Manfaat Pembinaan Akhlak Pembentukan Akhlak Siswa
34
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan budaya sekolah, menguji korelasi antara budaya sekolah dengan karakter siswa, dan menguji
kontribusi budaya sekolah terhadap karakter siswa di SDN Jumeneng LOR Mlati Sleman. Adapun hasil kajiannya adalah bahwa terdapat pengaruh yang
positif antara budaya sekolah dengan karakter siswa di sekolah tersebut. Dan karakter siswa dipengaruhi oleh budaya sekolah sebesar 17,4 sedangkan
82,6 dipengaruhi oleh faktor lain di luar dari variabel. Serta pelaksanaan karakter di sekolah tersebut dilihat melalui proses kegiatan belajar mengajar,
kurikulum yang
digunakan, pengembangan
proses pembelajaran,
pengembanggan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar mengajar yang meliputi kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan dan pengkondisian.
Skripsi “Pembinaan Akhlak Mulia Siswa Melalui Pengembangan Budaya
Sekolah di MTsN Wonokromo Pleret Bantul ” oleh Muhammad Faisal Mahrus
Pahlevi, mahasiswa Jurusan Pendidikann Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembinaan akhlak mulia siswa yang diterapkan di MTsN Wonokromo Pleret Bantul melalui
pengembangan budaya sekolah dan untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam pembinaan akhlak mulia siswa melalui pengembangan
budaya sekolah di sekolah tersebut. Adapun hasil kajiannya proses pembinaan akhlak mulia tidak cukup hanya diberikan pada saat KBM di kelas, namun
juga diberikan pembinaan di luar kelas dengan adanya budaya sekolah yang dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam bentuk kegiatan-kegiatan. Adapun
faktor-faktor yang menghambat proses pembinaan akhlak mulia melalui pengembangan budaya sekolah ini adalah meliputi faktor internal dan faktor
eksternal yang ditimbulkan tidak hanya dari siswa selaku obyek yang dibina, akan tetapi terdapat faktor penghambat yang justru datang dari tenaga
pendidik tersebut. Jurnal Penelitian Riset dan Pengembangan
“Membangun Kultur Akhlak Mulia di Kalangan Siswa di Sekolah Dasar dan Menegah Di Indonesia
” oleh Ajat Sudrajata, mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah FISE UNY. Penelitian ini
35
bertujuan untuk menemukan model pembentukan kultur akhlak mulia yang selama ini dikembangkan di Sekolah Dasar dan Menengah di Indonesia. Dari
penelitiannya terhadap delapan sekolah baik pada tingkat Sekolah Dasar maupun Menengah sebagai sampel penelitian, didapatkan hasil bahwa terdapat
variasi model pembetukan kultur akhlak mulia bagi siswa di sekolah-sekolah di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar hingga sekolah Menengah atas. Selain
itu juga, dalam penelitian ini didapatkan model-model yang ideal yang sebaiknya dikembangkan dalam pembentukan kultur akhlak mulia di sekolah
di Indonesia baik di tingkat dasar maupun menengah. Jurnal Penelitian
“Fungsi Kultur Sekolah Menengah Atas Untuk Mengembangkan Karakter Siswa Menjadi Generasi Indonesia 2045
Tantangan dan Peluang ” oleh Dr. Moerdiyanto, M.Pd. MM., Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi UNY. Tujuan penelitian ini adalah untuk memotret kultur utama yang ada di sekolah menengah tingkat atas dan upaya
pengembangannya dalam rangka mengembangkan karakter siswa menjadi generasi Indonesia 2045. Adapun hasil penelitiannya adalah bahwa
pengembangan budaya sekolah berjalan baik, khususnya di Sekolah Menengah Atas. Selain itu, aspek budaya mutu akademik dan budaya sosial
antar warga sekolah yang paling utama dan dikembangkan bagi terbentuknya insan berkarakter pada para lulusan diantaranya budaya jujur, budaya saling
percaya, kerjasama, gemar membaca, disiplin, bersih, berprestasi, suka memberi penghargaan dan efisien.Yang mana budaya jujur dan saling
percayalah yang merupakan budaya yang paling banyak ditekankan dalam pengembangan kultur sekolah. Pengembangan kultur sekolah di SMA pada
umumnya dilakukan melalui pendekatan struktural, yaitu pemaksaan dengan aturan dan sangsi yang tegas dari sekolah.
Jurnal Penelitian “Pembentukan Kultur Akhlak Mulia di Kalangan
Mahasiswa UNY melalui Pembelajaran PAI ,” oleh Marzuki. Adapun tujuan
penelitiannya adalah untuk megungkapkan satu masalah tentang pembelajaran PAI di UNY dan perannya dalam pembentukan akhlak mulia di kalangan
mahasiswa. Hasil penelitiannya adalah pembelajaran PAI mempunyai peran
36
yang sangat penting dalam rangka pembentukan kultur akhlak mulia di kalangan mahasswa UNY. Selain itu, problematika yag muncul dalam
pembelajaran PAI di UNY cukup banyak, diantaranya adalah kemmapuan dasar mahasiswa UNY tentang PAI yang sagat beragam, perhatian mahasiswa
terhadap akhlak masih sangat kurang, dan materi pembelajaran PAI yang lebih menekankan kemampuan kognitif saja serta sulitnya melaksanakan kotrol
terhadap mahasiswa di luar perkuliahan. Menurutnya, semua problematika tersebut harus dicegah degan memaksimalkan fungsi dosen dalam pembelajara
PAI. Artikel
“Membangun Kultur Sekolah,” oleh Komaruddin Hidayat pada Jumat, 21 Mei 2010, pukul 09.29 WIB. Pada artikel ini dituliskan bahwa kutur
sekolah sangat vital perannya bagi sebuah proses pendidikan. Tanpa budaya sekolah yang bagus, sulit melakukan pendidikan karakter bagi anak didik.
Sebuah budaya mengasumsikan kehidupan yang berjalan natural,tidak lagi dirasakan sebagai beban. Karena itu merancang budaya sekolah mesti
memikirkan dan menyiapkan pula kehidupan seni dan olahraga serta ruang kebebasan kreasi anak. Dengan demikian, proses pendidikan dan beban
kurikulum sekolah tidak dirasakan sebagai beban, melainkan tantangan layaknya dalam sebuah permainan olahraga yang penuh semangat, tapi tetap
ada wasit ataupun peraturan baku. Skripsi
“Pembinaan Akhlak Siswa Madrasah Aliyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta,
” oleh Ummi Habibah mahasiswi jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrispikan dan menganalisa secara mendalam tentang proses pembinaan akhlak di Madrasah Aliyah Ali Maksum
Krapyak Yogyakarta, mengetahui metode-metode yang digunakan serta mengetahui faktor pendukung dan penhambat dalam pelaksanaannya. Adapun
hasil kajiannya adalah metode yang digunakannya diantara adalah metode ceramah, ibrah, diskusi, dan lain sebagainya. Pelaksanaan pembinaan akhlak
di MA Ali Maksum sudah berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pembinaan akhlak siswa da visi misi sekolah. Selain itu, faktor pendukung