Profesi Bisnis Lidah Buaya dan Perkembangan Petani Lidah Buaya di

dinamai “Tanolavera”. “... Mulai dari situ lah saya mendapatkan hasil yang cukup Lumayan besar serta memperkerjakan empat karyawan yang membantu dalam usaha Lidah Buaya ini.... ”, 46 ungkap Bu Tantri. Semakin berkembangnya usaha yang ia geluti selama beberapa tahun belakangan ini, Bu Tantri tidak hanya membuat yang berbahan dasar Lidah Buaya ini menjadi minuman saja tetapi telah mengubah Tanaman ini menjadi Olahan produk lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Bu Tantri berikut. “Selain minuman Lidah Buaya saya membuat produk olahan lainnya seperti Krupuk Libuy Lidah Buaya, krupuk ini saya inovasi sedemikian rupa agar bisa diterima ke konsumen seperti saya berikan bumbu-bumbu pedas, asin bahkan ada yang keju. Dan saya juga menjual krupuk-krupuk mentah ini yang berbahan dasar Lidah Buaya yang dikemas dalam plastik, agar penjual juga bisa memasaknya sendiri di rumah dengan men ambahkan varian lainnya”. 47 Selain minuman dan krupuk yang Bu Tantri buat ada lagi suatu produk olahan beliau yang cukup unik yaitu membuat Teh Lidah Buaya. “....selain produk olahan minuman dan krupuk ini, saya juga membuat teh celup dari kulit Lidah Buaya, teh celup ini cukup digemari oleh masyarakat cilodong sendiri.... ”, 48 ungkap Bu Tantri. Produk-produk tersebut merupakan hasil olahan unggulan yang dan juga unik bagi seorang petani seperti Bu Tantri, tetapi ini suatu terobosan yang bagus bagi para Petani lainnya untuk terus mengembangkan usaha pertanian. Berawal dari modal 10 kilogram lidah buaya yang di produksi hingga kini setiap bulan beliau mengolah hampir 800 kilogram lidah buaya untuk di 46 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016. 47 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016. 48 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016. jadikan olahan seperti minuman, krupuk dan Teh yang siap untuk di pasarkan. Seperti yang dijelaskan oleh Bu Tantri berikut. “Harga satu cup minuman lidah buaya yang saya jual di pasaran bisa mencapai dua ribu lima ratus rupiah, perbulan Usaha Bisnis saya ini bisa memproduksi hingga 500 duz yang per duz nya berisi 24 cup minuman lidah buaya untuk di supply ke warung-warung kecil sampai super market besar seperti hypermart dan supermarket besar se jabodetabek ”. 49 Dari hasil usaha olahan Lidah Buaya yang sudah meluas ini Bu Tantri berinisiatif untuk membentuk sebuah kelompok masyarakat petani yang berbasis Tanaman yang mempunyai nama latin Aloevera ini. Seperti yang dikatakan Bu Tantri. “Berawal dari kumpul ibu-ibu disini kan waktu itu hanya berkumpul bagi para ibu-ibu PKK, lalu saya tuh ada inisiatif ngajak mereka untuk membentuk kelompok tani Lidah Buaya. yaa lumayan kan selain menghasil kan juga menambah ilmu bagi mereka”. 50 Berawal dari perkumpulan ibu-ibu di desa Cilodong bu Tantri mempersentasikan tanaman tersebut serta memberikan pelatihan-pelatihan kepada para ibu-ibu tersebut terhadap tanaman Lidah Buaya untuk di jadikan barang yang bernilai tinggi. Dalam Pembinaan tersebut Bu Tantri memberikan beberapa Tanaman Lidah Buaya kepada Masyarakat Cilodong serta mengajarkan kepada mereka bagaimana cara berbudi daya lidah Buaya sampai mengolah tanaman ini menjadi suatu produk yang siap di pasarkan ke masyarakat setempat. Dan dalam tahapan pembentukan kelompok tersebut Bu Tantri Menjalin Relasi ke berbagai kelompok petani baik yang berbasis lidah buaya maupun kelompk Petani Tanaman lainnya. Seperti yang dikatakan oleh Bu Tantri: 49 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016. 50 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.