Hak-hak Anak Yatim Anak Yatim
yang lebih luas. Hanya berselang beberapa bulan, tepatnya bulan Agustus 2009 asrama kedua di Jl. Elang Raya
– Bintaro Jaya dibuka. Pada akhir tahun 2009 GYD telah membina lebih dari 100 anak asuh.
2010
Pertumbuhan asrama meningkat. Kantor pelayanan dibuka didaerah Bintaro. Ekspansi mulai melebar ke Jakarta dan Bekasi dengan dibukanya asrama ketiga di
Cibubur – Jakarta Timur dan asrama keempat di Kranggan – Bekasi. Dimulainya
pembangunan sistem Teknologi Informasi untuk peningkatan mutu pelayanan. Hampir seluruh
kantor cabang
telah tersambung
secara online.
Website www.griyayatim.com dirilis dan disempurnakan, menggantikan alamat situs sebelumnya di www.griyayatim.org.
Menjelang akhir tahun 2010, regenerasi puncak pimpinan diestafetkan dari Adi Prabowo beralih ke Haryono. Babak sejarah baru dimulai. GYD melakukan
serangkaian adaptasi dan perubahan terkait visi, misi dan value yang menjadi budaya di GYD. Pembelajaran untuk menjadi organisasi yang amanah dan profesional terus
dilakukan, salah satunya dengan penguatan program-program peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan, training, seminar dan lain-lain.
Pada akhir tahun 2010 GYD membina lebih dari 800 binaan yang terdiri dari anak yatim dan dhuafa, janda dan lansia serta mengasuh 50an anak yang tinggal
diseluruh asrama yatim dan dhuafanya.
2011
Implementasi program GYD mulai difokuskan hingga mengerucut pada enam induk yaitu Pendidikan, Sosial, Pemberdayaan, Kemanusiaan, Lingkungan dan Wakaf.
Daerah yang ada disekitar asrama GYD difokuskan untuk penyaluran yang terintegrasi dibidang pendidikan, sosial, kesehatan, pelatihan keterampilan dan pemberdayaan
ekonomi secara terpadu. Dengan bantuan koordinator mustahik sebagai pendamping, KBA Komunitas berbasis asrama menjadi pusat penyaluran program sehingga lebih
terukur dan terkontrol. Pada peringatan Milad kedua tanggal 9 Juni 2011, Griya Yatim dan Dhuafa
melaunching logo dan identitas b arunya menggantikan logo sebelumnya. “Dengan
keyakinan kuat untuk bisa memberikan manfaat yang semakin besar, GYD berdaya upaya untuk menjadi organisasi terdepan di indonesia yang dapat menghantarkan anak
yatim dan dhuafa meraih masa depannya yang lebih ba ik.”
2012
Atas inovasi yang dilakukan dalam pola mengasuh dan memberdayakan anak yatim dan dhuafa, GYD mendapat pengakuan dari Museum Rekor Indonesia MURI
sebagai lembaga sosial pertama di dunia yang menggunakan kartu ATM dalam menyalurkan bantuan kepada penerima manfaat-nya.
Sebagai lembaga yang mengusung misi amanah dan profesional, atas inisiatif sendiri GYD juga telah diaudit oleh institusi akuntan publik dan pada audit perdananya
ini GYD berhasil memperoleh predikat “Wajar Tanpa Pengecualian”.
Hingga sekarang kantor pusat Yayasan GYD terletak di Kompleks Virgin Island NA-7 De Latinos, Rawa Buntu, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, dengan
jumlah pengasuh yang hampir mencapai 70 orang dan anak yatin serta dhuafa yang mencapai 700 orang lebih.
Kami bertekad agar ditahun ini keberadaan GYD dapat dirasakan oleh semakin banyak orang Indonesia termasuk dengan pembukaan jaringan atau asrama dan kantor
pelayanan di 10 propinsi. “Dengan keyakinan kuat untuk bisa memberikan manfaat
yang semakin besar, GYD berdaya upaya untuk menjadi organisasi terdepan di indonesia yang dapat menghantarkan anak yatim dan dhuafa meraih masa depannya
yang lebih baik.”
1. Visi dan Misi Griya Yatim dan Dhuafa
VISI
“Menjadi organisasi sosial terdepan dalam mewujudkan masa depan Yatim Dhuafa”
MISI
- Pemberdayaan Potensi Yatim Dhuafa. - Menjadi fasilitator yang memiliki integritas.
- Menjadi organisasi yang profesional dan modern. - Menjadi organisasi yang lebih peduli terhadap lingkungan hidup.