaraan Luka dalam dan luar
Aids Kanker
Menjaga stamina pada orang lanjut usia dan membuat tubuh lebih segar, dan lain-lain.