Tahap Pertukaran Stabil Tahapan Penetrasi Sosial antara Pengasuh dan Anak Yatim dalam

sholehah. Di sini para pengasuh berperan ganda, selain sebagai orang tua mereka juga berperan sebagai motivator bagi anak-anak yatim tersebut. Upaya yang dilakukan Umi Melda dalam membangun relasi dan melakukan pendekatan terhadap anak-anak yatim adalah dengan cara berperan melayani sebagaimana seorang ibu memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya. “Kalau yang kecil saya sebagai ibu, pendekatannya harus melayani, misalnya keperluan makan mereka, biasanya kalau yang kecil itu suka manja, seperti minta disendokkin. Tapi kita didik mereka untuk belajar mandiri. Tapi kalau waktunya mepet kayak mau berangkat sekolah, ya terpaksa kita sendokkin sarapannya. Tapi kalau yang besar palingan kayak komunikasi di dapur, kita buat mereka nyaman seperti dengan ibu sendiri.” 11 Ungkapan di atas menyebutkan bahwa tugas seorang ibu adalah memberikan kasih sayang dan rasa nyaman kepada anak-anaknya. Demikian pula yang dilakukan Umi Melda kepada anak-anak asuhnya, ia menempatkan diri sebagai pengganti ibu bagi mereka. Umi Melda berusaha memberikan rasa nyaman kepada anak-anak yang tinggal di asrama tersebut. Sehingga anak-anak merasa nyaman dan tidak merasa kaku, jenuh, atau malu-malu. Sehingga anak- anak bisa merasa seperti tinggal di rumah sendiri. Tidak jauh berbeda dengan cara yang dilakukan Umi Melda, Abi Maman pun melakukan upaya dalam membangun relasi dengan anak-anak yatim agar mereka merasa nyaman tinggal di asrama tersebut. “Itu yang saya ciptakan memang, ada beberapa anak yang sudah keluarpun kalau ke sini biasa aja. Di sini saya ciptakan “ini rumah 11 Wawancara pribadi dengan ibu Imelda Iskandar, Wakil Kepala Asrama Griya Yatim dan Dhuafa cabang Bintaro Tangerang Selatan, Tangerang Selatan 17 Januari 2016. kalian” sama seperti saya sebagai orang tua saya bilang ke mereka “saya ini orang tua kamu” , jadi kalau ada apa-apa bilang ke saya atau sama Umi. Saya terus menekan seperti itu, saya bikin senyaman mungkin anak-anak tinggal di sini. Kalau mau masak silahkan masak bareng- bareng. Ya Alhamdulillah anak-anak bisa. Kalau teman-teman bilang nih, anak-anak kalau sudah masuk asrama bintaro pasti pada betah. Yang penting bikin dia betah dan nyaman dulu. Baru valuenya kita masukkan, seperti pemahaman- pemahaman islam.” 12 Di samping itu juga ada upaya yang dilakukan para pengasuh dalam mendidik anak-anak yatim tersebut agar terhindar dari hal-hal yang negatif. Seperti cara yang dilakukan Umi Melda sebagai berikut: “Kasih pemahaman aja terus. Pemahaman tentang Islam. Anak-anak itu selalu dinasehati, urusan mereka kapan memahaminya itu allahualam. Namanya yang membolak-balikan hati manusia itu kan Allah. Kita sebagai manusia tugasnya menasehatinya aja, mau dia kena atau enggak kan itu kan hidayahnya dari Allah. Makanya disini hanya boleh menonton TV seminggu sekali saat weekend aja itu antisipasinya. Kadang-kadang kan anak-anak suka salah persepsi kita nasehati disangkain dimarahin. Makanya Umi sama Abi itu partner kalau abis ngomong apa-apa sama anak-ana k Umi tanyain benar atau salah.” 13 Ungkapan di atas menerangkan bahwa upaya yang dilakukan Umi Melda dalam mendidik anak-anak yatim adalah dengan cara memberikan pemahaman berupa nasehat. Dalam memberikan nasehat juga harus bekerja sama dengan Abi Maman yang berperan sebagai ayah, agar anak-anak tidak salah paham ketika sedang dinasehati. Selain itu upaya yang dilakukan Umi Melda adalah dengan cara tidak mengizinkan anak-anak terlalu sering 12 Wawancara pribadi dengan bapak Maman Firmansyah, Kepala Asrama Griya Yatim dan Dhuafa cabang Bintaro Tangerang Selatan, Tangerang Selatan 21 Februari 2016. 13 Wawancara pribadi dengan ibu Imelda Iskandar, Wakil Kepala Asrama Griya Yatim dan Dhuafa cabang Bintaro Tangerang Selatan, Tangerang Selatan 17 Januari 2016. menonton televisi, seperti kita ketahui pergaulan anak-anak di zaman sekarang banyak terpengaruh oleh berbagai tayangan di televisi. Maka dari itu, agar anak-anak yatim di asrama Griya Yatim dan Dhuafa terhindar dari hal-hal yang negatif yang banyak dipengaruhi oleh tayangan televisi, Umi Melda dan Abi Maman hanya mengizinkan anak-anak untuk menonton televisi saat hari libur saja atau pada akhir minggu.

C. Hambatan Komunikasi Antarpribadi antara Pengasuh dengan Anak Yatim

dan Dhuafa dalam Membangun Relasi Hambatan komunikasi antarpribadi antara pengasuh dengan anak yatim dan dhuafa antara lain: 1. Gangguan a. Gangguan mekanik, ialah gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik. “Ya, namanya juga kita mengasuh anak yang tidak sedikit, jadi setiap kita lagi bicara selalu ada aja yang mengganggu. Kan ada juga anak yang pengen rahasianya tidak diketahui sama anak yang lain. Terkadang saat ada anak yang ingin cerita serius sama Umi ada yng tiba datang atau ada anak yang berisik, dan lain-lain. Kalau ada yang berani palingan dia ceritanya di kamar Umi langsung” 14 b. Gangguan semantik, gangguan jenis ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya jadi rusak. Gangguan semantik terjadi dalam salah pengertian. 14 Wawancara pribadi dengan ibu Imelda Iskandar, Wakil Kepala Asrama Griya Yatim dan Dhuafa cabang Bintaro Tangerang Selatan, Tangerang Selatan 17 Januari 2016.