Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fiqih

23 Riana Hasna Muthiah 100 24 Rosyida Ananda Nurmah 92 25 Shafira Mudhawwirah 100 26 Shofi Nafusa 96 27 Sultan Farras 100 Dari tabel di atas dapat diketahui hasil belajar siswa dari hasil Ujian Tengah Semester UTS yang asli menunjukkan bahwa rata-rata siswa memperoleh nilai 90-100. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kesiapan dari setiap siswa dalam menghadapi ujian sehingga siswa mendapatkan hasil yang memuaskan. Nilai yang didapat juga tidak lepas dari pengajaran yang diberikan Guru Fiqih dalam menuangkan kreativitasnya dalam pengajaran sehingga siswa kelas VIII BP1 mampu mendapatkan nilai yang tinggi dan prestasi belajar yang baik pula. Tabel 4.5 Daftar Nilai Hasil UAS Semester Genap Siswa yang Asli NO Nama UAS 1 Anisah Nur Aini 91 2 Arazi Wildhan Abrar 93 3 Arya Mulia 86 4 Cyinthia Pramesti Regita 95 5 Deri Alpha Wiratama 91 6 Elina Sabella Ambari 93 7 Farah Nurul Basma 92 8 Hanina Alfi Mawaddah 96 9 Idham Arrasyid 93 10 Intan Ghaissani Nadya P 97 11 Larin Ryas Naura G 91 12 M. Rama Farhan Billah 94 13 Mochammad Izzulhaq 91 14 Muhammad Bagas HW 95 15 Mutia Salsabila 90 16 Mutiara Fauza 94 17 Nabil Adnan Rosyadi 95 18 Naila Khairun Nisa 99 19 Pramudiya Bayu Suseno 92 20 Putri Melinda Said 95 21 Raffi Nandana Putera 90 22 Rakmadani Sudarno 78 23 Riana Hasna Muthiah 93 24 Rosyida Ananda Nurmah 98 25 Shafira Mudhawwirah 93 26 Shofi Nafusa 89 27 Sultan Farras 87 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil dari Ujian Akhir Semester UAS dari proses belajar siswa selama satu semester mendapatkan nilai yang baik rata-rata mencapai nilai 80-90 ke atas. Dari daftar nilai di atas dapat dilihat hanya satu orang siswa saja yang mendapatkan nilai di bawah 80, selebihnya siswa yang lain mendapatkan nilai di atas 80 dan 90. Dari hasil observasi dan hasil wawancara di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa MTsN Tangerang 2 Pamulang telah berkembang dengan sangat baik bahkan selalu memiliki peningkatan dari setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pula dari terpenuhinya kekurangan-kekurangan dari dulu sampai sekarang sehingga dari segi fasilitas sampai program kegiatan yang ada di madrasah ini berjalan dengan baik. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran semua pihak yang ikut berusaha mengembangkan madrasah ini sehingga menjadi seperti sekarang. Bahkan kegiatan belajar mengajarpun semakin membaik dari tahun ke tahun dilihat dari perkembangan setiap guru yang selalu memanfaatkan fasilitas yang ada, baik fasilitas di dalam kelas maupun fasilitas di luar kelas tapi lebih khususnya lagi fasilitas di dalam ruang kelas. Kreativitas pengajaran gurunya pun sangat bagus dengan diikuti prestasi belajar siswa yang baik pula. Karena menggunakan berbagai model- model pembelajaran yang dapat menyenangkan siswa selama proses pembelajaran. Mereka mengatakan tugas mereka bukanlah terpaku pada proses pembelajaran saja tapi juga “bagaimana caranya membuat siswa agar menjadi senang”. Tugas membuat siswa menjadi senang selama proses pembelajaran tidaklah mudah karena dibandingkan tugas hanya untuk mengajarlah yang sangat gampang karena guru hanya menjelaskan materi yang hendak disampaikan saja maka setelah itu tugas selesai. Tapi tidak sedangkal itu, membuat siswa senang adalah hal yang paling sulit, maka dari itu diperlukannya krestivitas pengajaran yang tinggi dengan menggunakan berbagai macam cara. Sekarang sudah banyak buku-buku yang memuat tentang model-model dan metode pembelajaran yang dapat menyenangkan siswa dan salah satunya bisa dilihat di buku “101 Active Learning” karangan Mel Silberman. Di buku itu banyak sekali model-model pembelajaran aktif yang dapat digunakan oleh guru. Tidak hanya pada mata pelajaran Fiqih saja tapi juga mata pelajaran lain baik umum dan agama semua guru menekankan bahwasanya setiap siswa harus aktif selama proses pembelejaran. Karena dengan mengaktifkan siswa di kelas akan membantu mengembangkan prestasi belajar mereka. Secara tidak langsung pengetahuan mereka juga akan lebih bertambah dan tidak hanya terpaku atau belajar secara monoton di dalam kelas yang hanya tertuju pada guru tanpa meminta pendapat dari siswa. Jika suasana belajar di kelas seperti itu maka siswa tidak akan semangat menerima pelajaran tapi justru sebalinya siswa akan merasa jenuh dan mengantuk selama proses pembelajaran berlangsung. Selaku guru mata pelajaran Fiqih, beliau tidak hanya mengajar saja tapi guru juga selalu memberikan motivasi kepada siswanya, untuk mengetahui benar atau tidaknya peneliti juga mewawancarai siswa dan ternyata jawaban siswa juga sama mereka mengatakan bahwa guru Fiqih yaitu ibu Midahwati, S.Ag, MA selalu memberikan mereka motivasi agar mereka tidak malas belajar contohnya mereka harus ingat kepada orangtua yang sudah mengeluarkan biaya untuk pendidikan anaknya. 12 Dengan begitu tumbuh rasa sadar dari masing-masing siswa sehingga mereka tetap semangat dalam belajar dan berusaha mempertahankan prestasi belajar yang mereka miliki.

