Implikasi Saran KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Santrock, John. W. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008.
Soemanto, Wasty. Pskikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan.
Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta, 2009.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Sulhan, Najib. Karakter Guru Masa Depan. Surabaya: Jaring Pena, 2011.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997.
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif “Konsep, Landasan,
dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Jakarta: Kencana, Edisi Pertama, 2009.
Z, Zurinal., dan Wahdi Sayuti. Ilmu Pendidikan “Pengantar dan Dasar-Dasar
Pelaksanaan Pendidikan”. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Lampiran 1 A.
Sejarah Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang II Pamulang
Madrasah Tsanawiyah Negeri MTsN Tangerang II Pamulang lebih dikenal saat ini dengan sebutan MTsN Pamulang berdiri sejak tahun 1981 di
Cimanggis, Ciputat. Kepala Madrasah pertama kali dijabat oleh Drs. H. Syamsuddin Pane, M.Pd. Berkat perjuangan yang gigih dari Kepala Madrasah
dengan melakukan pendekatan ke berbagai pihak, terutama pihak pemerintahan desa dan kecamatan, lima tahun kemudian, tepatnya tahun 1987, MTsN
Tangerang II Pamulang dipindahkan ke kelurahan Pamulang di atas tanah seluas 4000 M
2
yang terletak kurang lebih 50 M dari jalan raya. Pada masa tersebut adalah masa-masa perjuangan untuk memantapkan
eksistensi madrasah, karena madrasah dihadapkan kepada pencitraan yang kurang menguntungkan dari masyarakat. Masyarakat masih memandang bahwa
madrasah lebih banyak mengajarkan ilmu-ilmu agama dan kurang mengajarkan ilmu-ilmu umum. Padahal komposisi kurikulum di madrasah
sebenarnya cukup ideal, yakni dengan komposisi sekitar 70 untuk mata pelajaran umum dan 30 untuk mata pelajaran agama.Komposisi alokasi mata
pelajaran umum yang 70 tersebut secara kuantitas dan kualitasnya sama dengan mata pelajaran yang ada di sekolah umum. Sedangkan mata pelajaran
yang 30 adalah 5 mata pelajaran agama, yaitu Al- Qur’an Hadits, Akidah
Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, Fiqh, dan Bahasa Arab. Dengan kata lain, madrasah sebenarnya adalah sekolah umum plus. Namun demikian, gambaran
seperti ini tampaknya belum sepenuhnya dipahami oleh sebagian masyarakat. Masyarakat
masih menganggap
bahwa madrasah
kurang memperhatikan pengajaran ilmu-ilmu umum dan lebih banyak mengajarkan
ilmu-ilmu agama.Masyarakat juga memandang bahwa madrasah adalah sekolah
agama bersifat
tradisional yang
dalam banyak
hal kurang dikelola secara profesional. Paradigma seperti ini tentu saja kurang
menguntungkan, karena ada kesan bahwa hal apapun kalau tidak dikelola secara profesional, maka dalam banyak hal akan berjalan seadanya--termasuk
manajemen keuangan. Dengan demikian, dampaknya pun akan mengena pada
hal-hal lain, seperti pembangunan dan pengadaan sarana prasarana sekolah, penyediaan fasilitas pembelajaran, kesejahteraan guru dan pegawai, dan
sebagainya. Belajar dari kondisi yang kurang menguntungkan inilah yang
tampaknya dijadikan sebagai tantangan serius yang terus-menerus dilakukan oleh para stakeholder MTsN Tangerang II Pamulang, baik oleh kepala
madrasah maupun oleh guru-gurunya termasuk dukungan dari komite madrasah dan beberapa orang tua siawa yang menginginkan madrasah manjadi
lembaga pendidikan yang maju dan modern. Mereka tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi tentang madrasah dan memberikan gambaran serta
