Kontrol Validitas Internal METODE PENELITIAN

30 Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas Besarnya r Tingkat Reliabilitas Reliabilitas Kecil Reliabilitas Rendah Reliabilitas Sedang Reliabilitas Tinggi Reliabilitas Sangat tinggi Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas pada instrumen yang di ujicobakan, diperoleh nilai 0.506, artinya reliabilitas soal Sedang. 3. Tingkat Kesukaran Soal Untuk mengetahui bermutu atau tidaknya butir item tes matematika dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki masing- masing butur item tersebut. Butir item tes tersebut dapat dinyatakan sebagai butir item tes yang baik, apabila butir item tes tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Rumus tingkat kesukaran soal: T T I S IK  Keterangan : IK = Tingkat kesukaran S T = jumlah skor yang diperoleh seluruh siswa pada satu butir yang diolah I T = jumlah skor idealmaksimum yang diperoleh pada stu soal itu Perhitungan tingkat kesukaran diinterpretasikan menggunakan kriteria tingkat kesukaran butir soal seperti berikut: 31 Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran Interpretasi IK = 0,00 Terlalu Sukar 0,00 IK ≤ 0,30 Sukar 0,30 IK ≤ 0,70 Sedang 0,70 IK ≤ 1,00 Mudah IK = 1,00 Terlalu Mudah Berdasarkan hasil perhitungan, dari 5 soal valid diperoleh 2 soal dengan kategori mudah, 2 soal dengan kategori sedang dan 1 soal dengan kategori sukar. Tabel 3.6 Hasil Uji Kesukaran Instrumen Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 194 80 172 266 278 72 280 262 Sekor Tertinggi 240 240 360 360 360 360 360 360 IK 0,808 0,333 0,477 0,738 0,772 0,2 0,778 0,728 Tingkat Kesukaran M SD SD M M S M M Keterangan : M Mudah, SD Sedang, S Sukar 4. Daya Pembeda Pengujian daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan 32 peserta tes yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk pengujian daya pembeda adalah sebagai berikut: 4 Keterangan : D = Indeks daya beda ∑ A = jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas ∑ B = jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah n A = jumlah peserta tes kelompok atas n B = jumlah peserta tes kelompok bawah Tabel 3.7 Indeks Daya Pembeda Daya beda soal Keterangan D ≤ 0 Sangat Jelek maka Butir soal dihilangkan 0,00 D ≤ 0,20 Daya Pembeda Jelek 0,20 D ≤ 0,40 Daya Pembeda Cukup 0,40 D ≤ 0,70 Daya Pembeda Baik 0,70 D ≤ 1,00 Daya Pembeda Baik sekali Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh daya pembeda dengan kriteria cukup sebanyak 5 soal, jelek sebanyak 3 soal. Hasil uji validitas, taraf kesukaran dan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.8 4 Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Realibilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2006,cek ke-3, h.31 B A n B n A     D 33 Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen No. Soal Validitas Taraf Kesukaran Daya Beda Keterangan 1 In Vialid Mudah Jelek Tidak digunakan 2 Valid Sedang Cukup Digunakan 3 Valid Sedang Cukup Digunakan 4 In Valid Mudah Jelek Tidak digunakan 5 In Valid Mudah Jelek Tidak digunakan 6 Valid Sukar Cukup Digunakan 7 Valid Mudah Cukup Digunakan 8 Valid Mudah Cukup Digunakan

