Perbedaan Akhlak, Etika, dan Moral

19 3 Akhlak terhadap Lingkungan Alam Menurut M. Jamil, “akhlak kepada lingkungan ini adalah sikap seseorang terhadap lingkungan alam di sekelilingnya ”. 62 Menurut Quraish Shihab, “yang dimaksud lingkungan di sini addalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-bend atak bernyawa”. 63 Selanjutnya M. Jamil mengatakan, bahwa “manusia adalah makhluk Allah [yang] sejak dahulu merasa mampu melaksanakan amanah yang diberikan Allah kepadanya baik dalam bentuk peribadahan kepada Allah maupun memelihara bumi dan langit tersebut dari kerusakan yang dibuat oleh tangan mereka ”. 64 Dalam firman Allah surat Al-Ahzab ayat 72 dijelaskan, yaitu:                     Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh. QS. Al-Ahzab: 72. 65 Menurut Quraish Shihab, dalam pandagan akhlak Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak 62 M. Jamil, Op.cit., h. 6 63 Shihab, Op. cit., h. 269-270 64 M. Jamil, loc. cit. 65 Departemen Agama RI, Al- Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya, Semarang: PT. Karya Toha Putra, tt, h. 341 20 memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya”. 66 Selanjutnya, menurut Quraish bahwa “setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia sendiri”. 67 Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tiga ruang lingkup akhlak yaitu 1 akhlak terhadap Allah yang merupakan sebuah pengakuan dengan penuh kesadaran tentang ke-Esa-an Allah sebagai Tuhan dan melakukan perbuatan-perbuatan baik dalam kehidupan sehari-harinya sebagai cerminan dari sifat-sifat terpuji Allah swt. 2 akhak terhadap sesama manusia yaitu melakukan perbuatan baik kepada sesama manusia dengan tidak memandang bulu darimana mereka berasal dan apa latar belakang agamanya. Namun semua sama sebagai saudara dan makhluk Allah yang harus disayangi. dan 3 akhlak terhadap lingkungan yakni manusia sebagai khalifah di bumi haruslah menjaga perdamaian dan kenyamanan bumi. Manusia harus berlaku adil dan menyayangi kepada semua makhluk di bumi seperti hewan, tumbuhan dan lain-lainnya. Karena pada dasarnya manusia dan lingkungan saling membutuhkan bagi keberlangsungan hidup masing- masing.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak

Menurut Mulyadi yang dikutip oleh Nanang, pembentukan akhlak manusia dipengaruhi oleh faktor hereditas keturunan dan lingkungan. Terdapat perbedaan pendapat dari para ahli tentang faktor yang mempengaruhi perkembangan akhlak anak tersebut, memunculkan beberapa teori tentang pembentukan akhlak anak disertai beberapa jenis aliran yang menjelaskan tentang terbentuknya akhlak manusia. 68 66 Shihab, Op. cit., h. 270 67 Ibid. 68 Nanang Purwanto, Pengantar Pedidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014, h. 4 21 Lebih lanjut Nanang menjabarkan bahwa beberapa jenis aliran yang menjelaskan tentang terbentuknya akhlak manusia, yaitu aliran Nativisme yang menyatakan bahwa perkembangan tingkah laku dan pendidikan manusia terjadi semata-mata ditentukan oleh pembawaan yang dibawa sejak lahir. Sedangkan lingkungan tidak berpengaruh terhadap perkembangan tersebut. Selanjutnya adalah aliran Empirisme yang bertolak belakang terhadap aliran Nativisme. Aliran ini berpandangan bahwa jiwa manusia waktu lahir adalah putih bersih bagaikan kertas yang belum ditulis apapun, dan perkembangan baik buruk anak ditentukan hanya oleh faktor lingkungan. 69 Dalam pada itu, muncul aliran Konvergensi yang merupakan gabungan dua aliran yaitu nativisme dan empirisme. Menurut Nanang, konvergensi ditandai dengan adanya interaksi antara faktor hereditas dan faktor lingkunga dalam proses perkembangan tingkah laku. Menurut aliran ini, hereditas tidak akan berkembang secara wajar, apabila tidak diberi rangsangan dari faktor lingkungan, sebaliknya rangsangan dari lingkungan tidak akan membina perkembnagan tingkah laku anak yang ideal, tanpa dipengaruhi oleh faktor hereditas. 70 Menurut Arifin yang dikutip oleh Abuddin, bahwa aliran konvergensi berpendapat tentang pembentukan akhak dipengaruhi oleh faktor internal yakni pembawaan si anak, dan faktor eksternal yaitu pendidikan dan pembinaan dalam lingkungan sosial. Fithrah dan kecenderungan ke arah yang baik yang ada di dalam diri mausia dibina secara intensif melalui berbagai metode. 71 Sedangkan Abuddin menyimpulkan dalam bukunya, bahwa “faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak di anak ada dua, yaitu faktor dari dalam yaitu potensi fisik, intelektual dan hati rohaniah yang dibawa si anak dari sejak lahir, dan faktor dari luar yang dalam 69 Ibid., h. 4-7 70 Ibid., h. 4-7 71 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013, cet. 12, h. 143