108
Nuansa Geografi SMAMA Kelas X
Manfaat sungai
Sungai dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan, antara lain, a. irigasi,
f. perikanan darat, b. sumber air minum,
g. tenaga listrik, c. transportasi,
h. rekreasi, dan d. sumber mineral,
i. wahana olahraga. e. sumber bahan bangunan,
Beberapa bentukan alam sungai sebagai berikut. a. Kipas aluvial alluvial fan: bentuk seperti kipas, terjadi dari akumulasi gravel dan
pasir. b. Meander: bentuk sungai yang berkelok-kelok, terjadi karena adanya reaksi dari aliran
sungai terhadap batu-batuan yang relatif homogen dan kurang resisten terhadap erosi. c. Delta: suatu endapan yang terdapat di ujung aliran muara sungai.
d. Dataran banjir flood plain: hasil pengendapan sedimen pada bekas aliran yang ditinggalkan oleh banjir.
e. Oxbow lake danau kali mati: merupakan hasil atau bentukan meander sungai yang terputus dan terpisah dari sungai induk.
Adapun cara melestarikan sungai, antara lain. a. digalakkan prokasih program kali bersih,
b. kelestarian hutan dijaga dengan cara menghindari penebangan hutan secara liar, c. melarang pembuangan limbah pabrik di sembarang tempat,
d. penambangan pasir dan batu di sungai harus ada izin, serta e. larangan membuang sampah di sungai.
Lembah berbentuk V
Kipas Aluvial Tepi sungai
Delta Dataran banjir
Oxbow lake Teras sungai
Gambar 5.7 Bentukan alam sungai
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Hidrosfer
109 3. Danau
Danau berbentuk cekungan, merupakan genangan air yang sangat luas dan bersumber dari mata air, air hujan, sungai, atau gletser.
Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan menjadi enam.
a. Danau tektonik
Danau tektonik terjadi akibat tenaga tektonik. Misalnya, patahan dan slenk. Misalnya, Danau Tempe, Danau Poso, dan Danau Tondano.
b. Danau vulkanik
Danau vulkanik terjadi akibat tenaga vulkanik gunung berapi maka danau jenis ini disebut juga danau kawah. Misalnya, Danau Segara Anak Rinjani, Danau Batur
Bali, dan Danau Kerinci Sumara Barat.
c. Danau tektovulkanik
Danau tektovulkanik terjadi dari gabungan antara vulkanik dan tektonik. Misalnya, Danau Toba Sumatra.
d. Danau karst atau danau doline
Danau ini terdapat pada daerah karst atau batu kapur.
e. Danau karena pencairan es
Danau ini terdapat di kaki gunung atau pegunungan
bersalju.Misalnya, di Pegu- nungan Jaya Wijaya Papua,
dan Pegunungan Alpen.
f. Danau buatan
Danau buatan terjadi akibat sungai yang dibendung,
disebut juga waduk. Misalnya, waduk Jatiluhur Jawa Barat,
waduk Kedungombo Jawa Tengah, dan waduk Riam
Kanan Kalimantan Selatan.
Menurut macam airnya, ada dua jenis danau.
a. Danau air tawar
Dikatakan danau air tawar karena airnya tawar, terdapat di daerah basah humid, biasanya mayoritas air berasal dari air hujan. Contohnya, hampir semua danau di
Indonesia.
Gambar 5.8 Danau Grinnel di Taman Nasional
Gletser, mata airnya berasal dari pencairan es
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer
110
Nuansa Geografi SMAMA Kelas X
b. Danau air asin
Dikatakan danau air asin karena airnya asin, terdapat di daerah arid atau semiarid, penguapan kuat, dan tidak memiliki aliran keluar. Misalnya, Great Salt Lake di
Amerika dan Laut Mati di Yordania. Pada perkembangannya, danau dimanfaatkan penggunaannya untuk hal-hal sebagai
berikut. a. Irigasi.
d. Pariwisata atau rekreasi. b. Tenaga pembangkit.
e. Perhubungan atau transportasi. c. Perikanan.
f. Wahana olaraga.
4. Rawa
Rawa biasanya terdapat di daerah sekitar muara sungai yang cukup besar, merupakan wilayah lumpur dengan kadar air relatif tinggi. Jenis rawa ada dua macam.
a. Rawa yang airnya selalu tergenang
Rawa ini airnya selalu tergenang, kondisi air sangat asam sehingga sulit terdapat bentuk kehidupan terutama binatang.
b. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
Rawa ini airnya tawar, berasal dari sungai pada saat air laut pasang dan relatif mengering pada saat air surut. Rawa jenis ini sering dimanfaatkan sebagai areal sawah
pasang surut.
5. DAS daerah aliran sungai
DAS atau daerah aliran sungai ialah sebuah sungai beserta beberapa anak sungainya yang ada
pada suatu daerah. Dengan kata lain, bahwa daerah aliran sungai adalah wilayah tampungan air yang
masuk ke wilayah air sungai yang lebih besar dan berakhir pada suatu keluaran muara.
Di Indonesia, terdapat sekitar 8.000.000 hektar lahan dari 36 DAS yang kini berada dalam kondisi
kritis. Areal hutan khususnya di daerah hulu sungai telah berubah menjadi semak belukar, bahkan
dapat dikatakan gundul. Permasalahan yang terjadi pada DAS di Indonesia pada umumnya adalah
banjir. Banjir dapat menyebabkan produktivitas tanah menurun, terjadinya pengendapan lumpur,
serta dapat merusakkan irigasi dan sarananya.
Oleh karena itu, untuk menanggulangi masalah banjir, di daerah hulu harus banyak tumbuhan atau vegetasinya karena posisi daerah hulu sebagai daerah penyangga. Hal ini
perlu dijaga supaya debit air tetap seimbang, baik di musim kemarau maupun di musim hujan.
Gambar 5.9
Penampang DAS
Sumber: Pustaka Pengetahuan Modern: Seri Planet Bumi