Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian

adalah serupa dengan masalah yang dihadapi saat ini. Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seorang individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu. 13 Penulis menempatkan komunikasi antarpribadi dalam membangun relasi antara pengasuh dengan anak yatim dan dhuafa sebagai kasus atau fenomena yang bersifat kontemporer maka penulis perlu mengumpulkan data dari berbagai sumber agar dapat mengetahui apa yang sedang terjadi. 4. Subjek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ialah pengasuh serta anak yatim dan dhuafa di asrama Griya Yatim dan Dhuafa cabang Bintaro, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah bagaimana proses komunikasi antarpribadi dalam membangun relasi antara pengasuh dengan anak yatim dan dhuafa. 5. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di asrama Griya Yatim dan Dhuafa cabang Bintaro, Jl. Elang Raya Blok HG8 No. 7, Bintaro Jaya Sektor IX, Telp: 021 74863014. Waktu penelitian terhitung sejak tanggal 20 Desember 2015 hingga tanggal 02 Maret 2016. 6. Teknik Pengumpulan Data Teknik merupakan cara yang digunakan peulis untuk mendapatkan data. Data ialah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian. 13 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya Ilmiah, h. 35. a. Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu pancaindra lainnya. 14 Penulis dalam penelitian langsung melakukan pengamatan langsung ke Pengasuh serta Anak yatim dan Dhuafa yang tinggal di asrama tersebut. Pengamatan yang dilakukan yakni penulis langsung mendatangi dan mengamati proses komunikasi antarpribadi guna memperoleh data-data yang akurat tentang berbagai hal yang mengenai objek penelitian. b. Wawancara Mendalam Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dalam wawancara mendalam berlangsung suatu diskusi terarah di antara peneliti dan informan menyangkut masalah yang diteliti. 15 Wawancara mendalam dilakukan dengan Maman Firmansyah selaku kepala asrama atau bapak asrama, Imelda Iskandar selaku wakil kepala asrama atau ibu 14 M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, h. 115. 15 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori Praktik, h. 165. asrama, juga kepada satu anak yatim dan dua dhuafa yaitu Khuluqil Hasanah, Dwi Anis Fitria, dan Ressa Nurafifah. c. Dokumentasi Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk surat, catatan harian, cendera mata, laporan, artefak, dan foto. Penulis memperoleh data dokumentasi dari buku-buku, internet dan artikel yang berhubungan dengan komunikasi antarpribadi dan pembangunan relasi. 7. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian sangat penting dalam penelitian karena dari analisis ini akan diperoleh temuan, baik temuan substantive maupun formal. Penulis mengintepretasikan data untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan. Pembagian hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh di lapangan. Menurut Miles dan Huberman ada tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam proses penelitian ini, penulis mengambil beberapa hasil penelitian terdahulu yang dijadikan bahan perbandingan karena pembahasan skripsi terdahulu memiliki grand pemikiran yang sama, antara lain: 1. Fathiyatur Rizkiyah, yang menulis “ Komunikasi Antarpribadi Pengajar dan Santri Tunanetra dalam Memotivasi Menghafal Al-Quran di Yayasan Raudlatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan”, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 1111051000099, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2015. Ia menggunakan metode kualitatif. Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang komunikasi antarpribadi, sedangkan perbedaannya terletak pada subjek dan objek penelitiannya dalam penelian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pengajar dan santri tunanetra sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah dalam memotivasi menghafal Al-Quran. Perbedaan juga terletak pada lokasi penelitiannya yaitu di Yayasan Raudlatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan. 2. Dwi Asriani Nugraha, yang menulis “Komunikasi Antarpribadi Perawat Terhadap Pasien Skizofrenia dalam Proses Peningkatan Kesadaran di Rumah Sakit Jiwa Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor”, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 1111051000088, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2015. Ia menggunakan metode kualitatif. Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang komunikasi antarpribadi, sedangkan perbedaannya terletak pada subjek dan objek penelitiannya, dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah perawat dan pasien skizofrenia sedangkan yang menjdai objek penelitian adalah dalam proses peningkatan kesadaran. Perbedaan juga terletak pada lokasi penelitiannya yaitu di Rumah Sakit Jiwa Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. 3. Hamidah, yang menulis “Pola Komunikasi Antarpribadi Nonverbal Penyandang Tuna Rungu Studi Kasus di Yayasan Tuna Rungu Sehjira Deaf Foundation Joglo-Kembangan Jak arta Barat”, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 1110051000054, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014. Ia menggunakan metode kualitatif. Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang komunikasi antarpribadi, sedangkan perbedaannya terletak pada subjek dan lokasi penelitiannya, dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah para penyandang tuna rungu sedangkan lokasi penelitian ini dilakukan di Yayasan Tuna Rungu Sehjira Deaf Foundation Joglo- Kembangan Jakarta Barat. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian yang penulis ajukan berbeda dengan ketiga penelitian di atas. Pada penelitian ini penulis meneliti komunikasi antarpribadi untuk mengetahui bentuk komunikasi antarpribadi dan hambatan yang terjadi antara pengasuh dengan anak yatim dan dhuafa dalam membangun relasi di asrama Griya Yatim dan Dhuafa cabang Bintaro Tangerang Selatan. Selain itu perbedaannya juga terletak pada lokasi penelitian, pada penelitian ini penulis meneliti di asrama Griya Yatim dan Dhuafa cabang Bintaro Tangerang Selatan yang berbeda dengan lokasi-lokasi penelitian pada ketiga skripsi di atas.

G. Sistematika Penulisan

Tekhnik dari penulisan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan pedoman penulisan karya ilmiah Skripsi, Tesis, Disertasi yang telah disusun oleh tim UIN Syarif Hidayatullah Jakarta press 2011. Peneliti membagi ke dalam lima bab agar mempermudah dalam pembahasannya dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan penjelasan dari latar belakang masalah penelitian skripsi ini. Selain itu, isinya juga meliputi batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

Berisi penjelasan tentang teori penetrasi sosial, penjelasan tentang komunikasi, penjelasan tentang komunikasi antarpribadi, penjelasan tentang relasi antarpribadi, dan penjelasan tentang definisi anak yatim, kedudukan anak yatim, serta hak dan kewajiban terhadap anak yatim.

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN GRIYA YATIM DAN DHUAFA

Membahas mengenai profil umum yayasan Griya Yatim Dan Dhuafa, seperti sejarah berdirinya yayasan Griya Yatim dan Dhuafa, kegiatan yang dilakukan oleh yayasan Griya Yatim dan Dhuafa, manajemen yayasan Griya Yatim dan Dhuafa, struktur kepengurusan di asrama yatim Griya Yatim dan Dhuafa cabang Bintaro, dan daftar nama anak yatim yang tinggal di asrama Griya Yatim dan Dhuafa cabang Bintaro.