Strategi Pembelajaran peran guru kreatif dalam mengembangkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran fiqih di MTs Negeri 2 Pamulang

4 Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir SPPKB Menurut Sanjaya, “SPPKB merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam SPPKB, siswa dituntut untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasi.” 36 5 Strategi pembelajaran afektif Strategi pembelajaran afektif adalah adalah strategi pembelajaran yang menyangkut dengan nilai value, yang sulit diukur, oleh karena menyangkut dengan kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam. Sikap juga merupakan strategi pembelajaran afektif dan merupakan dasar nilai pendidikan. 6 Strategi pembelajaran melalui pengalaman experiental learning Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuens induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas. Penekanan pada strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar bukan pada hasil belajar. 7 Strategi pembelajaran mandiri Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Setelah dilihat dari strateginya maka tahapan selanjutnya adalah metode pembelajaran. Menurut Iif Khairu Ahmadi, “Metode pembelajaran adalah cara untuk mempermudah peserta didik mencapai kompetensi tertentu.” 37 Dalam proses belajar mengajar metode pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat penting karena metode pembelajaran juga sebagai komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Menurut Djamarah, “Ada beberapa kedudukan metode pembelajaran yaitu: 1 Metode sebagai alat memotivasi ekstrinsik. 2 Metode sebagai strategi pengajaran. 36 Sanjaya, op. cit., h. 225 37 Ahmadi. op. cit., h. 101 3 Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan.” 38 Ada beberapa jenis metode yang dapat digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar diantaranya: 1 Metode ceramah Menurut Majid, “Ceramah sebagai suatu metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan dalam mengembangkan proses pembelajaran melalui cara penuturan dan didukung oleh alat dan media, yang paling penting dapat mudah dipahami oleh siswa. ” 39 2 Metode demonstrasi Menurut Rasyad, “Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan maragakan atau mempertunjukkan sesuatu dihadapan peserta didik di kelas kelas atau diluar kelas, sehingga memperjelas pengertian. ” 40 3 Metode diskusi Menurut Rasyad, “Metode diskusi adalah proses pembelajaran dengan melakukan pembicaraan mendalam mengenai pokok bahasan dengan melibatkan murid secara aktif dan terjadilah komunikasi dari berbagai arah. ” 41 4 Metode simulasi Menurut Majid, “Metode simulasi adalah cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip atau keterampilan tertentu. ” 42 5 Metode tugas dan resitasi Menurut Majid, “Resitasi sebagai metode belajar mengkombinasikan penghafalan, pembacaan, pengulangan, pengujian dan pemeriksaan atas diri sendiri. ” 43 Resitasi dilakukan dalam rangka untuk merangsang siswa agar lebih aktif belajar, baik secara perorangan maupun kelompok. 38 Djamarah, op. cit., h. 7 39 Majid. op. cit., h. 194 40 Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Uhamka Press, 2003, Cet. 4, h. 114 41 Ibid., h. 112 42 Majid. op. cit., h. 205 43 Ibid., h. 208 6 Metode tanya jawab Menurut Rasyad, “Metode tanya jawab adalah cara guru mentransformasikan materi pembelajaran atau pokok bahasan melalui tanya jawab antara guru dan peserta didik murid atau antar mereka. ” 44 7 Metode kerja kelompok Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan kelompok tersendiri atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil sub-sub kelompok. 8 Metode problem solving Dalam metode probem solving bukan hanya sekedar metode mengajar saja tapi juga merupakan suatu metode berpikir karena dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan. 9 Metode sistem regu Menurut Majid, “Metode sistem regu adalah metode mengajar dua orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa. Jadi kelas dih adapi oleh beberapa orang guru.” 45 10 Metode drill latihan Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Menurut Majid, “Metode drill adalah cara membelajarkan siswa untuk mengambangkan kemahiran dan keterampilan serta dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan. ” 46 11 Metode proyek Menurut Djamarah, “Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari 44 Rasyad. op. cit., h. 112-113 45 Majid, op. cit., h. 213 46 Ibid., h. 214 berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. ” 47 12 Metode karyawisata Karyawisata di sini berbeda dengan pengertian karyawisata secara umum. Menurut majid, “Maksud metode karyawisata di sini yaitu kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar. ” 48 Dalam metode karyawisata di sini tidak membutuhkan waktu yang lama dan tempat yang jauh, karena bukan dimaksudkan seperti study tour. 13 Metode ekspositori Menurut Majid, “Metode pembelajaran ekspositori adalah metode pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. ” 49 14 Metode inkuiri Metode inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. 