Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Dalam rangka mewujudkan hasil belajar yang tahan lama tersebut maka guru sebagai seorang pendidik diharapkan memiliki kreativitas dalam mengelola kelas, menyampaikan materi, penggunaan metode dan media yang sesuai dengan materi ajar, sehingga siswa benar-benar dapat memahami materi yang diberikan tidak hanya dihafal saja tapi juga dapat dipahami agar siswa bisa mencapai hasil belajar yang maksimal dan materi yang telah diberikan bisa diingat selamanya dan siswa menjadi lebih termotivasi untuk lebih giat lagi dalam belajar agar potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang dan mutu pendidikan pun meningkat. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti ingin mencoba untuk mengkaji lebih dalam lagi dalam0 judul mengenai “PERAN GURU KREATIF DALAM MENGEMBANGKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI MTS NEGERI II PAMULANG ”.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang diatas, kemudian peneliti mengidentifikasikan beberapa masalah penelitian, yaitu : 1. Kreativitas guru yang baik dan mampu mengelola kelas dengan baik bisa membentuk kompetensi siswa. 2. Pembentukan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran tergantung kepada setiap cara seorang guru mengajar. 3. Peran guru dalam memotivasi siswa yang prestasi belajarnya kurang baik. 4. Cara-cara guru dalam mengembangkan potensi kreativitas dalam dirinya.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi kajian penelitian ini kepada beberapa hal : 1. Kreativitas guru selama proses belajar mengajar. 2. Prestasi belajar siswa yang didapat dari proses belajar mengajar. Dari pembatasan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kreativitas pengajaran guru Fiqih di MTsN Tangerang II Pamulang? 2. Bagaimana prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih di MTsN Tangerang II Pamulang?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kreativitas pengajaran guru Fiqih di MTsN Tangerang II Pamulang. 2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih di MTsN Tangerang II Pamulang. Penelitian ini diharapakan oleh peneliti berguna untuk : 1. Mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Menjadi feed back bagi sekolah untuk meningkatkan kreativitas pengajaran. 3. Meningkatkan prestasi belajar yang tinggi dan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. 4. Kegunaan penelitian ini untuk menyelesaikan program studi S1. 7

