Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

42

2. Hasil Tes Matematika Siswa Kelas Kontrol

Dari hasil tes yang telah dilaksanakan, siswa kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata 52,90. Data hasil tes matematika siswa kelompok kontrol secara lengkap disajian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut : Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kelas Kontrol No Interval Frekuensi Frekuensi Komulatif fi 1 27-34 3 10,00 3 2 35-42 2 6,67 5 3 43-50 3 10,00 8 4 51-58 14 46,67 22 5 59-66 6 20,00 28 6 67-74 2 6,67 30 Jumlah 30 100 - Berdasarkan Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa persentase siswa yang mendapat nilai terendah yaitu 10,00 yang berada pada interval 27-34 sebanyak 3tiga orang siswa, persentase siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu 6,67 yang berada pada interval 67-74 sebanyak 2dua orang siswa. Sedangkan persentase terbesar yaitu 46,67 berada pada interval 51-58 sebanyak 14empat belas siswa. Jika ditinjau dari KKM yang harus dicapai disekolah tempat penelitian berlangsung yaitu 70 untuk nilai mata pelajaran matematika, maka sebanyak 93,33 atau 28 siswa kelas kontrol mendapat nilai dibawah KKM. Artinya 6,67 atau 2 siswa pada kelas kontrol mendapatkan nilai di atas KKM. Jika ditinjau dari nilai rata-rata yang diperoleh kelas kontrol yaitu 52,90 maka siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata sebanyak 33,33 atau 10 siswa. Artinya 66,67 atau 20 siswa pada kelas kontrol mendapat nilai di atas rata-rata. Data di atas menunjukan bahwa siswa di kelas kontrol sebagian besar mendapat nilai di atas rata-rata. 43 Tabel 4.4 Hasil Statistik Deskriptif Hasil Tes Kelas Kontrol STATISTIK NILAI Jumlah Siswa N 30 Maksimum X mak 70 Minimum X min 27 Rata-rata 52,90 Median Me 54,50 Modus Mo 55,13 Varians S 2 112,11 Simpangan Baku S 10,59 Berdasarkan tabel 4.4, pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 52.90. Median sebesar 54.50, modus sebesar 55.13, varians sebesar 112.11, simpangan baku sebesar 10.59. Secara visual penyebaran kemampuan hasil belajar matematika di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada grafik ogive distribusi frekuensi di bawah ini: Gambar 4.2 Grafik Ogive Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol 5 10 15 20 25 30 35 18.5 26.5 34.5 42.5 50.5 58.5 66.5 74.5 Fr ek u en si Ko mu lat if Nilai 28 70 Fr ek u en si Ko mu lat if Nilai 28 70 Fr ek u en si Ko mu lat if Fr ek u en si Ko mu lat if Nilai 52,90 28 70 44 Berdasarkan uraian diatas terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol secara lengkap disajikan dalam Tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.5 Deskriptif Statistik Hasil Belajar Matematika Siswa Perhitungan Statistik Kelas Eksperimen Kontrol Nilai Tertinggi 89 70 Nilai Terendah 34 27 Mean 73,83 52,90 Median 74,41 54,50 Modus 73,50 55,13 Varians 115,40 112,11 Simpangan Baku 10,74 10,59 Berdasarkan Tabel 4.5 rata-rata hasil posstest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan yang signifikan. Skor rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen adalah 73,83 atau 20,93 lebih tinggi daripada kelas kontrol. Perolehan nilai median dan modus pun lebih tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tingi dibandingkan rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol. Hasil belajar matematika perorangan tertinggi terdapat pada kelas eksperimen, sedangkan hasil belajar matematika perorangan terendah terdapat pada kelas kontrol. Hasil yang dipaparkan pada tabel 4.5 menunjukkan informasi mengenai ukuran penyebaran data, yaitu varians dan standar deviasi Simpangan Baku. Standar deviasi yang diperoleh kelas eksperimen yaitu 10,74 dan kelas kontrol sebesar 10,59. Artinya sebaran data di kelas kontrol lebih beragam dibandingkan kelas eksperimen. Secara visual Deskriptif Statistik hasil belajar Matematika Siswa dapat dilihat pada daigram dibawah ini: 45 20 40 60 80 100 120 140 2 4 6 8 eksperimen kontrol Gambar 4.3 Kurva Deskriptif Statistika Hasil Belajar Matematika Siswa

B. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata skor posttest hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol perlu dilakukan uji perbedaan dua rata-rata. Sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap skor posttest siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol.