15 Metode bermain peranan Menurut Rasyad, “Metode pembelajaran lainnya yang dapat merangsang jiwa belajar peserta didik dan membuat mereka belajar aktiv adalah metode bermain peran. ” 50 Dalam metode ini mereka bermain peran yang dilakukannya dan guru membetulkan bagian yang masih salah atau kurang tepat dalam perannya, contohnya gerakan sholat. 16 Metode eksperimen Menurut Djamarah, ”Metode eksperimen percobaan adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. ” 51 47 Djamarah. op. cit., h. 83 48 Majid. op. cit., h. 215 49 Ibid., h. 216 50 Rasyad, op. cit., h. 115-116 51 Dajamarah. op. cit., h. 84 Setelah mengetahui beberapa jenis-jenis metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, maka dilanjutkan ke tahapan terakhir yaitu model-model pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar-mengajar. Menurut Joyce dan Weil dalam Rusman, “Berpendapat bahwa model pemebelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pelajaran di kelas atau yang lain. ” 52 Adapun beberapa jenis model-model pembelajaran yaitu: 1 Model pembelajaran kontekstual Contextual Teaching Learning Menurut Trianto, “Pembelajaran kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka. ” 53 2 Model pembelajaran kooperatif Menurut Rusman, “Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. ” 54 3 Model pengajaran berdasarkan masalah PBM Menurut Trianto, “Model PMB merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik yaitu untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir ke tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. ” 55 52 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, Cet. 3, h. 133 53 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif “Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Kencana, 2009, Edisi Pertama, h. 104-105 54 Rusman. op. cit., h. 202 55 Trianto. Op. cit., h. 92 4 Model pembelajaran tematik Model pembelajaran tematik pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, mengeksplorasi, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik, autentik, dan berkesinambungan. 5 Model pembelajaran berbasis komputer Menurut Rusman, “Pada model pembelajaran berbasis komputer ini dimaksudkan agar siswa dapat berinteraksi langsung dengan media interaktif berbasis komputer, sementara guru bertindak sebagai desainer dan programer pembelajaran. ” 56 Pemanfaatan komputer dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran sebenarnya merupakan mata rantai dari sejarah teknologi pembelajaran. Pada dasarnya sejarah teknologi pembelajaran ini ingin berupaya menekankan pada perbedaan individual baik dalam kemampuan maupun dalam kecepatan. 6 Model pembelajaran PAKEM partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan Menurut Rusman, “PAKEM berasal dari konsep bahwa pembelajaran harus berpusat pada anak student-centered learning dan pembelajaran harus bersifat menyenangkan learning is fun, agar mereka termotivasi untuk terus belajar sendiri tanpa diperintah dan agar mereka tidak merasa terbebani atau takut. ” 57 Jadi PAKEM di sini agar anak dapat termotivasi sehingga mereka dapat bereksplorasi dan berkreasi dalam pembelajaran mereka. 7 Model pembelajaran berbasis web e-learning Menurut Rusman, “Model pembelajaran web e-learning dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. ” 58 Hampir semua pembelajaran sudah memanfaatkan teknologi seperti internet, proses pembelajaran yang seperti ini sudah dapat dikatakan sebagai pembelajaran berbasis web. 56 Rusman. op. cit., h. 287-288 57 Ibid., h. 321-322 58 Ibid., h. 335 8 Model pembelajaran mandiri Menurut Rusman, “Kegiatan belajar mandiri adalah kemampuan dan kemauan dari siswa untuk belajar berdasarkan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain, baik dalam hal penentuan tujuan belajar, metode belajar, ataupun evaluasi hasil belajar. ” 59 9 Model lesson study Model lesson study merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru. Lesson study juga merupakan salah satu alternatif guna mengatasi masalah praktik pembelajaran yang selama ini dipandang kurang efektif.

