Kewajiban Terhadap Anak Yatim

mereka benar-benar telah paham dan bijak dalam mengelola harta peninggalan orang tuanya. 18 b. Harta warisan orang lain Anak yatim memang diistimewakan kedudukannya oleh Allah SWT. Oleh karena itu, hak-haknya pun juga istimewa. Sangat berbeda dengan hak-hak anak biasa yang lengkap kedua orang tuanya. Salah satu hak istimewanya adalah mereka mendapatkan bagian hak harta warisan orang lain. Selain itu, juga tersirat bahwa bagiannya bisa diberikan berapa saja. Karena tidak ada ketentuan pastinya. Yang pasti hanyalah bahwa harus diberikan juga hak bagi anak yatim. Oleh karena itu, bagi siapa saja yang sedang membagi-bagikan harta warisan, maka jangan sampai lupa untuk membagikan juga hak bagi mereka anak-anak yatim. 18 Ben Akrom Kasyaf S, Dahsyatnya Menyantuni Anak Yatim, h. 51. 60

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN GRIYA YATIM DAN DHUAFA

A. Sejarah Griya Yatim dan Dhuafa

Perkembangan Griya Yatim dan Dhuafa dapat dilihat sebagai berikut: 2009 Berawal dari rasa galau beberapa founding father yayasan Griya Yatim dan Dhuafa atau biasa disebut GYD melihat kondisi anak-anak yang terpaksa putus sekolah atau tidak sekolah sama sekali karena harus bekerja untuk menyambung hidupnya di daerah kampung Dadap, pemukiman kumuh persis ditengah-tengah megahnya perumahan Bumi Serpong Damai. Setelah beberapa kali mengadakan pertemuan, dibentuklah lembaga sosial yang concern pada masalah sosial khususnya anak-anak. Dengan menempati sebuah rumah di Jl. Magnolia 1 Sektor 1.2 BSD yang digunakan juga sebagai asrama yatim dan dhuafa terbentuklah organisasi sosial yang bernama Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa. Pada awal berdirinya, GYD dengan 6 orang karyawan menampung 9 orang anak yang tinggal di asrama dan membina sekitar 15-an anak yang semuanya berasal dari kampung Dadap. Berkat dukungan masyarakat yang terus meluas mendorong dilakukannya pengelolaan organisasi ini lebih baik dirintislah program beasiswa pendidikan yatim dan dhuafa, santunan kesehatan, layanan donasi barang layak pakai dan lain-lain. Animo masyarakat pada perlunya organisasi kemanusiaan ternyata cukup besar. Masyarakat memandang penting misi sosial ini diteruskan bahkan untuk kiprah yang lebih luas. Hanya berselang beberapa bulan, tepatnya bulan Agustus 2009 asrama kedua di Jl. Elang Raya – Bintaro Jaya dibuka. Pada akhir tahun 2009 GYD telah membina lebih dari 100 anak asuh. 2010 Pertumbuhan asrama meningkat. Kantor pelayanan dibuka didaerah Bintaro. Ekspansi mulai melebar ke Jakarta dan Bekasi dengan dibukanya asrama ketiga di Cibubur – Jakarta Timur dan asrama keempat di Kranggan – Bekasi. Dimulainya pembangunan sistem Teknologi Informasi untuk peningkatan mutu pelayanan. Hampir seluruh kantor cabang telah tersambung secara online. Website www.griyayatim.com dirilis dan disempurnakan, menggantikan alamat situs sebelumnya di www.griyayatim.org. Menjelang akhir tahun 2010, regenerasi puncak pimpinan diestafetkan dari Adi Prabowo beralih ke Haryono. Babak sejarah baru dimulai. GYD melakukan serangkaian adaptasi dan perubahan terkait visi, misi dan value yang menjadi budaya di GYD. Pembelajaran untuk menjadi organisasi yang amanah dan profesional terus dilakukan, salah satunya dengan penguatan program-program peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan, training, seminar dan lain-lain. Pada akhir tahun 2010 GYD membina lebih dari 800 binaan yang terdiri dari anak yatim dan dhuafa, janda dan lansia serta mengasuh 50an anak yang tinggal diseluruh asrama yatim dan dhuafanya.