Perumusan Model Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

IV-30

3.4. Penentuan Tujuan Penelitian

Penentuan tujuan penelitian perlu dilakukan sebelum penelitian karena tujuan penelitian tersebut nantinya akan memberikan arahan bagi peneliti untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan utama dari penelitian ini adalah 4. Memberikan usulan urutan prioritas tindakan voice of engineering dalam merespon keinginan pelanggan. 5. Membuat segmentasi pelanggan dan target pasar pelanggan yang tepat berdasarkan kesamaan persepsi pelanggan terhadap faktor-faktor kualitas pelayanan jasa. 6. Menggambarkan peta posisi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1 dibandingkan dengan pesaingnya.

3.5. Perumusan Model Penelitian

Gambaran model dalam penelitian ini, seperti digambarkan pada gambar 3.4. dan gambar 3.5. dibawah ini : IV-31 Pada gambar model penelitian 1, berdasarkan pada Lima Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa menurut Berry, Zheitml dan Parasuraman, dilakukan penelitian terhadap atribut-atribut pelayanan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1, dengan cara meminta tanggapan respon pelanggan terhadap ekspektasi dan persepsi atribut-atribut dari kelima dimensi kualitas pelayanan jasa tersebut. Hasil dari tanggapan pelanggan, digunakan untuk menentukan Voice of Engineering tindakan-tindakan dari pihak Lembaga Bimbingan Belajar untuk merespon keinginan pelanggan. Hasil akhir dari penelitian ini dengan menggunakan QFD Quality Function Deployment adalah urutan prioritas respon teknis dari voice of engineering untuk merespon kebutuhan dan keinginan pelanggan. Persepsi Pelanggan Respon teknis dari Voice of Engineering Voice of Costumer Suara Pelanggan Gambar 3.4. Model Penelitian 1 Urutan Prioritas Respon Teknis dari Voice of Engineering untuk Merespon Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan Ekspektasi Pelanggan Daya Tanggap Responsiveness Jaminan Assurance Empati Emphaty Kehandalan Reliablity Bukti fisik Tangibles Operational Goal QFD Quality Function Deployment IV-32 Pada gambar model penelitian 2, berdasarkan pada Lima Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa menurut Berry, Zheitml dan Parasuraman, dilakukan penelitian terhadap atribut-atribut pelayanan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1, dengan cara meminta tanggapan respon pelanggan terhadap ekspektasi dan persepsi atribut-atribut dari kelima dimensi kualitas pelayanan jasa tersebut. Hasil dari tanggapan pelanggan ekspektasi dan persepsi siswa, digunakan untuk membuat segmentasi pelanggan dan target pasar pelanggan, berdasarkan hasil dari hasil segmentasi pelanggan. Dalam penelitian ini, juga dilakukan identifikasi pesaing menurut persepsi responden, untuk mengetahui Persepsi Pelanggan Voice of Costumer Suara Pelanggan Gambar 3.5. Model Penelitian 2 Ekspektasi Pelanggan Daya Tanggap Responsiveness Jaminan Assurance Empati Emphaty Kehandalan Reliablity Bukti fisik Tangibles Cluster Pelanggan Penentuan Segmentasi Pelanggan dan Target Pasar Dari Hasil Segmentasi Pelanggan Penentuan Pesaing dari Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1 Peta Posisi untuk mengetahui Kelebihan dan Kelemahan Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1 dibandingkan dengan Pesaingnya. IV-33 faktor – faktor kualitas pelayanan jasa yang menjadi kelebihan dan kelemahan lembaga bimbingan belajar neutron yogyakarta dibandingkan dengan pesaingnya 3.6. Penentuan Sampel dan Jumlah Sampel Penelitian 1. Sampel untuk kuesioner pendahuluan dan kuesioner penentuan atribut penelitian Metode pengambilan sampel yang digunakan untuk kuesioner pendahuluan dan kuesioner penentuan atribut penelitian adalah metode proportioned stratified random sampling sampling berstrata proporsional. Sampel yang diambil pada setiap group kelas program regular pada kuesioner pendahuluan dan kuesioner penentuan atribut penelitian minimal adalah 30 responden. Berdasarkan pertimbangan tersebut, sampel ditetapkan sebesar 80 responden, dapat dilihat pada tabel 3.1. dibawah ini : Tabel 3.1. Jumlah sampel yang diambil pada kuesioner pendahuluan dan kuesioner penentuan atribut penelitian No. Group Jumlah populasi group orang Jumlah sampel yang diambil orang 1. Kelas 3 SMP 252 21 252 x 80 954 = 2. Kelas 1 SMA 44 4 44 x 954 80 = 3. Kelas 2 SMA IPA 20 2 20 x 954 80 = 4. Kelas 2 SMA IPS 21 2 21 x 954 80 = 5 Kelas 3 SMA IPA 429 36 429 x 954 80 = 6. Kelas 3 SMA IPS 188 16 188 x 954 80 = Total 954 80 Sumber: Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1. Kuesioner pendahuluan dalam penelitian ini merupakan jenis kuesioner terbuka. Dimana, pengisian jawaban dalam kuesioner tidak ada campur tangan dari peneliti. Jadi pengisian jawaban dalam kuesioner, murni pendapat responden. Sedangkan kuesioner penentuan atribut IV-34 penelitian merupakan jenis kuesioner tertutup. Dimana, responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. 