31
4 selamat hidup di dunia dan akhirat.
97
Menurut Mustofa, “orang yang berakhlak dapat memperoleh
irsyad, taufik, dan hidayah sehingga dapat bahagia di dunia dan di akhirat
.”
98
Irsyad artinya dapat membedakan antara amal yang baik dan amal yang buruk. Taufiq artiya perbuatan kita sesuai dengan
tuntutan Rasulullah saw. dan dengan akal yang sehat. Sedangkan Hidayah artinya seseorang akan gemar melakuka yang baik dan
terpuji serta menghindari yang buruk dan tercela.
99
Dikutip dari A. Mustofa dalam bukunya, Dr. Hamzah Ya’cub menyatakan bahwa hasil atau hikmah dan faedah dari akhlak yaitu:
1 Meningkatkan derajat manusia
2 Menuntun kepada kebaikan
3 Manifestasi kesempurnaan iman
4 Keutamaan di hari kiamat
5 Kebutuhan pokok dalam keluarga
6 Membina kerukunan antar tetangga
7 Mensukseskan pembangunan bangsa dan negara
8 Dunia betul-betul membutuhkan akhlaqul karimah
100
Menurut A. Mustofa, “hikmah dan faedah dari akhlak apabila ditegakkan, akan membentuk masyarakat menjadi suci, selalu
menghasilkan kebaikan dan kesempurnaan alam semua aspek kehidupan manusia.”
101
Dari paparan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pembinaan akhlak memiliki bnayak manfaat yang tidak dapat dipisahkan dari
manfaat akhlak itu sendiri dan dari orang yang telah memiliki akhlak. Diantaranya adalah sebagai pedoman dalam menghadapi globalisasi
97
Ibid, h. 147-151
98
A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, 2010, cet V, h. 26
99
Ibid., h. 27
100
Ibid., h. 31-39
101
Ibid., h. 40
32
dunia, meraih tujuan bahagia dunia akhirat, menciptakan kedamaian kehidupan bangsa dan negara serta supaya tujuan pendidikan tercapai.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Hasil dari tinjauan yang telah penuls temukan ada beberapa contoh skripsi dan penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Beberapa penelitian tersebut
akan dijelaskan di bawah ini: Skripsi
“Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Akhlak Siswa di SMP YPI Cempaka Putih Bintaro.
” Penulis Yusrina, mahasiswi jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk menelaah pengaruh pendidikan Agama Islam terhadap akhlak anak didik di
SMP YPI Cempaka Putih Bintaro. Penelitian ini dibandingkan dengan penelitian yang saya lakukan memiliki satu sisi persamaan yakni dalam
membentuk Akhlak Anak. Adapun hasil penelitian yang dapat disimpulkan adalah tidak adanya pengaruh nilai mata pelajaran PAI terhadap pembentukan
akhlak di SMP YPI Cempaka Putih Bintaro, baik yang mendapatkan nilai tertinggi maupun yag mendapatkan nilai terendah. Semua pengaruh ini tidak
terlepas dari peran aktif sekolah atau guru PAI yang menanamkan nilai-nilai agama di dalam diri siswanya, dengan harapan agar terbentuknya akhlak dan
tingkah laku yang baik sehingga dapat direapkan dalam kehidupan sehari-hari. Skripsi
“Upaya Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Siswa Dalam Pembelajaran Agama Islam Studi Kasus SD Madania Indonesian School
With World Class Standard. ” Penulis Sofyan Adenansi, mahasiswa jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. Tujuan penelitian mengkaji konsep dan implementasi
pengembangan kecerdasan
interpersonal siswa
dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Kecerdasan interpersonal adalah bagian dari kecerdasan majemuk yang merupakan salah satu nilai dalam sekolah
peradaban. Setelah diteliti olehnya, ternyata materi pembelajaran PAI khususnya yang berhubungan dengan aspek akhlak sudah mengandung
33
kecerdasan interpersonal. Contohnya materi tentang akhlak terpuji, akhlak tercela serta materi tentang tata cara mengurus jenazah.
