sebelumnya tidak diketahui. Jadi komunikasi merupakan “jendela dunia”, karena dengan berkomunikasi dapat mengetahui berbagai kejadian di dunia
luar. d.
Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis Sebagai makhluk sosial, salah satu kebutuhan setiap orang yang paling besar
adalah membentuk dan memelihara hubungan baik dengan orang lain. Semakin banyak teman yang dapat diajak bekerja sama, maka semakin
lancarlah pelaksanaan kegiatan dalam hidup sehari-hari. Sebaliknya apabila ada seorang saja sebagai musuh, kemungkinan akan menjadi kendala. Oleh
karena itulah setiap orang telah menggunakan banyak waktu untuk komunikasi antarpribadi yang diabdikan untuk membangun dan memelihara
hubungan sosial dengan orang lain. e.
Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi Komunikasi antarpribadi dapat menghilangkan kerugian akibat salah
komunikasi mis communication dan salah interpretasi mis interpretation yang terjadi antara sumber dan penerima pesan. Mengapa? Karena dengan
komunikasi antarpribadi dapat dilakukan pendekatan secara langsung, menjelaskan berbagai pesan yang rawan menimbulkan kesalahan interpretasi.
D. Relasi Antarpribadi
1. Beberapa Konsep Dasar Relasi Antarpribadi
Pertama, “relationship” biasanya dipandang sebagai hubungan antara
dua individu, hubungan itu bisa akrab dan romantis karena mengandung
afeksi hingga ke hubungan antara individu yang bersifat rasional. Ini berarti juga bahwa keberadaan relasi antara individu dengan individu lain itu
mempunyai kualitas yang berbeda-beda, berbeda derajat relasi, secara sosiologis kita dapat mengatakan bahwa relasi antarpribadi seharusnya sesuai
dengan status dan peran masing-masing pihak.
Kedua, relasi antarpribadi interpersonal relationship adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk memenuhi satu
atau lebih kebutuhan fisik atau emosional. Ketiga, relasi antarpribadi adalah sifat interaksi yang terjadi antara dua
orang atau lebih. Relasi ini terjadi antara orang-orang dalam berbagai suasana demi memenuhi kebutuhan fisik dan emosional yang bersifai eksplisit atau
implisit. Relasi antarpribadi anda mungkin terjadi dengan teman-teman, keluarga, rekan kerja, orang asing, chatting melalui internet, semua relasi itu
bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan di antara mereka. Keempat, relasi antarpribadi adalah hubungan antara dua orang atau
lebih yang dapat terjadi dalam waktu singkat maupun waktu lama dan terus- menerus hingga langgeng. Asosiasi seperti ini berbasis pada inferensi hasil
simpulan tertentukarena di antara dua itu saling mencintai, solidaritas, interaksi bisnis biasa, atau beberapa jenis interaksi lain yang membangun
komitmen sosial. Relasi antarpribadi ini terbentuk dalam pengaruh konteks sosial, budaya, dan konteks lainnya. Konteks itupun dapat bervariasi dari
hubungan keluarga atau kekerabatan, hubungan persahabatan, hubungan
pernikahan, hubungan dengan rekan kerja, klub, atau teman-teman dalam lingkungan, maupun hubungan antarpribadi di tempat ibadah.
Kelima, semua relasi antarpribadi itu ada yang diatur oleh hukum, adat, atau kesepakatan bersama sebagai dasar terbentuknya kelompok-
kelompok sosial dan masyarakat secara keseluruhan. Dari sudut pandang filosofis relasi antarpribadi merupakan sebuah pilihan, dikatakan pilihan
karena hubungan itu dapat dibuat jika tiga kondisi ini terpenuhi, yaitu; 1 Anda tahu siapa dia, 2 apa yang dia harapkan dari Anda, dan 3 apa yang
Anda harapkan dari dia. Jika Anda salah paham terhadap informasi tentang kondisi ini maka Anda tidak memilih untuk hubungan antarpribadi.
2. Tahapan Relasi Antarpribadi
a. Kontak
Tahap pertama dari relasi terjadi ketika seseorang secara sadar mengakui keberadaan orang lain. Tahapan kontak ini mungkin sangat
singkat, juga bersifat formal seperti hubungan orang dalam pekerjaan, atau bertemu seseorang di stasiun kereta api.
b. Kontak Perseptual
Langkah pertama terjadi ketika seseorang menyadari tentang keberadaan orang lain. Ini merupakan kontak yang bersifat asimentris, di
mana saya melihat anda tetapi anda tidak melihat saya, atau mungkin kita berdua tidak saling melihat, atau kita melihat satu sama lain pada waktu
yang sama.