Kedudukan Anak Yatim Anak Yatim
diperlakukan secara adil seperti halnya ketika kita mengurus anak sendiri, atau keluarga sendiri.
c. Memberi harta dan makanan kepada mereka
Adapun bentuk dari pemberian harta dan makanan tersebut jauh lebih baik lagi jika disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Karena antara anak
yatim satu dengan yang lain pada umumnya berbeda kebutuhan mereka. Anak yatim ada yang memang benar-benar tidak memiliki apa-apa,
karena orang tuanya yang meninggal memang tidak tergolong orang berpunya dan meninggalkan harta kepadanya. Di samping itu, ada juga
yang mereka sekalipun anak yatim, akan tetapi ditinggali harta cukup banyak oleh orang tuanya yang meninggal.
d. Melindungi harta mereka
Terkadang anak yatim juga mendapatkan harta peninggalan dari orang tuanya. Selain kita wajib untuk turut membantu pengelolaan harta
tersebut, kita juga wajib melindunginya dari orang-orang yang bisa memanfaatkannya. Karena anak yatim masih belum dewasa, maka kita
yang mendapatkan kewajiban untuk membantu pengelolaan dan menjaga harta tersebut.
Dengan demikian, harta tersebut akan menjadi aman dan tidak habis digunakan dengan hal-hal yang kurang begitu bermanfaat. Sedangkan
pengurusan tersebut, dilakukan sampai pada akhirnya anak nanti telah dewasa dan mampu mengelolanya dengan baik. Baru setelah itu, kita
diperbolehkan untuk menyerahkan hak pengelolaan harta tersebut kepadanya.
e. Melindungi jiwa dan raga mereka
Salah satu juga diantara kewajiban kita terhadap anak yatim adalah melindungi jiwa dan raga mereka. Melindungi jiwa mereka memiliki
pengertian bahwa kita harus senantiasa menjaga hal-hal yang akan turut merusak hati dan juga perasaan mereka, agama mereka.
Sedangkan melindungi raga mereka adalah langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk menjaga mereka agar tidak tersakiti secara fisik
dari orang-orang yang jahat kepada mereka. Menjaga mereka agar tidak dipukuli orang, disakiti anggota badannya, dan sebagainya.