Uji Heteroskedastisitas. Pengujian Persyaratan Analisis Data.

yang diterapkan kepada siswa, maka akan diikuti oleh semakin baik pula akhlak siswa.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan di analisis secara teliti, maka penelitian ini menunjukkan bahwa kultur sekolah dapat membentuk akhlak siswa, sehingga hasil korelasi yang diperoleh dalam penelitan ini dapat dikatakan sebagai korelasi yang sedang atau cukup, karena hasilnya sebesar 0,479 atau sekitar 47,9. Skor teoritik kultur sekolah terhadap akhlak siswa berdasarkan jumlah butir item kuesioner berjumlah 80 penyataan. Pengaruh dari hasil tersebut, juga diperkuat adanya proses wawancara tentang hubungan kultur sekolah terhadap akhlak siswa. Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Al-Manar Azhari menunjukkan adanya penguat data karena beliau menyatakan bahwa adanya kultur sekolah yang diterapkan kepada siswa di sekolah mampu mempengaruhi kehidupan spiritual pada siswa, sehingga dia mampu menjadi insan yang lebih baik dan dengan begitu akhlaknya pun akan semakin baik. Kultur sekolah mempunyai peran yang signifikan dalam membina akhlak siswa. Oleh karena itu keberadaan kultur di sekolah sangatlah diperlukan dalam menunjang perubahan akhlak siswa menuju akhlak yang lebih baik lagi. Adapun implikasinya adalah semakin baik kultur sekolah yang diterapkan kepada siswa di sekolah, maka akan diikuti oleh semakin baik pula akhlak siswa tersebut. 81

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara kultur sekolah terhadap pembentukan akhlak siswa di SMP Al-Manar Azhari Islamic Boarding School Limo Depok. Kultur positif yang diterapkan di sekolah mampu mempengaruhi pembentukan akhlak siswa. Hal ini juga berarti bahwa kultur sekolah mempunyai peranan yang signifikan dalam membentuk akhlak siswa. Adapun besarnya koefisien korelasi r xy yang diperoleh adalah 0,479 dengan r t masing-masing sebesar 0,232 pada taraf signifikansi 5 dan sebesar 0,302 pada taraf signifikansi 1. Dengan demikian, ternyata r xy lebih besar dari r t , baik pada taraf signifikansi 5 maupun taraf signifikansi 1 dan termasuk korelasi yang sedang atau cukup. Artinya bahwa Hipotesis alternative Ha diterima, sementara hipotesis nihil Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kultur sekolah cukup mampu membentuk akhlak siswa atau dapat dikatakan bahwa semakin baik kultur sekolah yang diterapkan kepada siswa, maka akan baik pula akhlak siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran, diantaranya: 1. Bagi Pendidik a. Perlu untuk menanamkan kultur-kultur positif di sekolah dan akhlak mulia dalam setiap pembelajaran yang dilakukan sebagai bekal dan pedoman hidup bagi para siswa, sehingga siswa mampu berwawasan luas dan juga menjadi insan yang berakhlaqul karimah.