26
Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian
Kelompok Kelas Treatment perlakuan Post test
R eksperimen R control
Keterangan: = Perlakuan pembelajaran matematika menggunakan strategi
REACT = Perlakuan pemelajaran matematika menggunakan pemelajaran
konvensional = Post Test
Sebelum memberikan tes hasil belajar matematika, kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol melakukan proses pembelajaran. Kelas
eksperimen di beri perlakuan khusus, yaitu pembelajarannya menggunakan kontekstual strategi
REACT, kemudian dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika.
C. Populasi dan Sample
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs. Salafiyah tahun ajaran
20142015 yang terdiri dari 4 kelas. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dengan kata
lain “sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi yang karakteristiknya benar-
benar diselidiki”.
1
Sampel dalam penelitian diambil dari populasi terjangkau. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
cluster random sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan dengan merandom kelas, dengan mengambil dua kelas secara acak dari
1
Kadir, Statistika untuk Ilmu-Ilmu SosialJakarta: Rosemata Sampurna,2010 h. 85
27
4 kelas yang memiliki karakteristik yang sama yaitu kelas VIII-2 sebagai kelas kontrol dan VIII-1 sebagai kelas eksperimen.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan memberikan tes. Tes ini akan diberikan kepada siswa sesudah perlakuan
terhadap dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemilihan bentuk soalnya berupa tes uraian. Tipe soal uraian digunakan agar mempermudah
mengidentifikasi hasil belajar siswa ditinjau dari langkah-langkahsiswa dalam menyelesaikan persoalan.
Tes yang sama diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu berupa
posttest yang diberikan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan berupa pembelajaran
dengan pendekatan Kontekstual Strategi React, dan kelompok kontrol setelah
diberikan pendekatan konvensional.
E. Kontrol Validitas Internal
Sebelum instrumen digunakan maka terlebih dahulu harus memenuhi uji persyaratan tes yang baik, yaitu validitas dan reliabilitas. Selain itu, soal juga
memenuhi kriteria tingkat kesulitan soal dan daya pembeda soal. Analisis instrumen yang dilakukan adalah:
1. Uji Validitas
Tes yang digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas agar ketepatan penelitian terhadap hasil yang dinilai sesuai. Suatu instrument dikatakan
valid bila suatu eksperimen itu mengukur apa yang semestinya diukur, derajat ketetapannya besar, validitasnya tinggi. Validitas suatu instrument berkaitan
dengan untuk apa instrument itu dibuat. Untuk mengukur validitas butir hasil belajar matematika digunakan korelasi
Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
2
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑
2
Suharsimi arikunto, Dasar-dasar Evaluasi PendidikanJakarta: Bumi Aksara,2009h.87
28
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi antara X dan Y
N =
Banyak subjek X
= Nilai rata-rata soal tes pertama perorangan
Y =
Nilai rata-rata soal tes kedua perorangan ∑X =
Jumlah nilai-nilai X ∑X
2
= Jumlah kuadrat nilai-nilai X
∑Y = Jumlah nilai-nilai Y
∑Y
2
= Jumlah kuadrat nilai-nilai Y
XY = Perkalian nilai X dan Y perorangan
∑XY = Jumlah perkalian nilai X dan Y
Dengan ketentuan: Jika
, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid. Jika
,maka soal tersebut dinyatakan valid. Dan klasifikasi koefisien korelasi tanpa memperhatikan tanda
positif dan negatif Sebagai berikut:
Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas
Keterangan
0,00 ≤ 0,20
0,20 ≤ 0,40
0,40 ≤ 0,70
0,70 0,90
0,90 1,00
tidak ada korelasi rendah atau kurang
cukup tinggi
sangat tinggi sempurna