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah pengujian hipotesis mengenai perbedaan dua rata – rata populasi. Uji yang digunakan adalah uji – u. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu: 1 Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Analalisis data yang digunakan adalah uji chi-kuadrat. 5 a Menentukan hipotesis H o : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H 1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal 5 Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial: Dilengkapi dengan Output Program SPSS, Jakarta: PT. Rosemata Sampurna, 2010, h.111. 34 b Data dikelompokan dalam daftar distribusi frekuensi  Rumus banyak kelas interval aturan Sturges K = 1 + 3,3 logn, dengan n banyaknya subjek.  Rentang R = skor terbesar – skor terkecil  Panjang kelas interval P = c Cara dengan rumus:    E E O f f f 2 2  Keterangan:  2 = Nilai statistic hitung chi-square = frekuensi observasi = frekuensi ekspektasi K = Bawah kelas d Cari  dengan derajat kebebasan dk = K- 3 ,K adalah Banyak kelas. e Kriteria pengujian: Jika   , maka H diterima dan H 1 ditolak Jika   , maka H 1 diterima dan H ditola f Kesimpulan Jika   , sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Jika   , sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.

b. Uji kesamaan Dua Varians Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh memiliki variasi atau keragaman nilai yang sama atau secara satistik sama. Pengujian homogenitas varians kedua kelas data 35 posttest kelas eksperimen dan kontrol dalam penelitian ini menggunakan Uji-F. Langkah-langkah yang dilakukan adalah: 6 a Perumusan Hipotesis H o : Varians sampel kedua kelas data homogen H 1 : Varians sampel kedua kelas data tidak homogen b Hipotesis Statistik c Cari dengan Rumus: dimana ∑ ∑ Keterangan : = kelompok yang mempunyai varians besar = kelompok yang mempunyai varians kesil d Menentukan taraf signifikan α, taraf signifikansi yang digunakan yakni nilai α = 0,05. e Hitung dengan db 1 = n 1 -1 untuk pembilang db 2 = n 2 -1 untuk penyebut. = F α n 1 -1, n 2 -1 f Tentukan kriterian pengujian H ,yaitu: Jika : maka diterima dan H 1 ditolak. Jika : maka ditolak dan H 1 diterima. g Menarik Kesimpulan Jika tabel hitung F F  : Varians sampel kedua kelas data homogen. Jika tabel hitung F F  : Varians sampel kedua kelas data tidak homogen. 6 Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial: Dilengkapi dengan Output Program SPSS, Jakarta: PT. Rosemata Sampurna, 2010.h.118 36 2 Pengujian PerbedaanDua Rata-rata Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan antara hasil belajar matematik siswa yang diajarkan dengan strategi REACT dengan siswa yang tidak diajarkan dengan strategi REACT. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Merumuskan Hipotesis, H dan 1 H . Adapun hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: 1  : Rata-rata posttest hasil belajar siswa kelas eksperimen. 2  : Rata-rata posttest hasil belajar siswa kelas kontrol. 1. Jika menggunakan Uji-t, maka: H : 2 1    H 1 : 2 1    Jika Hasil penghitungan Uji-t Berdistribusi tidak normal maka dilakukan penghitungan dengan menggunakan Uji-U b. Menentukan taraf signifikansi, taraf signifikansi yang digunakan yakni nilai α = 0,05, dengan 30 1  n 30 2  n . c. Kriteria Pengujian Jika kedua rata-rata skor berdistribusi normal dan homogen, uji statistik yang digunakan adalah Uji- t. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: 7 2 2 2 1 2 1 2 1 n s n s X X t    dengan ; 7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2008, h. 197.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan pemecahan masalah strategi working backward terhadap hasil belajar Matematika siswa

1 8 185

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui pendekatan kontekstual pada konsep sumber daya alam di MI Terpadu Raudlatul Ulum Bedahan

0 3 140

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual pada pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV di SDN Neglasari 02

1 13 149

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Mo

0 2 13

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Siswa Kelas VIII

0 2 16

PENGARUH STRATEGI REACT DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating And Transferring (REACT) Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Minat Bel

0 9 18

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN REACT Peningkatan Komunikasi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran React (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Pati Tahun 20

0 2 17

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GARIS DAN SUDUT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP.

5 28 284

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP HASIL BELAJAR FLUIDA DINAMIS SISWA DI SMA

0 0 16

Pengaruh Strategi React Terhadap Penalaran Induktif Matematis Dan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMP

0 1 12