3. Masalah yang dihadapi Siswa dalam Proses Pembelajaran

Fiqih Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan siswa kelas VIII BP1 pada mata pelajaran Fiqih, sebenarnya tidak ada masalah serius yang dihadapi oleh siswa dalam menerima pelajaran karena mereka merasa bahwa cara pengajaran yang dilakukan oleh guru Fiqih sangat baik dan penjelasannya juga sangat mudah dipahami, bahkan guru menjelaskan materi dengan sangat detail dan jelas. Sebelum memulai materi baru guru juga selalu mengulas kembali mengenai materi sebelumnya untuk mengevaluasi kembali apakah siswa masih mengingat materi sebelumnya atau tidak bahkan guru juga sering memberi tugas setelah pelajaran selesai sebagai pekerjaan rumah. 13 Namun ketika penulis mewawancarai guru Fiqih ada masalah yang dihadapi siswa dalam pelajaran Fiqih yaitu kesiapan siswa dalam menerima pelajaran dan dukungan dari orang tua. Menurut guru Fiqih terkadang ada beberapa anak yang terlihat masih belum siap menerima pelajaran sehingga siswa terlihat sibuk sendiri, contohnya masih ada siswa yang ngobrol dengan temannya. Ketika terlihat seperti itu maka guru harus langsung mengambil sikap yang tegas tapi tidak dengan marah karena ditakutkan jika guru menegur siswa selalu dengan emosi maka siswa akan menjadi takut dan akan mengganggu psikologi anak tersebut. Jadi, guru hanya menegurnya dengan cara yang baik. 14 12 Hasil Wawancara dengan Guru Fiqih dan Siswa Kelas VIII BP1, Pada Hari Kami Tanggal 11 September 2014 13 Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas VIII BP1, Pada Hari Kamis Tanggal 11 September 2014 14 Hasil Wawancara dengan Guru Fiqih, Pada Hari Kamis Tangal 11 September 2014 Ada juga siswa yang terkadang ingin mendapatkan perhatian dari guru sehingga ia sengaja mengobrol selama proses belajar mengajar berlangsung. Dengan sikap yang sama pula guru tidak memarahi siswa melainkan bertanya kepada siswa yang bersangkutan atas tingkah lakunya itu. 15 Tapi, tidak semua siswa yang bersikap seperti itu, rata-rata siswa selalu menunjukkan kesiapan mereka dalam menerima pelajaran bahkan menunjukkan sikap yang antusias. Guru sangat memperhatikan sikap yang diberikan oleh anak-anak bahkan respon yang diberikan siswa selama proses pembelajaran, dan jika ada siswa yang belum paham guru terus melakukan pengulangan sampai siswa benar- benar paham dengan penjelasan guru. Selain itu, jika ada siswa yang prestasi belajarnya menurun dan tetap tidak ada peningkatan maka guru akan memanggil siswa yang bersangkutan, karena guru merasa wajib untuk mengetahui penyebab dari menurunnya prestasi belajar siswa, jika anak masih belum bisa diatasi maka guru akan menghubungi wali kelas dan pada tingkat selanjutnya guru akan memberitahu orangtua siswa untuk mengetahui penyebab menurunnya prestasi belajar siswa. Karena tidak semua sebab menurunnya prestasi belajar siswa berasal dari lingkungan sekolah saja, bisa jadi karena ada faktor dari lingkungan keluarga dalam rumah atau lingkungan sekitarnya seperti teman main dan lainnya. Setelah guru mengetahui penyebabnya, guru akan mengambil tindakan lanjut seperti berusaha terus memotivasi siswa agar siswanya sadar dan mau terus berusaha dalam mengembangkan prestasi belajarnya. 