c. Strategi Pembelajaran Fiqih

Beberapa metode dalam strategi pembelajaran Fiqih yang digunakan di MTsN Tangerang II Pamulang yaitu seperti metode demonstrasi, metode diskusi, metode tugas dan resitasi, metode kerja kelompok, metode inkuiri dan metode drill latihan. 1 Metode demonstrasi di sini yaitu cara pembelajaran dengan maragakan atau mempertunjukkan sesuatu dihadapan peserta didik baik di kelas atau diluar kelas, sehingga memperjelas pengertian. 2 Metode diskusi adalah proses pembelajaran dengan melakukan pembicaraan mendalam mengenai pokok bahasan dengan melibatkan murid secara aktif dan terjadilah komunikasi dari berbagai arah. 3 Dalam kamus besar ilmu pengetahuan resitasi sebagai metode belajar mengkombinasikan penghafalan, pembacaan, pengulangan, pengujian dan pemeriksaan atas diri sendiri. Resitasi dilakukan dalam rangka untuk merangsang siswa agar lebih aktif belajar, baik secara perorangan maupun kelompok. 4 Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan 59 Ibid., h. 359 kelompok tersendiri atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil sub-sub kelompok. 5 Metode inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. 6 Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Metode drill adalah cara membelajarkan siswa untuk mengambangkan kemahiran dan keterampilan serta dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan. Di sekolah ini mewajibkan setiap guru dalam proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning. CTL di sini yaitu suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara dan tenaga kerja. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran Fiqih di kelas VIII BP1 adalah strategi pembelajaran tidak langsung dan strategi pembelajaran interaktif. 1 Pembelajaran tidak langsung lebih memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa yang tinggi dan peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal resource person. 2 Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi di antara peserta didik. Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokkan dan metode-metode interaktif. Adapula jenis pendekatan yang digunakan oleh guru Fiqih yaitu pendekatan individual yang memiliki arti sangat penting dalam proses belajar mengajar. Pendekatan individual merupakan pendekatan langsung yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan kasus pada anak didiknya. Karena setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda dan gaya belajar yang berbeda pula sehingga diperlukannya pendekatan individual. Dalam pembalajaran Fiqih ini guru juga menggunakan game untuk memacu semangat siswa pada awal proses pembelajaran, kemudian dalam pembuatan soal guru berusaha kreatif seperti soal dalam bentuk Teka Teki Silang Crossword Puzzle dan ular tangga agar siswa tidak jenuh. Contoh permainan di atas bisa diambil dari buku “101 Strategi Pembelajaran Aktif Active Learning ” karangan Mel Silberman. Soal dalam bentuk Crossword Puzzle biasanya mendesain tes uji pada teka-teki silang mengundang keterlibatan dan partisipasi langsung. Teka-teki silang dapat diselesaikan secara individu atau secara tim.

