Litosfer dan Pedosfer
47 b. Gerak orogenetik
Gerak orogenetik
yaitu gerak lapisan kulit bumi yang cepat, merupakan gerakan pembentuk pegunungan, berupa gerakan vertikal dan horizontal sehingga menimbulkan
peristiwa dislokasi atau perpindahan letak lapisan kulit bumi. Gerak orogenetik menimbulkan lipatan dan patahan.
1 Lipatan atau kerutan kulit bumi adalah gerakan tekanan horizontal menyebabkan
lapisan kulit bumi yang elastis berkerut dan melipat sehingga relief bumi berbentuk pegunungan.
Punggung lipatan disebut antiklinal dan lembah lipatan disebut sinklinal. Bagian- bagian lain dari antiklinal dan sinklinal ialah sayap antiklinal, sayap sinklinal, dan
sayap tengah lihat Gambar 3.12.
Berikut macam-macam lipatan bumi. a Lipatan tegak, arah tenaga horizontal dari
kanan kiri sama kuat. lihat Gambar 3.13iii
b Lipatan condong atau miring, kekuatan tenaga horizontal tidak sama. lihat
Gambar 3.13i c Lipatan rebah, tenaga horizontal berasal
dari satu arah. lihat Gambar 3.13iii, iv, v
d Lipatan kelopak, tenaga horizontal searah, tetapi agak panjang.
Punggung lipatan disebut antiklinal, lembah lipatan disebut sinklinal.
2 Patahan atau retakan kulit bumi adalah
gerakan tekanan horizontal dan vertikal menyebabkan kulit bumi yang rapuh menjadi
retak atau patah.
Gambar 3.12 Antiklinal dan sinklinal
garis puncak puncak antiklinal
garis sinklinal
poros antiklinal poros sinklinal
sayap antiklinal sayap tengah
sayap sinklinal
Sumber: Geologi Umum
Gambar 3.13 Beberapa jenis
penampang lipatan
Sumber: Geologi Umum
i ii
iii iv
v vi
vii
48
Nuansa Geografi SMAMA Kelas X
Patahan merupakan gejala yang sangat umum pada batuan, terutama pada
batuan yang berlapis-lapis seperti pada batuan sedimen lihat Gambar 3.14 dan
Gambar 3.15.
Jika sebuah jalur batuan terletak di antara dua bagian yang tinggi dan setiap bagian-
bagian tersebut dipisahkan oleh bidang- bidang patahan, maka bagian ini disebut
graben
atau slenk, jalur batuan yang tinggi disebut horst. Misalnya, daerah
Patahan Semangko, suatu sistem patahan yang memanjang dari Sumatra Utara
sampai Teluk Semangko di Sumatra Selatan.
Macam-macam patahan: a tanah patah naik disebut horst,
b tanah patah turun disebut slenk atau graben, dan c tanah patah naik bungkuk atau bergelombang disebut fleksur.
4. Lempeng tektonik
Litosfer di atas astenosfer atau mantel bersifat elastis atau cair sehingga mudah pecah atau terkoyak akibat arus konveksi di astenosfer. Litosfer yang pecah tersebut membentuk
kepingan yang disebut lempeng litosfer.
Berikut prinsip-prinsip pergeseran lempeng litosfer. a. Lempeng litosfer saling bertumbukan divergensi sehingga lempeng litosfer menyusup
di bawah lempeng litosfer lainnya. b. Lempeng litosfer saling berpapasan membentuk sesar mendatar.
c. Lempeng litosfer saling memisah membentuk penggungan di tengah samudra.
Gambar 3.14 Diagram yang melukiskan
struktur dan jenis patahan Dari Van Engelen dan Caster
Sumber: Geologi Umum
a c
d b
e
Gambar 3.15 Beberapa macam patahan
Sumber: Geologi Umum
b
a :
peralihan fleksur ke patahan
b :
horst c
: patahan tangga
d :
graben e
: daerah patahan
Litosfer dan Pedosfer
49 Pergerakan lempeng litosfer di Indonesia
Adanya gerakan-gerakan benua yang menghimpit Indonesia dapat menimbulkan gempa. Arah gerakan dapat dilihat pada peta berikut. Lempeng litosfer Hindia – Australia
bergerak ke utara dan lempeng litosfer Pasifik bergerak ke barat. Dengan demikian, lempeng-lempeng litosfer tersebut saling bertabrakan. Tempat terjadinya pertumbukan
lempeng litosfer merupakan jalur kegiatan orogen membentuk pegunungan, yang meliputi gejala-gejala penebalan kerak benua, pengerutan lapisan, dan tempat pertumbuhan benua.
Pertemuan lempeng litosfer di Indonesia memberi beberapa ciri khas terhadap wilayah Indonesia sebagai berikut.
a. Fisiografi
Perbedaan relief yang menonjol, yaitu perkembangan geologi Indonesia bagian barat terdiri atas pulau-pulau besar, laut yang dangkal, dan tatanan tektonik lebih
sederhana. Perkembangan geologi Indonesia bagian timur terdiri pulau-pulau yang kecil dan laut yang dalam.
b. Kegempaan
Indonesia rawan gempa terutama daerah yang dekat dengan jalur penekukan lempeng litosfer, seperti di sebelah selatan Pulau Sumatra dan Pulau Jawa – Banda.
Lempeng litosfer yang menyusup lempeng litosfer lainnya akan membentuk jalur bergempa.
c. Gunung api
Gunung api berupa busur magmatik, yaitu gunung api yang berjajar membentuk busur mulai Pulau Sumatra – Pulau Jawa – Pulau Bali terus ke timur sejajar jalur
penekukan lempeng litosfer.
d. Pembentukan pegunungan
Lempeng litosfer Hindia – Australia bergerak ke utara, bertumbukan dengan lempeng litosfer Asia Tenggara dan membentuk cembungan memanjang, yaitu
pegunungan, seperti pegunungan Kendeng, Pegunungan Serayu, dan Pegunungan Selatan.
Keterangan: 1. Gerak lempeng
2. Sesar mendatar 3. Busur magmatik
4. Jalur penelukan
subdection zona
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 3.16 Lempeng tektonik