Analisis Korespondensi TINJAUAN PUSTAKA

IV-19 Tahap profiling meliputi penggambaran karakteristik dari setiap cluster untuk menjelaskan bahwa masing-masing cluster adalah berbeda berdasar dimensi-dimensi tertentu.

2.7. Analisis Korespondensi

Analisis korespondensi Correspondence Analysis merupakan teknik multivariat yang bertujuan untuk mereduksi dimensi dan memetakan persepsi. Analisis korespondensi termasuk dalam teknik komposisional karena peta perseptual berdasar pada asosiasi antara objek dan sekumpulan karakteristik atribut yang ditentukan oleh peneliti Hair et. al., 1998. Langkah-langkah analisis korespondensi dapat dibagi dalam tiga tahap tahap, yaitu: 1. Penentuan Tujuan Analisis Tujuan analisis korespondensi terbagi menjadi dua, yaitu mengasosiasikan kategori baris atau kolom dan mengasosiasikan kategori baris dan kolom. Dalam mengasosiasikan kategori baris atau kolom analisis korespondensi digunakan untuk menguji asosiasi antara variabel hanya pada baris saja atau kolom saja. 2. Penyusunan Desain Riset Analisis Korespondensi hanya memerlukan matriks segi empat tabulasi silang yang berisi angka-angka non-negatif. Baris dan kolom tidak perlu didefinisikan artinya terlebih dahulu atribut tidak selalu berupa baris atau kolom, tapi mewakili respon terhadap satu atau lebih variabel. 3. Pengujian Asumsi Analisis korespondensi seperti halnya analisis skala multi dimensional, relatif tidak mempunyai asumsi penting. Asumsi mendasar adalah memastikan bahwa objek adalah dapat dibandingkan dan memastikan kelengkapan atribut yang digunakan. 4. Proses dan Penilaian Overall Fit IV-20 Dengan tabel tabulasi silang cross-tabulation table, frekuensi kombinasi baris-kolom dari kategori yang berhubungan dengan kombinasi lainnya berdasar pada frekuensi marginal. Untuk menilai overall fit, harus dilakukan identifikasi jumlah dimensi yang sesuai dan tingkat kepentingannya. 5. Interpretasi Hasil Ketika dimensi ditentukan, maka dilakukan identifikasi asosiasi kategori dengan kategori lain berdasar kedekatannya setelah proses normalisasi yang tepat. Kemudian penentuan perbandingan akan dilakukan terhadap kategori baris atau kolom atau keduanya.

2.8. Analisis Asosiasi