Daerah konvergensi antartropik DKAT DKAT

Atmosfer 85 C Iklim Iklim adalah rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang luas dan dalam jangka waktu yang lama, sedangkan cuaca hanya terjadi pada suatu wilayah tertentu pada suatu saat, misalnya, angin, hujan, suhu udara, kelembapan udara, dan keadaan awan. Macam-macam iklim 1. Iklim matahari Iklim matahari adalah iklim yang didasarkan pada banyak atau sedikitnya sinar matahari atau letak kedudukan matahari dilihat dari bumi. Iklim matahari ada empat macam, yaitu: a. iklim tropis 23½ o LU – 23½ o LS, b. iklim subtropis 23½ o – 40 o LU dan 23½ o – 40 o LS, c. iklim sedang 40 o – 66½ o LU dan 40 o – 66½ o LS, d. iklim kutub 66½ o – 90 o LU dan 66½ o – 90 o LS. Peredaran semu matahari Kita telah mengetahui bahwa bumi beredar mengelilingi matahari berevolusi. Selama berevolusi, sumbu bumi membentuk sudut 23½ o terhadap garis lurus pada eliptika garis edar planet bumi terhadap matahari. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan intensitas penyinaran di daerah ekuator 0 o – 23½ o . Perubahan intensitas penyinaran tersebut karena: a. tanggal 21 Maret matahari berada di atas garis khatulistiwa 0 o , b. tanggal 21 Juni matahari berada di 23½ o LU garis balik utara, c. tanggal 23 September matahari kembali berada di khatulistiwa 0 o , d. tanggal 22 Desember matahari berada di 23½ o LS garis balik selatan. Proses di atas terjadi sepanjang tahun dan dikenal dengan sebutan peredaran semu matahari disebut peredaran semu karena seolah-olah matahari memiliki lintasan edar, padahal peredaran tersebut dipengaruhi oleh revolusi bumi. iklim dingin iklim sedang iklim subtropis iklim tropis iklim subtropis iklim sedang iklim dingin EKUATOR Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 4.12 Pembagian zona iklim berdasarkan letak lintang 86 Nuansa Geografi SMAMA Kelas X Gambar 4.13 Kemiringan sumbu bumi berevolusi Sumber: Pustaka Pengetahuan Modern: Bintang dan Planet Musim panas mulai di belahan bumi utara; siang terpanjang Musim semi mulai di belahan bumi utara Siang dan malam sama panjang di mana-mana Musim dingin mulai di belahan bumi utara; siang terpendek Musim panas mulai di belahan bumi selatan; siang terpanjang Siang dan malam sama panjang di mana-mana Musim gugur mulai di belahan bumi utara Musim dingin mulai di belahan bumi selatan; siang terpendek Musim gugur mulai di belahan bumi selatan 21 Maret 22 Desember 23 September 21 Juni Musim semi mulai di belahan bumi selatan

2. Iklim fisis

Iklim fisis terjadi karena pengaruh alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis. Adapun yang termasuk dalam iklim fisis adalah iklim benua, iklim laut, iklim dataran tinggi, dan iklim gunung.

a. Iklim benua kontinental

Iklim benua terdapat di daerah daratan yang amat luas. Misalnya, Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan Nevada. Amplitudo harian dan tahunan besar siang 52 o C, malam -2 o C. Suhu pada musim panas tinggi, sedangkan pada musim dingin rendah. Kadang kala terjadi hujan es, petang hari sering terjadi hujan zenital dan tiupan angin lemah.

b. Iklim laut

Iklim laut terdapat di daerah tropis dan subtropis. Suhu tahunan dan harian hampir sama, sifatnya banyak hujan.

c. Iklim dataran tinggi

Iklim dataran tinggi mengalami perubahan suhu harian dan tahunan, tekanan rendah, sinar matahari terik, dan hanya mengandung sedikit uap air.

d. Iklim gunung

Perbedaan suhu musim panas dan dingin kecil, di luar daerah tropis iklim menyerupai iklim laut, di pegunungan banyak turun salju dan tiupan angin kencang.

3. Iklim menurut Junghuhn

Iklim menurut Junghuhn didasarkan pada ketinggian tempat. a. Iklim panas, ketinggian 0 m – 700 m, suhu 26,3 o C – 22 o C. b. Iklim sedang, ketinggian 700 m – 1.500 m, suhu 22 o C – 17,1 o C. Atmosfer 87 c. Iklim sejuk, ketinggian antara 1.500 m – 2.500 m, suhu 17,1 o C – 11,1 o C. d. Iklim dingin, ketinggian lebih dari 2.500 m, suhu kurang dari 11,1 o C.

4. Iklim menurut W. Koppen

Iklim menurut W. Koppen didasarkan pada suhu, banyaknya curah hujan, dan penguapan. Iklim W. Koppen dibagi menjadi lima. a. Iklim A iklim tropik meliputi iklim berikut ini. 1 Iklim Af : iklim hutan hujan tropis. 2 Iklim Am : iklim hujan tropis dengan musim kering yang pendek. 3 Iklim Aw : iklim hujan tropis yang kering pada musim dingin. b. Iklim B iklim kering meliputi iklim berikut ini. 1 Iklim Bs : iklim stepa padang rumput. 2 Iklim Bw : iklim padang pasir atau iklim gurun. c. Iklim C iklim hujan sedang meliputi iklim berikut ini. 1 Iklim Cf : iklim hujan sedang yang tidak pernah kering. 2 Iklim Cs : iklim hujan sedang yang kering pada musim panas. 3 Iklim Cw: iklim hujan sedang yang kering pada musim dingin. d. Iklim D iklim hutan salju atau iklim boreal meliputi iklim berikut ini. 1 Iklim Df : iklim hutan salju yang basah. 2 Iklim Dw: iklim hutan salju yang kering pada musim dingin. e. Iklim E iklim kutub meliputi iklim berikut ini. 1 Iklim Et : iklim tundra. 2 Iklim Ef : iklim kutub yang selalu tertutup salju abadi. Pembagian iklim menurut W. Koppen untuk wilayah Indonesia a. Iklim Af di Sumatra, Kalimatan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. b. Iklim Am di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Kepulauan Kei, Kepulauan Aru, dan Papua bagian selatan. c. Iklim Cw di beberapa pegunungan tinggi di Sumatra dan Kalimantan. d. Iklim Aw di Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara. e. Iklim Cf di gunung-gunung tinggi di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. f. Iklim Cw di Pegunungan Jawa Timur dan Nusa Tenggara. Jumlah hujan pada bulan terkering A w A m A f C w A f 6 4 3 2 1.000 1.250 1.500 2.000 2.500 mm Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 4.14 Perhitungan iklim menurut Koppen