1. Uji Normalitas Data Posttest Hasil Belajar Matematika

Setelah data terkumpul, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan uji normalitas. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah skor posttest berdistribusi normal atau tidak,dengan ketentuan   diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Uji normalitas yang digunakan terhadap kedua data kelas adalah uji Chi square  2 . Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H 1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal Hasil perhitungan uji normalitas antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini: 46 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas n   Kesimpulan Eksperimen 30 14,98 7,82 Berdistribusi Tidak Normal Kontrol 30 10,27 7,82 Berdistribusi Tidak Normal Data Tabel 4.6 menujukkan bahwa pada kelompok eksperimen, diperoleh nilai  = 14,98, sedangkan dari tabel nilai kritis Uji Chi-Square diperoleh  untuk jumlah sampel 30 dan banyak kelas 6 pada taraf signifikansi = 5 adalah 7,82. Karena  lebih besar sama dengan  14,98 ≥ 7,82, maka H ditolak, artinya data yang terdapat pada kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Data Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol, diperoleh nilai  = 10,27, sedangkan dari tabel nilai kritis Uji Chi-Square diperoleh  untuk jumlah sampel 30 dan banyak kelas 6 pada taraf signifikansi = 5 adalah 7,82. Karena  lebih besar sama dengan  10,27 ≥ 7,82, maka H ditolak, artinya data yang terdapat pada kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Karena  pada kedua kelompok lebih besar dari  maka dapat disimpulkan bahwa data populasi kedua kelompok berdistribusi tidak normal. 47

2. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Posttest Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan terhadap data skor posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, dinyatakan bahwa kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal, maka untuk mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata kedua kelas data digunakan Uji Mann-Whitney. Rumusan hipotesis uji perbedaan rata-rata posttest hasil belajar matematika siswa adalah sebagai berikut: H :Hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual Strategi React lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. H 1 :Hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual Strategi React lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kriteria uji pada taraf signifikansi α =0,05, yaitu Jika Kritis U U  , maka H ditolak. Sebaliknya, Jika Kritis U U  , maka H diterima. Hasil uji U disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.7 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas n U Uji-U Kesimpulan 1 2 Eksperimen 30 873,5 26,5 6,26 1 Tolak H Kontrol 30 Dari hasil pengolahan dan penghitungan data Tabel 4.7 diperoleh = 6,26 dan = 1.Hasil Penghitungan tersebut menunjukkan bahwa 6,26 1 . Dengan demikian, H ditolak dan H 1 diterima, atau dengan kata lain rata-rata hasil belajar matematika siswa dikelas eksperimen berbeda dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa dikelas kontrol. 48

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian berikut adalah berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelumnya. Dimana dari uraian sebelumnya diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil tes matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual Strtegi React Lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional. 1. Analisis Jawaban Siswa Hasil Posttest Berdasarkan data hasil Posttest, perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual Strategi React lebih baik dari pada pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional. Sebagai gambaran umum hasil penelitian mengenai peningkatan hasil belajar matematika siswa, berikut ini akan ditampilkan soal beserta jawaban posstest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut: Soal nomor 1: Ibu membuat kue untuk ulang tahun dina, kemudian kue tersebut di potong ibu dan membentuk sebuah bangun ruang dengan alas dan atasnya berbentuk sama yaitu segienam, sedengan ukuran alas AB,CD,DE,FA sama yaitu 5 cm sedangkan BC dan EF juga sama yaitu 10 cm, dan atasnya GHIJKL sedangkan tingginya adalah 15 cm. Dari ilustrasi diatas tolong gambarkan bentuk potongan kue yang dipotong ibu untuk dina tersebut

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan pemecahan masalah strategi working backward terhadap hasil belajar Matematika siswa

1 8 185

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui pendekatan kontekstual pada konsep sumber daya alam di MI Terpadu Raudlatul Ulum Bedahan

0 3 140

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual pada pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV di SDN Neglasari 02

1 13 149

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Mo

0 2 13

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Siswa Kelas VIII

0 2 16

PENGARUH STRATEGI REACT DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating And Transferring (REACT) Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Minat Bel

0 9 18

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN REACT Peningkatan Komunikasi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran React (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Pati Tahun 20

0 2 17

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GARIS DAN SUDUT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP.

5 28 284

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP HASIL BELAJAR FLUIDA DINAMIS SISWA DI SMA

0 0 16

Pengaruh Strategi React Terhadap Penalaran Induktif Matematis Dan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMP

0 1 12