Kriteria Seseorang Berakhlak Pembentukan Akhlak Siswa

29 Lumpur, Malaysia dan STAI Darunnajah, Jakarta, Indonesia, bersama Nik Ahmad Hisyam mahasiswa International Islamic University Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia yang berjudul Research A comprehensive approach in developing akhlaq: A case study on the implementation of character education at Pondok Pesantren Darunnajah, mengemukakan bahwa: “The importance of character has been affirmed since the beginning of Islam. Prophet Muhammad is believed by Muslims to have been given the best of character as stated in the Qur’an. The present study is focused on character education to support students follow the way of the Quran. ” 93 Adapun makna dari ringkasan artikel tersebut yakni pentingnya sebuah akhlak telah ditegaskan semenjak adanya Islam. Nabi Muhammad saw. merupakan teladan muslim dalam sempurnanya akhlak manusia sebagaimana yang telah dijelaskan dalam al- Qur’an. Dan pendidikan saat ini berfokus kepada pendidikan akhlak [karakter] yang mendukung siswa dalam mengikuti jalan hidup sesuai tuntutan al- Qur’an. Menurut Robert Coles, masalah “watak,“ masalah ”penjelasan nilai- nilai,” dan masalah “perkembangan akhlak” terlalu sering disajikan sebagai jalur satu arah: seorang anak yang akhirnya harus menangkap. Bagaimanapun, dalam suatu keluarga atau dalam ruang kelas, anak-anak serta orangtua dan guru mereka melangsungkan percakapan, saling menanggapi, dan saling belajar. 94 Berdasarkan teori di atas, dapat diketahui bahwa akhlak mampu untuk dibentuk melalui pembinaan-pembinaann yang sesuai dan tepat. Seperti lebih menekankan pada pembinaan jiwa daripada fisik dalam prosesnya, melakukan pembiasan-pembiasaan, dan membentuk 93 Duna Izfanna dan Nik Ahmad Hisyam, Research A comprehensive approach in developing akhlaq: A case study on the implementation of character education at Pondok Pesantren Darunnajah, Implementation of character education, Multicultural Education Technology Journal, Vol. 6 No. 2, 2012, pp. 77-86, Emerald Group Publishing Limited, h. 80 94 Robert Coles, Menumbuhkan Kecerdasan Moral Pada Anak, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003, cet. 3, h. 3-10 30 interaksi yang hidup dua arah kepada siswa dalam penyampaian materi tentang akhlak. Kemudian, juga mungkin dapat ditambahkan dengan adanya peneladanan yang baik bagi siswa sehingga siswa akan mengikuti dengan sendirinya. Selain itu adalah menyisipkan nilai-nilai akhlak dan moralitas dalam setiap materi pelajaran yang diajarkan di sekolah kepada siswa.

h. Manfaat Pembinaan Akhlak

Pembinaan akhlak memiliki banyak manfaat bagi siswa khususnya. Pembinaan akhlak ini akan melahirkan jiwa-jiwa yang berakhlak baik. Sehingga manfaat pembinaan akhlak ini tidak jauh berbeda dengan manfaat akhlak itu sendiri dan manfaat orang yang berakhlak. Menurut Abuddin, “pembinaan Akhlak sangat diperlukan terutama pada saat di mana semakin banyak tantangan dan godaan sebagai dampak dari kemajuan di bidang IPTEK.” 95 Selanjutnya menurut Abuddin, “Jika program pendidikan dan pembinaan akhlak itu dirancang dengan baik, sistematik dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, maka akan menghasilkan anak-anak atau orang-orang yang baik akhlaknya. Di sinilah letak peran dan fungsi lembaga pendidikan.” 96 Islam sangat menginginkan suatu masyarakat yang berakhlak mulia, yang mana mampu membawa kebahagiaan baik bagi individu maupun bagi masyarakat pada umumnya. Di dalam hadist juga banyak dijumpai keterangan tentang datangnya keberuntungan dari akhlak. Sebagaimana dikatakan oleh Abuddin, yaitu: 1 memperkuat dan menyempurnakan agama, 2 mempermudah perhitungan amal di akhirat, 3 menghilangkan kesulitan, 95 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013, cet. 12, h. 135 96 Ibid. 31 4 selamat hidup di dunia dan akhirat. 97 Menurut Mustofa, “orang yang berakhlak dapat memperoleh irsyad, taufik, dan hidayah sehingga dapat bahagia di dunia dan di akhirat .” 98 Irsyad artinya dapat membedakan antara amal yang baik dan amal yang buruk. Taufiq artiya perbuatan kita sesuai dengan tuntutan Rasulullah saw. dan dengan akal yang sehat. Sedangkan Hidayah artinya seseorang akan gemar melakuka yang baik dan terpuji serta menghindari yang buruk dan tercela. 99 Dikutip dari A. Mustofa dalam bukunya, Dr. Hamzah Ya’cub menyatakan bahwa hasil atau hikmah dan faedah dari akhlak yaitu: 1 Meningkatkan derajat manusia 2 Menuntun kepada kebaikan 3 Manifestasi kesempurnaan iman 4 Keutamaan di hari kiamat 5 Kebutuhan pokok dalam keluarga 6 Membina kerukunan antar tetangga 7 Mensukseskan pembangunan bangsa dan negara 8 Dunia betul-betul membutuhkan akhlaqul karimah 100 Menurut A. Mustofa, “hikmah dan faedah dari akhlak apabila ditegakkan, akan membentuk masyarakat menjadi suci, selalu menghasilkan kebaikan dan kesempurnaan alam semua aspek kehidupan manusia.” 101 Dari paparan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pembinaan akhlak memiliki bnayak manfaat yang tidak dapat dipisahkan dari manfaat akhlak itu sendiri dan dari orang yang telah memiliki akhlak. Diantaranya adalah sebagai pedoman dalam menghadapi globalisasi 97 Ibid, h. 147-151 98 A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, 2010, cet V, h. 26 99 Ibid., h. 27 100 Ibid., h. 31-39 101 Ibid., h. 40