Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontekstual Strategi

18 dengan kehidupannya. Melalui permasalahan tersebut siswa mengaplikasikan konsep-konsep yang telah ia pahami dari tahapan atau kegiatan sebelumnya. 4. Cooperating Pembelajaran berkelompok telah dimulai saat siswa diberikan ilustrasi yaitu pada tahap relating. Bersama teman sekelompoknya siswa dapat saling berbagi pengetahuan. Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan gagasan-gagasannya dalam presentasi dan tanya jawab. Guru berperan sebagai fasilitator dan menghidupkan jalannya diskusi sambil membimbing dan meluruskan pemahaman siswa. 5. Tranferring Bentuk kegiatan ini berupa pemahaman konsep yang baru bagi siswa. Masalah yang disajikan sedikit berbeda dari masalah yang biasanya diberikan. Letak perbedaannya bisa dari konteks yang digunakan ataupun kombinasi konsep yang digunakan dalam penyelesaian masalah. 3 Pengertian Pendekatan Pembelajaran konvensional Pendekatan konvensional merupakan suatu istilah pembelajaran yang lazim diterapkan dalam pengajaran matematika. Konvensional adalah sebuah pembelajaran secara klasikal yang biasa digunakan oleh setiap pendidikan untuk mendidik siswanya. Didalam pembelajaran konvensional, guru memiliki peranan yang sangat penting. Guru dituntut untuk menjelaskan materi dari awal hingga akhir pelajaran untuk menjamin materi tersebut dapat dipahami oleh siswa, jadi pada proses pembelajaran konvensional lebih berpusat pada guru. Pendekatan konvensional menyebabkan siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran yang berlangsung lebih berpusat pada guru dan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi satu arah. Hal ini menyebabkan kurangnya interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa. Siswa lebih banyak mendengarkan, mencatat, dan akhirnya menghafal penjelasan yang diberikan oleh guru. Dalam proses pembelajaran siswa hanya sekali-kali bertanya mengenai hal-hal yang disampaikan oleh guru dan biasanya hal tersebut dilakukan oleh siswa yang sama. Sehingga proses pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif. 19 Menurut Roestiyah N.K, pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh para guru. Bahwa, pembelajaran konvensional tradisional pada umumnya memiliki kekhasan tertentu, misalnya lebih mengutamakan hapalan dari pada pengertian, menekankan pada keterampilan berhitung, mengutamakan hasil daripada proses, dan pengajaran berpusat pada guru. 20 Metode mengajar yang lebih banyak digunakan guru dalam pembelajaran konvensinal adalah metode ceramah. Metode ceramah adalah metode mengajar yang menyampaikan materi pelajaran dengan cara lisan. Menurut Zulfiani dkk, metode ceramah sebaiknya digunakan apabila: 21 a. Bahan ajar yang akan disampaikan banyak, sedangkan waktu yang tersedia relatif singkat. b. Bahan ajar berupa instruksi. c. Peserta didik yang akan diajar jumlahnya juga banyak. d. Guru memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik metode ini sangat menuntut kemampuan berbicara. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika secara konvensional adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada umumnya dimana guru mendominasi kelas dengan metode ceramah dan tanya jawab, siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh guru, sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi pasif dan proses belajar siswa menjadi kurang bermakna. Pembelajaran konvensional yang digunakan pada sekolah dalam penelitian ini yaitu pembelajaran matematika dengan metode ekspositori. Metode ekspositori yang banyak digunakan oleh guru disekolah hanya memusatkan pembelajaran pada guru teacher centered, guru lebih banyak bertutur dan memberi penjelasan. Sehingga mengakibatkan siswa menjadi pasif selama proses pembelajaran. 20 Sambas Salim, Model Pembelajaran Konvensional darihttp:www.pgsd.co.cc201004. Model pembelajaran konvensional. html 24 April 2015 16.17 WIB 21 Zulfiani dkk, Strategi pembelajaran Sains , Cet. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 97 20 Dalam pembelajaran yang menggunakan metode ekspositori materi pelajaran sengaja diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah menyimak untuk menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. 22 Ada beberapa langkah dalam pembelajaran dengan metode ekspositori, yaitu persiapan Preparation, penyajian pesentation, menghubungkan correlation, menyimpulkan generazitation, dan penerapan application. 23 Langkah-langkah pembelajaran dengan metode ekspositori dapat dirinci sebagai berikut: a. Persiapan, dalam tahap ini berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. b. Penyajian, dalam tahap ini guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Guru berusaha semaksimal mungkin agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. c. Menghubungkan, dalam tahap ini guru menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa untuk memberikan makna terhadap materi pembelajaran. d. Menyimpulkan, adalah tahapan memahami inti dari materi pembelajaran yang disampaikan. e. Mengaplikasikan, merupakan tahapan unjuk kemampuan siswa setelah menyimak penjelasan dari guru. 24

B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian yang berhubungan dengan strategi REACT, diantaranya yaitu sebuah tesis penelitian Abdul Ghoni yang berjudul Pembelajaran dengan Strategi REACT bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lumajang untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika. Penelitian ini mengungkapkan bahwa strategi REACT dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. 22 Wina Sanjaya, Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana, 2010 h.178 23 Ibid.,h.185 24 Ibid.,h.185-190

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan pemecahan masalah strategi working backward terhadap hasil belajar Matematika siswa

1 8 185

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui pendekatan kontekstual pada konsep sumber daya alam di MI Terpadu Raudlatul Ulum Bedahan

0 3 140

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual pada pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV di SDN Neglasari 02

1 13 149

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Mo

0 2 13

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Siswa Kelas VIII

0 2 16

PENGARUH STRATEGI REACT DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating And Transferring (REACT) Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Minat Bel

0 9 18

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN REACT Peningkatan Komunikasi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran React (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Pati Tahun 20

0 2 17

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GARIS DAN SUDUT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP.

5 28 284

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP HASIL BELAJAR FLUIDA DINAMIS SISWA DI SMA

0 0 16

Pengaruh Strategi React Terhadap Penalaran Induktif Matematis Dan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMP

0 1 12