Skripsi “Hubungan Hasil Belajar Akidah Akhlak Dengan Akhlak Siswa
Studi Kasus Di Mts Darul Muttaqien Parung Bogor. ” Penulis Nur Awalia
F.R mahasiswi jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. Tujuan penelitian untuk
mengetahui hubungan hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa. Pelajaran akidah akhlak merupakan salah satu materi yang diajarkan di
sekolah, yang mana berisi muatan-muatan materi yang berisi nilai-nilai akhlak di dalamnya. Mata pelajaran ini mempunyai harapan pada output siswa yang
memiliki akidah yang kuat dan berkahlak mulia. Setelah diteliti olehnya, antarahasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa MTs Darul Muttaqien,
terdapat hubungan naumn sangat lemah. Saran yang diharapkan adalah mata pelajaran akidah akhlak ini siswa harus benar-benar mempraktekkan materi
yang telah didapatkannya, karen adengan mempraktekkan materi yang telah dipelajari maka siswa telah melatih dirinya untuk berbuat baik, dan secara
tidak langsung ini merupakan pembinaan akhlak. Skripsi
“Konsep Pendidikan Akhlak Pada Anak Didik Menurut Al- Ghazali.
” Penulis Siti Mulyanih, mahasiswi jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengkonstruk pemikiran al-Ghazali tentang pendidikan akhlak bagi anak. Pemikiran al-Ghazali ini memberikan motivasi
yang besar dalam memperbaiki akhlak lebih baik dari sebelumnya. Adapun hasil kajiannya adalah bahwa akhlak pada anak didik itu dapat dirubah dan
dibentuk menjadi akhlak yang baik. Perubahan itu dapat dilakukan dengan cara memberikan keteladanan yang baik kepada anak didik sehingga ia dapat
meniru perbuatan baik tersebut. Skripsi
“Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Karakter Siswa Studi di SDN Jumeneng LOR Mlati Sleman Yogyakarta
” oleh Lis Andari, mahasiswi jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tujuan
34
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan budaya sekolah, menguji korelasi antara budaya sekolah dengan karakter siswa, dan menguji
kontribusi budaya sekolah terhadap karakter siswa di SDN Jumeneng LOR Mlati Sleman. Adapun hasil kajiannya adalah bahwa terdapat pengaruh yang
positif antara budaya sekolah dengan karakter siswa di sekolah tersebut. Dan karakter siswa dipengaruhi oleh budaya sekolah sebesar 17,4 sedangkan
82,6 dipengaruhi oleh faktor lain di luar dari variabel. Serta pelaksanaan karakter di sekolah tersebut dilihat melalui proses kegiatan belajar mengajar,
kurikulum yang
digunakan, pengembangan
proses pembelajaran,
pengembanggan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar mengajar yang meliputi kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan dan pengkondisian.
Skripsi “Pembinaan Akhlak Mulia Siswa Melalui Pengembangan Budaya
Sekolah di MTsN Wonokromo Pleret Bantul ” oleh Muhammad Faisal Mahrus
Pahlevi, mahasiswa Jurusan Pendidikann Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembinaan akhlak mulia siswa yang diterapkan di MTsN Wonokromo Pleret Bantul melalui
pengembangan budaya sekolah dan untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam pembinaan akhlak mulia siswa melalui pengembangan
budaya sekolah di sekolah tersebut. Adapun hasil kajiannya proses pembinaan akhlak mulia tidak cukup hanya diberikan pada saat KBM di kelas, namun
juga diberikan pembinaan di luar kelas dengan adanya budaya sekolah yang dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam bentuk kegiatan-kegiatan. Adapun
faktor-faktor yang menghambat proses pembinaan akhlak mulia melalui pengembangan budaya sekolah ini adalah meliputi faktor internal dan faktor
eksternal yang ditimbulkan tidak hanya dari siswa selaku obyek yang dibina, akan tetapi terdapat faktor penghambat yang justru datang dari tenaga
pendidik tersebut. Jurnal Penelitian Riset dan Pengembangan
“Membangun Kultur Akhlak Mulia di Kalangan Siswa di Sekolah Dasar dan Menegah Di Indonesia
” oleh Ajat Sudrajata, mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah FISE UNY. Penelitian ini