16 Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan siswa, mereka pernah mengalami penurunan prestasi belajar dan rata-rata penyebabnya bukan dari lingkungan sekolah melainkan dari lingkungan luar sekolah. Contohnya pada subjek 1, subjek 3 dan subjek 5, mereka mengalami penurunan prestasi belajar, penyebabnya adalah karena banyak bermain game. 17 Banyaknya ilmu teknologi yang semakin canggih maka semakin 15 Hasil Wawancara dengan Guru Fiqih, Pada Hari Kamis Tangal 11 September 2014 16 Hasil Wawancara dengan Guru Fiqih, Pada Hari Kamis Tangal 11 September 2014 17 Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas VIII BP1, Pada Hari Kamis Tangal 11 September 2014 banyak pula alat yang diciptakan, contohnya handphone dan tablet. Anak- anak jaman sekarang kebanyakannya merasa gengsi jika belum memiliki barang-barang yang sedang trend atau menjadi perbincangan publik. Padahal memiliki barang seperti itu tidak selalu membawa ke arah positif, mereka hanya berpikir untuk kesenangan mereka saja. Jika mereka menggunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat contohnya bermain game, mereka akan merasa asik hingga akhirnya mereka akan lupa belajar, jika seperti itu mereka akan rugi karena dapat menyebabkan menurunnya prestasi belajar mereka. Setelah prestasi belajar mereka menurun, mereka menyadari bahwa melakukan hal seperti itu tidaklah bermanfaat, namun karena ada kemauan dari mereka untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik maka subjek 1, subjek 3 dan subjek 5 ini berusaha lebih giat lagi dalam belajar dan tidak lagi sering bermain game. Sehingga mereka bisa meningkatkan kembali prestasi belajar mereka yang sempat menurun. 18 Contoh kedua yaitu pada subjek 2 dan subjek 4, mereka juga sempat mengalami penurunan prestasi belajar, dan faktor yang mempengaruhi juga bukan berasal dari lingkungan sekolah melainkan dari diri sendiri. Mereka sempat merasa malas untuk belajar sehingga mereka jarang belajar ketika di rumah. Mereka hanya mengandalkan guru mata pelajaran saja tanpa mempersiapkan diri mereka terlebih dahulu. Akhirnya subjek 2 dan subjek 4 ini mengalami penurunan prestasi belajar. Subjek 2 dan subjek 4 merasa menyesal karena menyia-nyiakan waktu yang ada, setelah mengalami penurunan prestasi belajar dalam pembelajaran Fiqih mereka berusaha untuk merubah jam belajar mereka. Subjek 2 dan subjek 4 ini lebih banyak meluangkan waktu untuk belajar dibandingkan dengan melakukan hal lainnya. Dan jika ada yang benar-benar tidak mereka pahami mereka akan bertanya kepada orang tua mereka. dari kelima orang subjek yang wawancarai mereka selalu berusaha mempertahankan prestasi belajar mereka dengan selalu 18 Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas VIII BP1, Pada Hari Kamis Tangal 11 September 2014 berusaha giat belajar dan mengurangi waktu bermain. Proses pembelajaran yang dilakukan tidak hanya di sekolah tapi juga di luar sekolah juga. 19 Dalam meningkatkan dan mempertahankan prestasi belajar juga membutuhkan motivasi yang tinggi tidak hanya dari orang lain saja tetapi juga motivasi dari diri sendiri. Bagi siswa maupun siswi, motivasi terpenting bagi mereka adalah dari orang tua karena berkat doa dan dukungan orang tua mereka bisa berhasil. Tapi jika tidak menanamkan usaha yang tinggi dan keyakinan dari diri sendiri maka sulit untuk mencapai presatsi belajar yang baik, karena untuk mendapatkan sesuatu yang maksimal hanya bisa dilakukan dari diri sendiri bukan mengharapkan usaha dari orang lain. Selain orang tua, guru mata pelajaran yang bersangkutan juga ikut memotivasi siswa dan siswi dengan cara menasehati mereka secara baik-baik sehingga bisa meningkatkan semangat belajar yang tinggi. 20 19 Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas VIII BP1, Pada Hari Kamis Tangal 11 September 2014 20 Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas VIII BP1, Pada Hari Kamis Tangal 11 September 2014