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Teori

1. Kreativitas Mengajar Guru

Dalam proses belajar mengajar sesuai dengan perkembangannya guru tidak hanya berperan untuk memberikan informasi terhadap siswa, tetapi lebih jauh guru dapat berperan sebagai perencana, pengatur dan pendorong siswa agar dapat belajar secara efektif dan peran berikutnya adalah mengevaluasi dari keseluruhan proses belajar mengajar. Jadi dalam situasi dan kondisi bagaimanapun guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar tidak terlepas dari aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Mengajar adalah suatu perbuatan yang kompleks, disebut kompleks karena guru dituntut memiliki kemampuan personil, professional, dan sosial kultural secara terpadu dalam proses belajar mengajar. Dikatakan kompleks karena guru dituntut integrasi penguasaan materi dan metode teori dan praktik dalam interaksi dengan siswa. Dikatakan kompleks karena sekaligus mengandung unsur seni, ilmu, teknologi, pilihan nilai dan keterampilan dalam proses belajar mengajar. 1 Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “kreatif” berarti memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan, sedangkan “kreativitas” berarti kemampuan untuk menciptakan, daya cipta. 2 Maksudnya kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau belum pernah diciptakan orang lain. Kreativitas juga dapat dispesifikkan dalam dunia pendidikan, yang dinamakan oleh Torrance dan Goff sebagai kreativitas akademik academic 1 E. Hali. op. cit., h. 366 2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, Edisi Keempat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 739 creativity. Kreativitas akademik ini menjelaskan cara berpikir guru atau siswa dalam belajar dan memproduksi informasi. 3 Belajar secara kreatif adalah hal yang alami karena berkaitan sifat manusia yang selalu ingin tahu. Psikologi belajar telah menunjukkan bahwa individu yang menghadapi hal baru akan mengalami ketidakseimbangan dalam dirinya. Dengan demikian peluang untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut secara kreatif terbuka bagi semua orang. Piers mengemukakan bahwa karakteristik kreativitas adalah : a. Memiliki dorongan drive yang tinggi b. Memiliki keterlibatan yang tinggi c. Memiliki rasa ingin tahu yang besar d. Memiliki ketekunan yang tinggi e. Cenderung tidak puas terhadap kemapanan f. Penuh percaya diri g. Memiliki kemandirian yang tinggi h. Bebas dalam mengambil keputusan i. Menerima diri sendiri j. Senang humor k. Memiliki intuisi yang tinggi l. Cenderung tertarik kepada hal-hal yang kompleks m. Toleran terhadap ambiguitas n. Bersifat sensitif 4 Proses pembelajaran pada prinsipnya merupakan proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Namun demikian, dalam implementasinya masih banyak kegiatan pembelajaran yang mengabaikan aktivitas dan kreativitas peserta didik tersebut. Hal ini banyak disebabkan oleh model dan sistem pembelajaran yang lebih menekankan pada penguasaan kemampuan intelektual kogtinive saja serta pembelajaran terpusat pada guru teacher centered learning di kelas, sehingga keberadaan peserta didik di kelas hanya menunggu uraian guru kemudian mencatat dan menghafalkannya. Fenomena pembelajaran seperti ini, tentu saja menciptakan suasana kelas yang statis, monoton dan membosankan, bahkan yang lebih memprihatinkan akan “mematikan” aktivitas peserta didik di kelas. 3 Bakharudin Ahmad, Meningkatkan Kreatifitas Guru dan Siswa dalam Proses Pembelajaran, 2012, www.bakharuddin.net akses internet pada tanggal 16 Oktober 2012, jam 16.44 4 Muhammad Asrori, Psikologi Pembelajaran, Bandung : CV Wacana Prima, 2009, h. 72 Model pembelajaran ini dalam paradigma Paulo Friere dikenal dengan banking concept learning, dimana peserta didik diberikan sebagai pengetahuan dan informasi oleh guru dengan mengabaikan aktivitas dan kreativitas peserta didik di kelas. Peserta didik kemudian dianggap dan diposisikan sebagai “objek penampung” wawasan dan pengetahuan guru yang kemudian hasilnya akan dilihat pada akhir proses pembelajaran. 5 Kemampuan seorang guru untuk menciptakan model pembelajaran baru atau memunculkan kreasi baru akan membedakan dirinya dengan guru lain. Guru yang mempunya kreativitas tinggi dapat dikatakan sebagai guru kreatif. Guru kreatif tidak akan merasa cukup hanya menyampaikan materi saja. Ia selalu memikirkan bagaimana caranya agar materi yang diajarkan dapat dipahami oleh peserta didik dan lebih lanjut mereka senang ketika mempelajari materi tersebut. Seorang guru kreatif biasanya tidak hanya sekedar membawa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan silabus saja ketika akan mengajar walaupun RPP sangatlah penting dalam menjalankan proses pengajaran karena RPP juga dapat mencerminkan seorang guru itu kreatif atau tidaknya. Tapi selain dari RPP, guru kreatif juga akan selalu berpikir untuk membawa alat peraga sebagai media pembelajaran supaya peserta didik bisa lebih memahami materi yang disampaikan. Ketika menyampaikan materi pelajaran tersebut guru juga harus paham siapa yang diajar sehingga ia akan memikirkan metode dan model pembelajaran yang tepat untuk anak didiknya. Secara umum kreativitas guru memiliki fungsi utama yaitu membantu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan efisien. Namun fungsi tersebut dapat dispesifikkan menjadi beberapa macam antara lain : 1. Kreativitas guru berguna bagi peningkatan minat siswa terhadap mata siswaan. 2. Kreativitas guru berguna bagi transfer informasi lebih utuh. 3. Kreativitas guru berguna dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir secara ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gejala alam yang menjadi objek kajian dalam belajar. 4. Produk kreativitas guru akan merangsang kreativitas siswa. 5 Zurinal Z dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan, Pengantar dan Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 117-118

Dokumen yang terkait

Upaya Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Fiqih di Madrasah Aliyah Manaratul Islam

0 4 103

Pengaruh guru dalam mengelola kelas dengan prestasi belajar (Bidang study fiqih) dalam proses belajar mengajar: suatu studi di MTSN II Pamulang

0 8 108

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI AFEKTIF SISWA SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Potensi Afektif Siswa SMP Negeri 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus Pada

0 1 15

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI AFEKTIF SISWA SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Potensi Afektif Siswa SMP Negeri 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus Pada

0 2 12

Motivasi Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di MTs. Nurul Huda Pule Trenggalek - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MTS SALAFIYAH KEREK.

0 5 119

Korelasi Antara Penggunaan Media Pembelajaran Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih di MTs Negeri Aryojeding Tahun 2014 / 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

PENGARUH PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus Siswa Kelas VIII di MTs NU PUTRA 2 Buntet Pesantren Cirebon) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17