Litosfer dan Pedosfer
59
Akibat pelapukan oleh cuaca, erosi, dan denudasi maka gunung-gunung yang tinggi akan semakin rendah, jurang, atau laut-laut yang dalam akan semakin dangkal hingga
akhirnya semakin ratalah relief suatu daerah dan terjadilah peneplain.
Orogenese pembentukan gunung-
gunung selalu diikuti oleh glyptogenese pengikisan-pengikisan. Pengikisan-
pengikisan ini mengakibatkan terjadinya litogenese
pengendapan-pengendapan. Ketiga peristiwa ini selalu terjadi
berturut-turut dan berulang-ulang sehingga permukaan bumi selalu
mengalami perubahan. Peristiwa yang berurutan ini disebut siklus atau daur
geologi
. Tanah merupakan bagian dari lahan.
Sebagai tempat tumbuhnya tanaman, tanah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan tersebut tergantung pada ciri dan sifat tanah. Tanah terjadi dari
batuan induk, berubah menjadi bahan induk tanah, dan berangsur-angsur menjadi lapisan tanah bawah, yang akhirnya terbentuk tanah atas dalam waktu lama.
Faktor pembentuk tanah sebagai berikut.
a. Bagan induk
Bahan induk akan membentuk tanah berasal dari bahan anorganik yang terdiri batun beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf yang telah dibahas di muka. Bahan
organik berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan yang membusuk.
b. Iklim
Unsur iklim berupa suhu dan curah hujan. Suhu udara memengaruhi amplitudo suhu pada siang dan malam, sedangkan curah hujan, yaitu intensitas dan jumlah hujan
merupakan tenaga yang memperkuat erosi berpengaruh dalam pembentukan tanah.
c. Relief atau topografi
Relief yang tidak rata berpengaruh terhadap ketebalan tanah. Tanah pada daerah yang datar lebih tebal karena proses sedimentasi daripada di daerah yang miring.
d. Organisme
Organisme beberapa hewan dan tumbuhan yang bermanfaat dalam proses pelapukan maupun pembentukan humus.
e. Waktu
Tanah merupakan benda-benda alam yang terus-menerus berubah akibat pencucian dan pelapukan sehingga tanah semakin tua dan menjadi tandus. Oleh karena proses
pembentukan tanah terus berlanjut maka bahan induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.
Orogenese pembentukan
gunung Glyptogenese
denudasi
Lithogenese pembentukan
lapisan sedimen
Gambar 3.28 Daur geologi
60
Nuansa Geografi SMAMA Kelas X
Tugas
Carilah artikel di koran, majalah, atau internet mengenai berita-berita tentang bencana erosi atau tanah longsor. Buatlah kliping dari artikel-arikel yang Anda
peroleh. Kumpulkan hasilnya kepada guru untuk mengisi perpustakaan sekolah.
E Pemanfaatan Tanah
Telah dibahas di muka bahwa tanah merupakan bagian dari lahan. Berikut kita pelajari pemanfaatan lahan.
1. Lahan potensial Lahan potensial
adalah lahan yang mempunyai potensi jika dimanfaatkan manusia. Berikut tiga lahan potensial dan manfaatnya bagi kehidupan manusia.
a. Lahan di daerah pantai
Pemanfaatan lahan di daerah pantai, antara lain, 1 untuk industri garam: Sumenep – Madura,
2 untuk tambak payau: pantai utara Jawa, 3 untuk sawah pasang surut: di pantai Sumatra Timur dan Kalimantan Selatan,
4 untuk pelabuhan dengan ciri-ciri:
a pantai cekungan teluk, b pantai dalam dan tergenang air,
c pantai stabil tidak bergerak, d bukan daerah erosi endapan lumpur, dan
e ombak tidak besar.
b. Lahan di datran rendah
Pemanfaatan lahan di dataran rendah, antara lain, 1 untuk tegal, penanaman yang menggantungkan air hujan;
2 untuk sawah irigasi dengan irigasi teratur dari air hujan atau waduk; 3 untuk sawah tadah hujan yaitu pengairannya tergantung air hujan;
4 untuk perkebunan seperti tanaman kelapa sawit, tembakau, dan rami;
a erfpacht, yaitu perkebunan dengan menyewa pemerintah selama 75 tahun, b konsesi ,yaitu perkebunan yang seizin raja-raja yang berkuasa,
c TRI, yaitu perkebunan dengan menyewa tanah penduduk Tebu Rakyat
Intensifikasi.
c. Lahan di dataran tinggi
Pemanfaatan lahan di dataran tinggi, antara lain, 1 untuk perkebunan dengan ditanami kopi, teh, kina, cengkih, dan sayur-sayuran.
Pelestarian dari erosi harus ditingkatkan agar lapisan atas tidak tandus;