d. Pengertian Fiqih Menurut Para Ulama

Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas pengertian Fiqih menurut bahasa dan istilah. Kemudian penulis akan membahas tentang pengertian Fiqih menurut para ulama. 1 Menurut Imam Muhammad Abu Zahrah dalam kitabnya yang berjudul “Ushulul Fiqh” merumuskan pengertian Fiqih sebagai berikut: a Pengertian secara Lughat Ethimologi “Fiqh menurut pengertian lughat ialah paham yang dalam dan luas yang dapat mengerti maksud perkataaan dan perbuatan Nabi.” b Pengertian secara Istilah Terminologi “Fiqih ialah ilmu tentang hukum amali hukum positif dalam Islam yang bersumber dari dalil- dalil tafshili terurai.” 60 2 Menurut Imam Jalaluddin Al Mahali dalam kitabnya yang berjudul “Syarah Al Waraqat Fi Ushulil Fiqh” mengatakan sebagai berikut: “Fiqh ialah ilmu pengetahuan hukum Islam yang dihasilkan oleh ijtihad para Ulama Fiqh.” 61 3 Menurut Ulama Syar’i ahli hukum Islam pengertian Fiqih yaitu, “Ilmu tentang hukum- hukum syar’i yang bersifat amaliah praktis, yang diistinbatkan dari dalil-dalilnya secara terinci. ” 62 60 Mahjuddin, Dirasah Islamiyah Bagian Ilmu Fiqih, Pasuruan, PT. Garoeda Buana Indah: 1995, Cet.3, h. 1-2 61 Ibid., h. 2 62 Muhammadiyah Djafar, Pengantar Ilmu Fiqih, Jakarta, Kalam Mulia: 1993, Cet.1, h. 2-3 4 Pengertian Fiqih menurut Abu Haniefah, yaitu “ilmu yang menerangkan segala hak dan kewajiban yang berhubungan dengan amalan para mukallaf.” 63 5 Menurut Asy-Syafi’i mengatakan, “Bahwa Fiqih ialah ilmu yang menerangkan segala hukum agama yang berhubungan dengan pekerjaan para mukallaf yang dikeluarkan dari dalil-dalil yang jelas. ” 64 6 Menurut Ibnu Khaldun dalam Muqaddamah Al Mubtada yaitu, “Fiqih ialah ilmu yang dengannya diketahui segala hukum Allah yang berhubungan dengan segala pekerjaan mukallaf, baik yang wajib, haram, makruh, mubah yang di ambil dari Al-Kittab dan As Sunnah dari dalil-dalil yang telah ditegakkan syara’.” 65 7 Menurut Jalalul Mahali pengertian Fiqih, yaitu “ilmu yang menerangkan hukum- hukum syara’ yang berhubungan dengan ‘amaliah yang diusahakan memperolehnya dari dalil- dalil yang jelas.” 66 8 Menurut Al Imam Ibu Hazm dalam Al Ihkam pengertian Fiqih yaitu, “ilmu yang menerangkan hukum- hukum syari’at yang diambil dari Al-Quran dan dari Kalam Rasul yang diutus membawa syari’at yang hanya dari padanya hukum- hukum itu.” 67 9 Pengertian Fiqih menurut ulama abad modern yakni Ad Dararil Mudli-ah yaitu “suatu ilmu yang menerangkan segala hukum Syara’ yang dipetik dari dalil- dalilnya yang jelas.” 68

e. Pengertian Fiqih, Ruang Lingkup, Tujuan dan Obyek Pembelajaran

Fiqih Mata pelajaran Fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah merupakan salah satu mata pelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum Islam, yang 63 TM. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Hukum Islam I, Jakarta, PT. Bulan Bintang: 1994, Cet.7, h. 24 64 Ibid., h. 26 65 Ibid., h. 27 66 Ibid., h. 28 67 Ibid., h. 28 68 Ibid., h. 29 kemudian menjadi dasar pandangan hidup melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Mata pelajaran Fiqih sangat berhubungan erat dengan dunia nyata siswa, misalnya thaharah, shalat, haji dan umrah, merawat jenazah, jual beli, warisan dan lain-lain. Untuk itu seorang guru harus kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran, menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa merasa tertarik dan mampu memahami materi yang disampaikan oleh guru secara maksimal. Jadi, jelas bahwa mata pelajaran Fiqih merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan kepada siswa. Di dalam Al-Quran tidak kurang dari 19 ayat yang berkaitan dengan kata Fiqih dan semuanya dalam bentuk kata kerja, seperti di dalam surat at-Tawbah ayat 122:                          ”Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. ” QS. At-Taubah: 122 69 Di dalam Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan: “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik di sisi- Nya niscaya diberikan kepadanya pemahaman yang mendalam dalam pengetahuan agama.” 70 69 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta: CV Pustaka Agung Harapan, h. 277 70 A. Djazuli, Ilmu Fiqih Penggalian,Perkembangan dan Penerapan Hukum Islam, Jakarta: Kencana, 2005, h. 4

Dokumen yang terkait

Upaya Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Fiqih di Madrasah Aliyah Manaratul Islam

0 4 103

Pengaruh guru dalam mengelola kelas dengan prestasi belajar (Bidang study fiqih) dalam proses belajar mengajar: suatu studi di MTSN II Pamulang

0 8 108

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI AFEKTIF SISWA SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Potensi Afektif Siswa SMP Negeri 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus Pada

0 1 15

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI AFEKTIF SISWA SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Potensi Afektif Siswa SMP Negeri 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus Pada

0 2 12

Motivasi Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di MTs. Nurul Huda Pule Trenggalek - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MTS SALAFIYAH KEREK.

0 5 119

Korelasi Antara Penggunaan Media Pembelajaran Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih di MTs Negeri Aryojeding Tahun 2014 / 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

PENGARUH PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus Siswa Kelas VIII di MTs NU PUTRA 2 Buntet Pesantren Cirebon) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17