2. Sampel untuk kuesioner ekspektasi dan persepsi Metode pengambilan sampel yang digunakan untuk kuesioner ekspektasi dan persepsi adalah metode proportioned stratified random sampling sampling berstrata proporsional. Pengambilan sampel minimum untuk penyebaran kuesioner ekspektasi dan persepsi menggunakan rumus Slovin : Rumus Slovin ini dinyatakan dengan : 2 1 e N N n + = 282 05 . . 954 1 954 2 = + = n responden. Sehingga, jumlah sampel minimum untuk pengambilan kuesioner ekspektasi dan persepsi sebanyak 282 responden. Berdasarkan pertimbangan tersebut, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 350 responden. Tabel 3.2. Jumlah sampel yang diambil pada kuesioner ekspektasi dan persepsi. No. Group Jumlah populasi group orang Jumlah sampel yang diambil orang 1. Kelas 3 SMP 252 92 252 x 350 954 = 2. Kelas 1 SMA 44 16 44 x 954 350 = 3. Kelas 2 SMA IPA 20 7 20 x 954 350 = 4. Kelas 2 SMA IPS 21 8 21 x 954 350 = 5 Kelas 3 SMA IPA 429 157 429 x 954 350 = 6. Kelas 3 SMA IPS 188 69 188 x 954 350 = Total 954 350 Sumber: Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1. IV-35 Kuesioner ekspektasi dan persepsi dalam penelitian ini merupakan kuesioner semi terbuka. Pengisian jawaban dalam kuesioner, selain responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti, juga terdapat pengisian jawaban dalam kuesioner yang tidak ada campur tangan dari peneliti. 3. Sampel untuk kuesioner identifikasi pesaing Pengambilan sampel pada kuesioner identifikasi pesaing adalah secara purposive pada masing-masing group kelas program reguler, yaitu sampel ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1, yang pernah mengikuti les diLembaga Bimbingan Belajar lainnya. Sampel yang diambil pada setiap group kelas program regular pada kuesioner identifikasi pesaing, dapat dilihat pada tabel 3.3. dibawah ini : Tabel 3.3. Jumlah sampel yang diambil pada kuesioner identifikasi pesaing. No. Group Jumlah populasi group orang Jumlah sampel yang diambil orang 1. 3 SMP 252 = 252 x 40 954 11 2. 1 SMA 44 = 44 x 40 954 2 3. 2 SMA IPA 20 20 x 40 954 = 1 4. 2 SMA IPS 21 = 21 x 40 954 1 5. 3 SMA IPA 429 = 429 x 40 954 18 6. 3 SMA IPS 188 = 188 x 40 954 8 954 40 Sumber: Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1. Sampel yang diambil pada setiap group kelas program regular pada kuesioner identifikasi pesaing minimal adalah 30 responden. Kuesioner identifikasi pesaing dalam penelitian ini merupakan kuesioner terbuka. IV-36 Dimana, pengisian jawaban dalam kuesioner tidak ada campur tangan dari peneliti. 4. Sampel untuk kuesioner penentuan posisi Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1 dan pesaingnya Kuesioner penentuan posisi Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1 dan pesaingnya merupakan kuesioner pemberian ranking atau skala dari yang tertinggi hingga terendah terhadap Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta dan pesaingnya berdasarkan faktor – fakor kualitas pelayanan jasa. Sampel yang diambil pada setiap group kelas program regular pada kuesioner penentuan posisi Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1 dan pesaingnya, dapat dilihat pada tabel 3.4. dibawah ini : Tabel 3.4. Jumlah sampel yang diambil pada kuesioner penentuan posisi neutron yogyakarta cabang klaten 1 dan pesaingnya No. Group Jumlah populasi group orang Jumlah sampel yang diambil orang 1 3 SMP 252 = 252 x 65 954 17 2 1 SMA 44 = 44 x 65 954 3 3 2 SMA IPA 20 20 x 65 954 = 1 4 2 SMA IPS 21 = 21 x 65 954 1 5 3 SMA IPA 429 = 429 x 65 954 29 6 3 SMA IPS 188 = 188 x 65 954 13 954 65 Sumber: Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1. Pengambilan sampel minimal untuk penyebaran kuesioner penentuan posisi Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1 dan pesaingnya menggunakan aturan dalam Analisis Multivariat. Menurut Singgih Santosa 2002 untuk setiap variabel independen pada analisis multivariat sebaiknya [ 5 sampai 20 ] x jumlah variabel independen. Jumlah variabel independen pada kuesioner penentuan posisi Neutron Yogyakarta Cabang IV-37 Klaten 1 dan pesaingnya adalah 13 faktor. Maka, jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 5 x 13 faktor yaitu 65 responden. Kuesioner penentuan posisi Neutron Yogyakarta Cabang Klaten 1 dan pesaingnya dalam penelitian ini merupakan kuesioner terbuka. Dimana, pengisian jawaban dalam kuesioner tidak ada campur tangan dari peneliti.

3.7. Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner Pendahuluan