pemahaman yang benar tentang madrasah, baik melalui pengajian, forum- forum pertemuan pemerintah, kegiatan madrasah, pertemuan dengan orang tua
siswa, dan sebagainya. Alhamdulillah, berkat perjuangan yang tidak mengenal lelah, di bawah
kepemimpinan Drs. H. Syamsuddin, Drs. H. Edy Djunaedy, dan Drs. Nasharudin Sarbini, MTsN Tangerang II Pamulang mulai dikenal dan
dipahami secara proporsional oleh masyarakat. Sehingga dari tahun ke tahun, animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah semakin
bertambah.Masyarakat juga mulai menyadari akan pentingnya partisipasi khususnya dalam hal bantuan finansial, sehingga mulai tahun 1990-an,
kesediaan masyarakat untuk membantu secara finansial mulai terlihat. Hasilnya adalah secara bertahap mulai ada peningkatan jumlah dan kualitas bangunan
gedung. Selanjutnya di bawah kepemimpinan Dra. Hj. Iis Aisyah, Drs. M. Askolani, dan Drs. Suhardi, M.Ag. bangunan gedung MTsN Tangerang II
secara perlahan menjadi sangat memadai dan menjadi kebanggaan masyarakat sebagai lembaga pendidikan Islam modern. Bangunan gedung madrasah yang
awalnya sangat sederhana, kini terlihat tampak megah karena hampir semuanya sudah bertingkat. Halaman madrasah yang semula tampak becek kalau musim
hujan, kini sudah tidak lagi karena sudah diconblock dan diaspal. Demikian juga sarana dan prasarana pendidikan lainnya yang semula belum lengkap,
secara perlahan saat ini sudah mulai dipenuhi dengan fasilitas yang lebih modern.
Satu hal yang juga cukup melegakan adalah bahwa persepsi masyarakat terhadap madrasah sudah mulai banyak berubah. Masyarakat kini sudah
banyak yang mengerti benar bahwa madrasah adalah sekolah umumplus, karena madrasah tidak hanya mencetak anak-anak yang menguasai ilmu-ilmu
agama tetapi juga mengajarkan anak-anak untuk bisa menguasai ilmu-ilmu umum. Berkat kerja keras kepala madrasah dan juga seluruh dewan guru, kini
MTsN Tangerang II Pamulang juga melakukan banyak inovasi, baik yang berkaitan dengan bidang manajemen, bidang akademik atau kurikulum, dan
bidang kesiswaan. Di bidang manajemen, madrasah kini sudah lebih banyak menggunakan
pola-pola kerja yang didasarkan pada teknologi modern walaupun belum maksimal, di bidang akademik mulai banyak melakukan program-program
kelas unggulan, di bidang kesiswaan mulai banyak diadakan program-program pengembangan bakat, karakter, dan kepemimpinan. Inovasi-inovasi seperti itu
pada gilirannya telah mengantarkan MTsN Tangerang II Pamulang banyak meraih prestasi dari berbagai macam lomba, baik di tingkat kecamatan,
kabupaten, provinsi,
dan nasional. Seperti
di tahun
2008-2012 merupakan
‘tahun prestasi’ yaitu mendapatkan Juara I madrasah berprestasi tingkat nasional dari Kementerian Agama RI, Marching Band MB
menyandingkan dua piala Juara I Piala Wapres dan Piala Presiden, bahkan untuk piala Presiden diraih selama 3 tahun berturut-turut 2010, 2011, 2012,
sedangkan pada tahun 2013, Gita Cantika MTsN Pamulang berhasil meraih juara Umum Divisi Satu GPMB XXIX tingkat nasional. Dalam bidang
kebersihan dan kesehatan MTsN Pamulang meraih Juara I pada Lomba Sekolah Sehat LSS tingkat nasional tahun 2010. Selanjutnya dalam Lomba
PIK-R, MTsN Pamulang berhasil meraih juara ke 3 tingkat nasional.Sedangkan dalam bidang akademik, MTsN Pamulang meraih juara I Medali Emas pada
Kompetisi Sains Madrasah KSM bidang Matematika tingkat nasional tahun
2012. Pada tahun 2013, siswi MTsN Pamulang berhasil meraih juara ke 3 lomba cerita madrasah inspiratif tingkat nasional.