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan pendekatalan kualitatif, maka dapat disimpulkan bahwa peran kreativitas guru dalam mengembangkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran Fiqih di MTsN Tangerang II Pamulang yakni dengan segala bentuk kreativitas yang dituangkan guru selama proses pembelajaran adanya perkembangan pada prestasi belajar siswa pada pembelajaran Fiqih, meskipun masih ada beberapa siswa yang nilainya masih di bawah kategori baik. Dilihat dari nilai harian siswa, UTS dan UAS siswa ada peningkatan dari setiap siswa. Nilai yang dicapai adalah 80-90 ke atas. Dari hasil observasi di lapangan dan wawancara yang peneliti lakukan, peneliti mendapatkan fakta-fakta dan dapat disimpulkan bahwa peran kreativitas guru dalam mengajar sangatlah penting karena dengan adanya kreativitas pengajaran yang bagus maka akan memacu minat siswa sehingga juga dapat memperbaiki dan meningkatkan prestasi belajar siswa, salah satunya pada mata pelajaran yang penulis teliti yaitu mata pelajaran Fiqih. Karena guru selalu berusaha menggunakan model-model dan metode pembelajaran yang membuat siswa bersemangat dalam menerima pelajaran sehingga siswa selalu merasa tertarik untuk belajar dan tidak merasa jenuh ketika di kelas. Guru j juga selalu menekankan agar siswa selalu aktiv selama proses pembelajaran. Keaktivan siswa ini juga sangat mendukung terhadapt prestasi belajar yang akan mereka peroleh. Dengan proses pengajaran seperti ini guru yang mengajarpun merasa puas karena selalu mendapatkan respon yang positif dari siswa. Jadi jelas dengan adanya kreativitas pengajaran dari guru maka dapat mengembangkan prestasi belajar siswa. Dari hasil dokumentasi yang peneliti lakukan maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas yang tersedia di MTsN Tangerang II Pamulang sudah cukup 81

Dokumen yang terkait

Upaya Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Fiqih di Madrasah Aliyah Manaratul Islam

0 4 103

Pengaruh guru dalam mengelola kelas dengan prestasi belajar (Bidang study fiqih) dalam proses belajar mengajar: suatu studi di MTSN II Pamulang

0 8 108

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI AFEKTIF SISWA SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Potensi Afektif Siswa SMP Negeri 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus Pada

0 1 15

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI AFEKTIF SISWA SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Potensi Afektif Siswa SMP Negeri 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus Pada

0 2 12

Motivasi Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di MTs. Nurul Huda Pule Trenggalek - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MTS SALAFIYAH KEREK.

0 5 119

Korelasi Antara Penggunaan Media Pembelajaran Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih di MTs Negeri Aryojeding Tahun 2014 / 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

PENGARUH PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus Siswa Kelas VIII di MTs NU PUTRA 2 Buntet Pesantren Cirebon) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17